The BetrayerAris mengalihkan perhatiannya sejenak dari Harriet dan Sonya yang sejak tadi menemaninya. Pemuda kurus itu melihat Lea dan Newt berjalan bersama. Keduanya tampak begitu serasi di mata Aris. Saat Lea dan Newt melewatinya, Aris buru-buru melambai pada kedua anak adam dan hawa itu.
"Kalian terlihat akur lagi." Tutur Aris saat melihat kedua tangan Lea dan Newt yang saling tertaut. "Sudah selesai masalahnya?"
Lea buru-buru melepas genggaman tangan Newt. Wajahnya bersemburat merah. Dalam hati dia menggerutu pada Aris yang sepertinya menyadari bahwa dia dan Newt sempat bertengkar. "Masalah apa? Kami baik-baik saja, kok."
Aris tergelak pelan. "Kau tidak pandai berbohong, Lea. Aku sudah tahu kalian ada masalah sejak berada di bar Marcus."
"Siapa Marcus?" tanya Sonya.
"Nanti akan kuceritakan."
"Aris, kau lihat di mana Minho, Frypan dan Thomas?" Newt buru-buru menyela Aris, sebelum pemuda itu terus mengganggunya dan juga Lea.
"Minho dan Frypan ada di atas bukit batu sana." Tunjuk Aris pada sebuah bukit yang agak landai. "Sedangkan Thomas masih bersama Brenda, kurasa."
Lea tidak terlalu fokus pada ucapan Aris. Mata gadis itu menatap sosok Sonya lekat-lekat. Jika dilihat dengan jeli, kau akan melihat kemiripannya dengan Newt. Sesuatu berbisik padanya. Lea lantas menyeret Newt untuk agak menjauh dari kelompok Aris.
"Kau tidak mau bicara dengan Sonya?" tanya Lea dengan suara lirih. Dia tentu tidak mau Aris, Harriet dan Sonya mendengar percakapan mereka.
"Kenapa?"
"Dia adikmu. Maksudku, adiknya Newt yang asli." Lea melirik Sonya sekilas. "Setidaknya sapalah dia sebentar."
Alis Newt aka Thomas Sangster berkerut dalam. "Kenapa aku harus? Dia bukan adik kandungku."
"Aku tahu. Tapi katamu kau sekarang sudah menjadi Newt. Jadi meskipun kau bukan kakak kandungnya yang asli, cobalah bergaul dengannya." Lea menatap Thomas Sangster dengan sedih. "Dia tidak tahu jika Newt kakaknya. Newt juga tidak ingat jika dia memiliki adik. Kau juga tahu sendiri Newt dan Sonya tidak pernah ngobrol berdua di dalam film ataupun bukunya. Jika ingatannya kembali dan dia tahu kalau kakaknya telah meninggal, dia pasti akan sedih sekali."
Thomas Sangster terdiam. Dia melirik Sonya yang kembali bersenda gurau dengan Aris dan Harriet. Dalam hati dia membenarkan ucapan Lea. Meski gadis itu bukan adik kandungnya, setidaknya Sonya berhak tahu rasanya berbicara dengan kakaknya sendiri.
"Bicaralah padanya sebagai pengganti Newt. Bisa, kan? Sebentar saja tidak apa-apa." pinta Lea lagi. "Lakukanlah demi aku dan juga Newt."
Thomas Sangster tersenyum lembut. Jika Lea sudah meminta seperti ini, bagaimana dia bisa menolak?
"Baiklah... Tapi aku tidak tahu ini akan berjalan baik atau tidak."
Lea tersenyum manis mendengar jawaban Thomas. Dia senang pemuda itu mau mengabulkan permintaannya. "Aku akan menunggumu di tempat Minho dan Frypan."
Thomas Sangster menangguk. Dia lalu berbalik dan kembali menemui Aris, Harriet dan Sonya.
Lea tidak bisa menyembunyikan raut bahagia. Dia senang bisa melihat Thomas aka Newt mulai menyapa dan ngobrol dengan Sonya. Setidaknya gadis blondie itu sempat memiliki kenangan bersama kakaknya sendiri.
***
Lea mengikuti petunjuk Aris untuk menemui Minho dan Frypan. Seperti yang pemuda itu bilang, kedua temannya itu tengah duduk santai di atas bukit batu yang ada di sekitar kamp Right Arm. Melihat Lea yang berjalan menuju mereka, Minho dan Frypan lantas melambai pada Lea.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOND |Book 2: Indestructible| (Scorch Trials Fanfiction) [END]
FanfictionPetualangan Lea dan Thomas Sangster memasuki babak baru. Bersama-sama, mereka harus berjuang menghadapi Scorch yang kejam dan mematikan demi kembali ke dunia asli mereka. Maze Runner Trilogy x In Time All characters of Maze Runner belongs to James D...