Part 1

2.6K 245 27
                                    


Start



Matahari senja bersinar lembut bersama awan kecil yang menggantung di kaki langit. Angin segar dari laut berhembus, mengibarkan pita-pita kecil yang menghiasi dek kapal pesiar. Musik riang mengalun dan beberapa orang terlihat menari. Tidak ada beban yang terlihat dari wajah-wajah yang menikmati pesta di sore itu.

Edwick memperhatikan sekeliling. Lelaki yang memakai jas hitam dengan gelang perak berlambang Wicked itu menggenggam segelas wine di tangannya dengan erat. Sejak tadi dia hanya diam di pojokan sambil terus memperhatikan keceriaan orang-orang di sekelilingnya. Seharusnya saat ini dia senang karena dia berhasil menemukan dunia paralel yang damai dan aman dari virus Flare berkat bantuan Thomas. Namun entah kenapa, lelaki itu tidak merasa senang sama sekali.

Rasa iri tumbuh di dada Edwick. Pria yang bekerja di laboratorium Wicked itu iri pada semua hal yang ada di dunia paralel temuannya ini. Dunia ini begitu damai dan tentram. Orang-orang terlihat bahagia, tertawa, dan hidup tanpa beban dan ketakutan. Berbanding terbalik dengan dunianya yang hancur karena virus Flare dan orang-orang harus berjuang ditengah kelaparan dan kondisi lingkungan yang berbahaya.

Edwick menatap gelang perak di pergelangan tangannya. Gelang itu menunjukkan waktu yang dia miliki di dunia ini sebelum mesin pindah dimensi ciptaannya mengembalikannya ke dunia aslinya sendiri. Meski telah dibantu Thomas, mesin ciptaannya itu belum sempurna dan membuatnya terikat waktu sehingga dia tidak bisa berlama-lama di dunia ini.

Saat Edwick sibuk berpikir tentang penelitiannya, seorang pria beraksen British kental lewat di depannya bersama dengan seorang wanita. Mereka terlihat begitu mesra dan tertawa bersama. Seketika perhatian Edwick beralih pada mereka. Kedua matanya membola. Bahkan dia hampir saja menjatuhkan gelas wine di tangannya jika dia tidak cepat-cepat mengusai dirinya sendiri.

"A5? Mungkinkah...?"

Edwick masih diliputi keterkejutan. Lelaki Wicked itu menatap pria berambut dirty blonde di depannya itu dengan cermat. Meskipun Edwick mengakui jika dirinya tidak berminat pada pengembangan obat virus Flare, dia tetaplah orang Wicked. Dia jelas tahu siapa saja subjek penelitian Wicked. Dan pria itu, pria yang dilihatnya barusan, benar-benar mirip dengan subjek A5.

Melihat subjek A5 Wicked berkeliaran di dunia ini membuat Edwick ragu. Dia tahu, pria yang dilihatnya itu tidak mungkin subjek A5. Wicked terkenal ketat sekali mengawasi setiap subjek penelitian mereka. Jika ada yang kabur, Edwick sudah pasti mengetahuinya.

Jika dia benar bukan subjek A5, lalu siapa dia?

Merasa diperhatikan, pria berambut dirty blonde itu tanpa sengaja bersitatap dengan Edwick. Namun tidak lama dia memutuskan kontak mata mereka dan kembali berjalan bersama wanita yang tengah bersamanya. Tanpa pikir panjang, Edwick segera mengikutinya. Dia begitu penasaran dengan sosok mirip subjek A5 itu.

Langkah pria misterius itu terbilang cepat. Edwick sedikit kesulitan menemukannya di tengah orang-orang yang memadati dek kapal. Lalu di sudut belokan, tubuhnya ditabrak seseorang.

Bukk!!

Seorang gadis muda menunduk dalam-dalam pada Edwick yang terlihat terhuyung. Gadis muda itu terlihat tengah terburu-buru. "I'm sorry..."

Edwick terdiam saat menyadari setetes air mata jatuh di pipi si gadis muda. Kedua alis lelaki itu terangkat. Ternyata di tengah kebahagiaan penghuni kapal ini, masih ada kesedihan yang terselip di sana.

Seketika perhatian Edwick terpecah. Dia tidak lagi tertarik mencari pria yang dikiranya sebagai subjek A5. Perhatiannya kini terpusat pada gadis yang baru dilihatnya barusan. Gelang perak di pergelangan tangan Edwick berkedip ribut. Thomas dari dunia seberang, sepertinya berusaha memberitahu Edwick bahwa waktu yang dimiliki lelaki itu tinggal sedikit lagi.

BOND |Book 2: Indestructible| (Scorch Trials Fanfiction) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang