Part 8

1.4K 200 26
                                    


Brenda And Jorge








"Kau yakin kita bisa mempercayai dia?" Thomas bertanya sambil berbisik pada Lea saat Brenda membawa mereka memasuki bangunan itu lebih dalam.

"Jika kita mau menemukan Right Arm, maka kita butuh bantuannya." Lea berujar yakin. "Meski akan ada sedikit masalah di awal."

"Masalah? Masalah apa?"

"You'll see."

Thomas hendak bertanya lagi, namun Brenda keburu membuka sebuah pintu besar untuk mereka.

Dibalik sana, mereka melihat banyak sekali orang-orang yang juga berlindung di tempat itu. Sebagian besar dari mereka tengah sibuk menghangatkan diri di tungku perapian. Kelompok Thomas sempat terpana sejenak. Ini adalah pertama kalinya mereka bertemu orang lain selain orang-orang Wicked.

"Come on, keep up. Jorge ingin bertemu kalian." Kata Brenda sambil terus menggiring kelompok Thomas untuk mengikutinya.

"Siapa Jorge?" Thomas mencoba bertanya.

"Kalian akan tahu." Brenda tersenyum misterius sambil terus berjalan. "Tak ada yang selamat dari Scorch setelah sekian lama. Jadi kalian membuatnya penasaran." Brenda melirik Thomas sekilas. "Dan aku juga."

"Aku mulai merasa buruk dengan tempat ini." Newt berbisik pelan saat melihat banyak sekali orang-orang bertampang sangar dan menakutkan mulai melihat dan mengikuti mereka. Sebagian dari orang-orang itu bahkan melihat Lea dengan pandangan yang sangat menjijikkan menurut Newt. Pemuda itu lantas segera merangkul Lea agar lebih dekat padanya.

"Kita lihat dulu apa yang akan dikatakannya. Lea juga bilang jika dia bisa membantu kita." Kata Thomas yang berusaha meyakinkan Newt.

"Dengan sedikit masalah." Celetuk Teresa mengingatkan.

Thomas tidak mendengarkan ucapan Teresa. Pemuda itu masih penasaran kemana Brenda akan membawa mereka pergi.

Brenda mengajak Thomas dan teman-temannya ke lantai paling atas dari bangunan itu. Di sana terdapat sebuah ruangan luas yang berisi banyak barang-barang rumahan yang nampak tua. Seorang lelaki paruh baya berkulit gelap duduk di meja kerjanya. Dia terlihat begitu sibuk mengotak-atik sebuah radio tua di atas meja itu.

"Jorge, mereka di sini." Brenda mendudukkan dirinya di salah satu sofa. Sementara Thomas dan teman-temannya tetap berdiri dan memperhatikan lelaki paruh baya yang dipanggil Jorge oleh Brenda itu.

Jorge nampak tidak terganggu oleh kedatangan Brenda maupun kelompok Thomas. Dia masih saja sibuk dengan kegiatannya mengganti saluran di radio tua itu. Dia sempat mengumpat kesal sebelum akhirnya berbalik dan menatap Thomas dan teman-temannya.

"Apa kalian pernah merasa seluruh dunia memusuhi kalian?"

Kelompok Thomas saling berpandangan. Mereka tidak paham dengan apa yang ditanyakan Jorge. Terlebih mereka mulai merasa terintimidasi oleh orang-orang sangar yang mereka lihat tadi, kini berdiri di belakang mereka.

"Tiga pertanyaan." Jorge berjalan santai dan mengambil sebotol minuman. "Dari mana kalian berasal? Kalian mau kemana? Apa untungnya buatku?"

Thomas dan teman-temannya terdiam. Ini kedua kalinya mereka bertemu dengan orang dewasa setelah Janson. Jadi mereka berpikir untuk tidak langsung mempercayainya.

Lea menatap Jorge dengan agak tegang. Meski dia tahu Jorge akan membantu mereka, tetap saja dia harus berhati-hati padanya. Dia harus menjaga ucapannya jika tidak mau dicurigai Jorge. Bagaimana pun, level lelaki itu berbeda dengan teman-temannya. Akan berbahaya sekarang jika Jorge tahu dirinya bisa melihat masa depan.

BOND |Book 2: Indestructible| (Scorch Trials Fanfiction) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang