Long Jurney"Hei! Hei! Pergi dari sini!"
Lea terbangun karena mendengar suara Thomas yang ribut di pagi hari. Gadis itu menggeliat kecil dan terkejut saat melihat wajah Newt yang tepat berada di depannya. Gadis itu tambah terkejut lagi saat menyadari bahwa dia tertidur di dada pemuda itu.
Lea sempat tertegun selama beberapa saat. Wajah damai Newt saat tertidur membuat pikirannya blank. Lea tahu Newt memang mempesona, tapi dia tetap saja selalu kagum. Memang aura aktor itu sangat hebat.
"Bloody hell..."
Newt menggeliat dan terbangun karena merasakan Lea yang bergeser dari tubuhnya. Pemuda itu tersenyum cerah melihat Lea yang terdiam di atas tubuhnya.
"Good morning..." sapa Newt dengan suara serak khas orang bangun tidur. Entah sengaja atau tidak, pemuda itu justru memeluk Lea dengan erat.
Lea jelas kelabakan. Wajahnya sudah semerah kepiting rebus. Gadis itu berusaha melepaskan dirinya dari Newt. Begitu berhasil lepas, dia segera mengalihkan pandangannya pada tempat lain. Dia khawatir Newt memergoki dirinya yang salah tingkah.
Sial, baru juga bangun tidur tapi aku sudah senam jantung!
Newt sama sekali tidak menyadari Lea yang salah tingkah karena ulahnya. Pemuda itu malah menatap sekeliling dan melihat teman-temannya yang juga baru bangun dan masih mengumpulkan nyawa. Dia juga melihat Thomas yang sepertinya bangun lebih awal dan tengah menatap sekitar mereka.
"Apa mereka sudah pergi?" tanyanya pada Thomas.
"Yeah. Kita aman untuk sekarang." Thomas mengangguk dan mulai mengambil tasnya. "Kita harus jalan terus. Ayo berkemas!"
Thomas membantu teman-temannya untuk bersiap-siap. Seperti yang telah mereka rencanakan kemarin, perlajanan mereka masih panjang untuk menemukan Right Arm.
"Uugh..." Winston mengerang saat dia mencoba bangun. Pemuda itu memegangi perutnya yang kemarin terluka karena terkena cakaran Crank.
Lea yang mendengar erangan itu, bergegas menghampiri Winston. Kondisi pemuda itu tidak terlihat baik. Meski lukanya telah dibalut, Lea tahu itu tidak akan cukup. Dia tahu jika Winston tidak segera diobati, pemuda itu akan berubah menjadi Crank.
"Teresa, kau bisa menolong Winston?" tanya Lea sambil menatap Teresa. Dia masih berharap gadis Wicked itu tahu obat yang bisa mereka gunakan untuk menolong Winston. Namun Teresa yang ditanyai justru menggeleng cepat.
"Kenapa kau tanya padaku? Aku tidak tahu cara mengobatinya."
"Tak apa, Lea. Aku baik-baik saja." Winston meraih tangan Lea. Dia bisa melihat kekhawatiran terpancar di mata gadis itu. Dia tidak mau membuat Lea kepikiran akan kondisinya.
"Winston..."
"Aku tidak apa-apa. Percaya padaku." Winston masih berusaha menenangkan Lea. Dia lantas tersenyum kecil. "I'm Keeper of Slicers, remember? Aku kuat, kok. Luka ini tidak seberapa."
Lea tersenyum getir mendengar ucapan Winston. Pemuda itu sepertinya tahu akan kekahawatirannya. Melihat betapa kuat keinginan Winston membuat gadis itu akhirnya luluh. Dia lalu membantu Winston berdiri.
Sejujurnya Lea masih cemas. Dia sedih dengan apa yang terjadi pada Winston dan apa yang akan terjadi ke depannya pada pemuda itu. Hatinya lagi-lagi sakit. Sekali lagi dia merasa telah gagal menghalangi takdir teman-temannya.
***
Begitu menginjakkan kaki di luar reruntuhan, mereka disambut pemandangan kota yang tak biasa dan agak mengerikan di depan mata mereka. Gedung-gedung tinggi terlihat hancur. Jalanan dipenuhi pasir dan kendaraan-kendaraan yang ditinggalkan begitu saja. Tidak ada satu pun manusia yang terlihat. Tempat itu seolah baru saja terkena bencana alam yang sangat dasyat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOND |Book 2: Indestructible| (Scorch Trials Fanfiction) [END]
FanficPetualangan Lea dan Thomas Sangster memasuki babak baru. Bersama-sama, mereka harus berjuang menghadapi Scorch yang kejam dan mematikan demi kembali ke dunia asli mereka. Maze Runner Trilogy x In Time All characters of Maze Runner belongs to James D...