[5] masa lalu.

319 38 1
                                    

●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●●●

Anela sedang duduk di bangkunya sambil ngelamun, ngelamun masa depan bareng dek Haruto. Ia berusaha membayangkan sesuatu yang menyenangkan dengan Haruto.

Untung saja kelas masih sepi. Satu-satunya kebiasaan baik Anela adalah, Anela tidak pernah telat masuk sekolah karena ia selalu datang 30 menit sebelum bel sekolah.

Ia selalu datang saat sekolah masih sepi-sepinya. Bahkan ia pernah datang saat gerbang sekolah masih di tutup.

Selain berhalu ria, ada satu hal yang sebenarnya dari dulu mengganggu pikiran Anela. Alasan Anela dan Haruto putus. Sejak Haruto mengakhiri hubungannya dengan Anela, Anela tidak pernah tau apa alasan Haruto melakukan itu.

Ditambah sikap Haruto yang berubah 180˚ setelah mereka putus. Dulu, Haruto bukan tipikal cowok yang cool tapi diam diam selalu ngasih perhatian.

Bahkan Haruto bisa dibilang cowok yang perhatiannya tingkat akut bahkan bucinnya melebihi Anela yang pecicilan kaya gini.

Anela jadi teringat saat Haruto nembak Anela dua tahun lalu.

Flashback

Hari itu Anela baru selesai mengerjakan semua tugas-tugasnya dan sekarang lagi leha-leha. Anela membuka HPnya, tidak ada notif apapun dari Haruto. Ia mengerucutkan bibirnya, sedih karena Haruto tidak menghubunginya sama sekali.

Selang beberapa detik, Anela tersentak saat nama Haruto tiba-tiba saja muncul di layarnya. Ia dengan sigap langsung menjawab panggilan itu.

"Iya Ru??"

"Kak, dimana??"

"Dikamar, kenapa??"

"Keluar bentar sini, aku udah di depan."

Mendengar itu Anela otomatis langsung bangun dari kasurnya dan berlari menuju jendela kamarnya, ingin memastikan apakah Haruto berbohong padanya.

Senyumnya melebar kala melihat Haruto sedang dadah dadah padanya dari luar pagar rumahnya.

"Sebentar ya!"

Setelah itu Anela mematikan sambungan telfon, dengan secepat kilat Anela menuju cermin, memakai sedikit bedak dan lipbalm favoritnya. Yah ia tidak ingin terlihat buluk di depan cemcemannya.

Setelah terlihat lebih fresh, Anela langsung berlari keluar rumahnya. Dan benar saja, Haruto menyambutnya dengan senyuman lebar. Oh, tidak lupa sebuah bunga berwarna pink yang Haruto pegang.

Jantung Anela berdetak tidak karuan, banyak pertanyaan yang ada di kepalanya.

"Kenapa Haruto bawa bunga??" Tanyanya dalam hati.

"Hai, Aru!" Sapanya malu-malu.

Haruto tersenyum, "Hai juga kak Ala."

"Kenapa?? Tumbenan datang kesini." Tanya Anela.

Mantan · Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang