Black Rose
By : YooraKinSebulan. Sudah satu bulan sejak terakhir kali Black Rose melakukan misi. Sangat tenang. Bahkan Silver Lighter tidak melakukan pergerakan. Seperti ketenangan sebelum badai. Polisi tetap siaga menunggu badai datang.
Karina, Mark, dan Jisung tersenyum cerah melihat kiriman senjata baru. Mereka bersemangat seperti anak kecil yang baru mendapat mainan baru. Mark sesekali bersiul senang saat unboxing paket.
Sebulan penuh mereka hidup seperti orang normal. Sekolah, bermain, berkumpul dengan teman-teman dan sebagainya. Karina mengisi harinya dengan Jeno. Setiap hari pula Jisung menghitung uangnya sambil mengeluh karena bukan bertambah malah terus berkurang.
"Sepertinya kita harus mulai perenggangan. Otot-otot ku terasa kaku sebulan tidak menembak kepala seseorang", kata Mark mulai merenggangkan otot-otot nya.
"Perenggangan hanya untuk orang tua seperti mu hyung", ledek Jisung yang sedang mencoba senjata baru nya.
"Apa kata mu ? dasar bocah tidak sopan !", kesal Mark tidak terima dikatai.
Dor....
Suara tembakan membuat mereka terkejut dan langsung menatap si pelaku.Prok... prok...
"Not bad !", kata Karina setelah mencoba senjata barunya sengaja tidak memasang peredam suara tembakan.
"Bersiaplah ! besok akan ada pembantaian", kata Changmin menyerigai.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Landmark 81, Vietnam
Mark bersiap-siap memasang seluruh peralatannya. Dia sangat bersemangat sampai senyum nya tidak pernah hilang. Sesekali dia bersiul sambil memasang peralatannya.
"Sebulan berlibur. Tembakan pertamamu tidak akan meleset kan ?", ledek Karina dari seberang earpiece.
"Shut up your mouth !"
Mark mengarahkan ujung senapannya ke gedung seberang. Mencari sang target. Serigai muncul di wajah tampannya mendapat tontonan menarik.
"Wow, apa tidak sopan melakukannya sekarang ? mereka sedang berada di tengah-tengah. 1...2...1...2...1...2...", kata Mark menemukan targetnya sedang bermesraan.
"Hyung ! tontonan gratis ? wow aku iri !", canda Jisung.
"Yah..... sepertinya aku harus menyela", kata Mark.
Slass...
Sebuah peluru melesat menembus kaca kamar dan langsung bersarang di kepala pria yang sedang menindih seorang wanita di atas ranjang.
"Hahaha ! wanita itu terlihat belum puas. Sangat kasihan ! apa aku boleh membantunya ?", ejek Mark.
"Ayolah hyung ! aku jadi membayangkannya", canda Jisung.
"Dasar cabul !", sindir Karina.
Tepat saat pelayan masuk membawa Black Rose. "Lee's Mission 1 complete"
Mark menarik peralatannya dan berpindah lokasi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Rose (Complete) | Lee Jeno
Fiksi PenggemarLee Jeno Wajah tampan yang selalu berhasil memikat banyak wanita. Tanpa tahu bahaya apa yang mengintai ketika terjerat dalam pesona seorang Lee Jeno. Karina Yoo Gadis cantik primadona sekolah yang tidak sedikit pun melirik Jeno. Membuat Jeno tertan...