#18 Hurt

639 100 0
                                    

Black Rose
By : Yoora Kin





Iren dan Donghae terkejut melihat anak semata wayang mereka pulang dalam keadaan berantakan. Ada bau darah dan bensin yang dari tubuhnya. Wajahnya datar tanpa ekspresi.

"Ada apa ini ? Jeno ? apa yang terjadi ?", Iren panik.

Donghae yang memahami situasi langsung menghubungi orang-orangnya memastikan kekacauan yang dilakukan Jeno di luar tidak membawa masalah pada mereka. Selanjutnya dia menghubungi Leeteuk, psikiater Jeno.

Jeno mengabaikan Iren dan masuk ke kamarnya. Seperti tidak terjadi apa pun. Dia membersihkan diri dan berbaring di kasurnya. Jeno kembali membuka matanya saat tangannya memegang sesuatu di kasurnya.

Tanpa bisa dikendalikannya. Air mata jatuh melihat jepitan rambut yang sudah pasti milik Karina. Kamar yang biasanya beraroma mint kini bercampur dengan aroma vanila khas Karina. Ada banyak jejak gadis itu di kamarnya. Dia merindukannya. Sangat merindukannya hingga dada nya terasa sesak. Padangannya semakin kabur karena air matanya semakin menjadi-jadi. Isakan pelan mulai lolos dari mulutnya.

Ceklek...

"Jeno ? ini bunda"

Iren masuk karena khawatir dengan kondisi Jeno. Meski tidak dijawab Iren mendekati kasur putranya. Terkejut saat Jeno tiba-tiba memeluknya erat. Sudah lama sejak terakhir kali Jeno memeluknya duluan.

Iren merasakan getaran tubuh putranya dan mendengarkan isakan pelan. Dia sadar Jeno menangis. Iren mengusap punggung putranya mencoba menenangkannya.

"Apa yang membuat anak bunda menangis ? padahal anak bunda bahkan tidak menangis saat kaki nya patah waktu masih kecil, hmmm ?", tanya Iren lembut.

Jeno tidak menjawab. Dia hanya terus menangis di pelukan sang bunda. Bahkan Donghae dan Leeteuk yang mengintip dari pintu terkejut melihat kondisi Jeno.

"Apa aku tidak salah lihat ? anak itu menangis ?", tanya Donghae.

"Apa yang terjadi hari ini pasti memberinya pukulan besar sampai dia merasakan kesedihan. Tapi kau bilang dia terlihat habis membunuh ?"

"Yah dia sangat berantakan saat kembali. Sebentar... dia tidak mungkin membunuh kekasihnya, bukan ?", tanya Donghae.

"Jika begitu... sepertinya ini serius. Aku akan bicara dengannya saat dia sudah tenang", kata Leeteuk.

"Pada akhirnya jiwa psikopatnya bisa dikendalikan karena gadis itu. Ini buruk !", gumam Donghae.

Donghae tahu bagaimana seorang psikopat. Karena didalam dirinya juga ada psikopat yang sedang tertidur. Kehadiran Iren dan bantuan Leeteuk yang membantunya mengendalikan jiwa psikopatnya. Yah... psikopat tidak bisa disembuhkan tapi bisa dikendalikan. Dan sekarang putranya sangat sulit dikendalikan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jeno masuk ke kelas Karina dan menyeretnya keluar tidak peduli dengan guru yang sedang mengajar. Dia bahkan masih menggunakan bajunya semalam bukan seragam sekolah. Dan yakin lah Bundanya pasti panik mencarinya.

Karina berusaha melawan tapi tidak semudah dulu dia mengalahkan Jeno. Karena Jeno sengaja mengalah. Tapi kali ini berbeda. Jeno menyeretnya masuk ke mobil dan meninggalkan sekolah.

"Kau mau apa ?", bentak Karina. "Kalau kau tidak berhenti aku akan melompat !", ancamnya tapi tidak dihiraukan Jeno.

Bodoh. Dia lupa siapa Karina. Gadis itu benar-benar membuka pintu mobil dan melompat turun. Jeno segera menginjak rem, menghentikan mobilnya.

Black Rose (Complete) | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang