Black Rose
by : YoorakinSemua orang menatap tajam Changmin yang tiba-tiba datang dan menghalangi Karina menunjukan isi cello case-nya. Mereka semakin menaruh curiga pada Karina.
"Sebentar paman... ahjuhssi-ahjussi disini sangat norak. Mereka belum pernah melihat cello"
Clek...
Karina membuka cello case-nya dan menatap mereka bingung.
"Ada apa dengan ekspresi kecewa kalian ? Kalian pikir bentuknya seperti apa ?", tanya Karina polos.
Mereka semua kembali ke tempat duduk masing-masing setelah melihat isi-nya benar sebuah cello.
Karina tersenyum tipis dan singkat tapi masih tertangkap penglihatan Jeno yang sejak tadi menatapnya.
Mereka tidak tahu. Cello di dalamnya palsu. Di dalam cello berisi peralatan misi Karina. Mungkin Karina benar-benar akan panik jika mereka menyuruhnya memainkannya. Dia tahu cara memainkannya tapi cello palsu tidak akan bersuara sama seperti aslinya.
"Bisa jelaskan anda siapa ?", tanya Jaemin mengabaikan Karina.
"Saya wali Karina. Lee Changmin. Saya pamannya"
"Tolong awasi keponakan anda. Dia belum cukup umur untuk bermain di club malam", nasehat Jaemin.
"Saya akan mengawasinya lebih ketat. Gadis ini, bisa-bisanya bolos latihan malah ke club malam !"
Pletak...
Changmin memberi sedikit pukulan yang tidak sakit tentunya pada Karina. Layaknya orangtua. Kalau bukan di kantor polisi Karina pasti sudah menodongkan pistolnya.
Setelah Changmin membawa Karina pergi. Tak lama orangtua Jeno datang dan membawa Jeno pulang.
.
.
."Kan kata saksi pakaiannya hitam dan case-nya merah darah. Jelas-jelas case gadis tadi berwarna peach", kata Taeil.
"Sepertinya aku terlalu sensitif hari ini ! Wajah Winwin hyung masih sangat jelas", kata Jaemin mengingat kepergian rekannya.
"Sebaiknya kita beristirahat ! Besok kita harus mengucapakan salam perpisahan untuk Winwin", kata Doyoung.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Pletak...
Pletak...Jeno memukul belakang kepala Renjun dan Haechan begitu dia tiba di kelas.
"Kalian melarikan diri sendiri semalam ?", tanya Jeno sinis.
"Kami pikir kau sudah pergi duluan", kata Renjun mengelus kepala nya yang dipukul Jeno.
"Tapi benar kau bertemu Karina ?", tanya Haechan.
"Hmmm dia juga tertangkap polisi", jawab Jeno cuek.
"Wahh itu bagus ! Tidak apa-apa tertangkap polisi. Setidaknya kau bertemu Karina", kata Haechan.
"Yah, setelahnya aku diomeli Bunda. Kalian tahu kan bagaimana di mengomeliku ?", kata Jeno dingin.
"Benar dia menyeramkan ! dia mengomel dengan kata-kata tajam dan jangan lupa ekspresi datarnya", Haechan bergidik ngeri mengingat Ibu Jeno.
"Jen, kau tahu alasan polisi ke club semalam ?", tanya Renjun.
"Hmmm, silver lighter ?", jawab Jeno.
"Bukan hanya itu. Black rose juga ada di sana. Wah apa pelaku nya sudah membuat janji atau mereka saling kenal ?", kata Haechan heboh.
"Katanya semalam itu seperti malam pembantaian. Black Rose melakukan pembunuhan di lima tempat dalam satu malam. Dan yang terbesar di hotel Ayahmu ! katanya banyak polisi yang tewas. Wah aku ingin melihat sekali saja bagaimana mereka beraksi !", kata Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Rose (Complete) | Lee Jeno
FanfictionLee Jeno Wajah tampan yang selalu berhasil memikat banyak wanita. Tanpa tahu bahaya apa yang mengintai ketika terjerat dalam pesona seorang Lee Jeno. Karina Yoo Gadis cantik primadona sekolah yang tidak sedikit pun melirik Jeno. Membuat Jeno tertan...