[10] pacar baru.

312 37 0
                                    

"Udah sembuh lo??"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah sembuh lo??"

Anela yang baru saja masuk ke dalam kelas langsung disambut oleh pertanyaan yang terlontar dari mulut Jay.

"Diem lo, gue lagi pusing!" Seru Anela sambil memijat pangkal hidungnya.

"Dih galak banget neng, awas nanti kesurupan." Lalu Jay tertawa hingga hampir terjungkal ke belakang.

Anela benar-benar tidak paham dengan selera humor Jay yang sangat receh itu. Jay seringkali ketawa ketawa sendiri di dalam kelas padahal suasana kelas lagi sunyi, katanya sih lucu. Padahal gak tau lucunya dari segi apa.

"WOI JAY! KERJAIN TUGAS LO NIH!" Suara cempreng milik Shuhua membuat Jay tersentak.

"Gak mau males," tolak Jay kemudian ia mengambil cemilan di dalam tasnya dan seperti biasa, ia akan bermain HP sambil memakan cemilannya itu sampai ada guru yang dateng.

"Wah parah, gue laporin emak lo baru tau rasa ya lo." Shuhua masih ngoceh, kesal dengan teman masa kecilnya itu.

Jay hanya mengedikkan bahunya, tidak mengindahkan perkataan Shuhua.

"Gue hitung sampe tiga... satu..." Shuhua berbalik, kemudian mengangkat tangannya untuk menghitung menggunakan jarinya.

Jay masih tidak bergerak.

"Dua..." teriak Shuhua lagi.

"Tiga..." kali ini Jay yang nyaut. Ia selalu mengentengkan ancaman Shuhua, karena Jay pikir lucu saat melihat Shuhua marah atau ngoceh-ngoceh padanya.

"Halo tante... iya nih te Jaynya males banget masa disuruh ngerjain tugasnya gak mau..." Shuhua menempelkan HPnya ke telinganya. Jay yang percaya langsung berdiri dan berlari menghampiri Shuhua.

Ia merampas HP yang menempel di telinga Shuhua.

"Dih boong ya lo!" Jay menggerutu kesal karena ternyata Shuhua hanya mengerjainya.

Sedangkan kali ini Shuhua yang tertawa sampai bengek.

"Mampus, makanya jangan banyak tingkah. Udah sini kerjain tugas lo!" Perintah Shuhua dan akhirnya dituruti oleh Jay.

"Tuh anak bedua kok gak pacaran pacaran ya dari dulu," Lia bergumam ketika melihat interaksi antara Shuhua dan Jay.

"Iya yak, padahal udah sahabatan dari SD. Kok bisa gak cinlok sih??" Anela jadi ikutan bingung.

Beberapa saat kemudian Anela menyandarkan tubuhnya pada punggung kursi. Kemudian ia mengingat kembali kejadian di UKS tadi. Ia tidak berniat meninggalkan Haruto, hanya saja ia bingung dengan sikap Haruto padanya.

Tapi ia tidak benar-benar marah pada Haruto.

Karena ia berharap sangat sangat sangat banyak pada Haruto.

"Kayanya gak nyampe sejam gue balik ke kelas..."

Lia yang tadinya sedang menulis sesuatu di bukunya segera menoleh ke arah Anela, menunggu kalimat selanjutnya yang akan dikatakan gadis itu.

"Masa gue udah kangen aja sama Haruto." Keluh Anela sambil memasang wajah sedihnya.

Lia memutar bola matanya, kesal. "Lo gak bosen apa Haruto Haruto mulu, emang waktu lo disuapin sama dia masih kurang juga tuh??"

Anela mengangguk sambil tersenyum. "Iya, kurang banget."

"Gue mau kekelas Haruto lagi ah, siapa tau dia udah berubah pikiran," Anela berdiri sembari merapikan seragamnya.

Lia bingung. "Berubah pikiran gimana??"

"Iya, gue ngajak dia nikah. Tadi sih ditolak, gak tau sekarang. Makanya mau nanya lagi, hehe."

Kemudian Anela keluar kelas sambil melompat-lompat dengan ceria. Padahal beberapa detik yang lalu ia bilang kalau sedang pusing.

"Kayanya gue perlu bawa dia ke psikiater deh," gumam Lia sambil bergidik ngeri.

"Mau kemana tuh dia??" Tanya Yedam yang baru saja salip-salipan sama Anela.

"Mau kemana lagi kalau gak nyari..."

"HARUTO!!" Tebak Yedam dan Lia mengangguk.

●●●


"Tok tok tok, permisiiii..." Anela mengetok pintu kelas 10C dengan pelan.

Seluruh murid yang ada di kelas itu langsung menoleh ke arah pintu, melihat Anela yang sedang tersenyum canggung dan menoleh kesana kemari seperti mencari seseorang.

Jaehyuk memberanikan menyapa Anela lebih dulu.

"Eh, kak Anela nyari siapa??" tanyanya sopan.

Junkyu menyenggol Jaehyuk, "ya jelas nyari Haruto lah. Emang nyari siapa lagi, ya kan kak??" Tanyanya kemudian memberikan senyum usilnya pada Anela.

"Gak ada, tadi Haruto keluar sama cewek," tiba-tiba Junghwan nyeletuk.

Yang lainnya kaget, lalu Jeongwoo memukul punggung Junghwan cepat.

"Wan kan udah dibilangin sama Haruto, jangan kasih tau kak Anela," bisik Jeongwoo, tapi ternyata masih terdengar oleh Anela.

"Sama siapa ya??" Anela tersenyum kaku.

"Pacarnya," Junghwan nyeletuk lagi. Kali ini makin membuat anak-anak yang lain panik setengah mati.

"Heh, mulut lo."

Dengan cepat Anela langsung berlari pergi dari sana, ia memutuskan untuk mencari Haruto. Bodohnya Anela adalah ia tidak menanyakan kemana Haruto pergi. Namun, ia tau tempat-tempat yang biasa digunakan untuk murid murid berpacaran.

Satu persatu ia mengunjungi tempat-tempat itu, dimulai dari lab biologi, kemudian lab fisika, kemudian perpustakaan, lalu kantin paling belakang di sekolahnya. Dan akhirnya Anela bisa menemukan dua orang itu di balkon sekolahnya.

Anela tidak langsung menegur Haruto, tapi ia mengintip dulu apa yang mereka lakukan.

Mereka bertengkar, entah apa masalahnya. Cewek itu memukul Haruto berulang kali, kemudian ia berteriak pada Haruto. Namun teriakannya tetap saja tidak terdengar jelas.

Sedetik kemudian, Haruto memeluk cewek itu dan cewek itu langsung menangis di bahu Haruto.

"Oh, jadi lo udah punya pacar makanya nolak gue??" Gumam Anela, sebelum meninggalkan balkon.

●●●

Tebak itu pacar Haruto apa bukan?? Sambil menebak yuk vommentnya💗💗🤙🏼🤙🏼

Tebak itu pacar Haruto apa bukan?? Sambil menebak yuk vommentnya💗💗🤙🏼🤙🏼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

lihatlah lelaki tampan ini. siapa lagi kalau bukan 내 남친 ㅋㅋㅋ

Mantan · Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang