#6 Bocah setan penganggu

790 121 0
                                    

Black Rose
by : Yoorakin






Dor...
Dor...
Dor...

Karina menghela nafas frustasi mengajari Mark. Mark selalu meleset di tembakan pertamanya yah walau pun tembakan kedua dan seterusnya selalu tepat sasaran.

Tapi, pekerjaan mereka menuntut kesempurnaan tanpa celah. Lihatlah apa yang terjadi hanya karena Karina lengah membiarkan orang yang melihatnya tetap hidup.

Sebenarnya saat itu Karina berniat melenyapkan suster yang ada di lift. Tapi dia berubah pikiran tidak tega mendengar dia berbicara di telepon dengan anaknya.

Yah, Karina lemah dengan  'orangtua'. Seakan hati nurani-nya yang sudah lama terkubur jauh tersentuh.

Bukan karena dia merindukan orangtua-nya. Salah ! Dia membenci ibu dan ayahnya. Tapi dia menyukai orangtua yang menyayangi anaknya tidak seperti orangtua-nya.

Oh ingatkan kejadian saat dia menembak kepala ibu dan ayah nya sendiri. Yah, korban pertama Karina adalah orangtua-nya sendiri.

Oke, kembali ke Mark...

Karina berdiri di belakang Mark tapi sulit, tubuh Mark terlalu besar dan tinggi untuknya.

Dia mengambil kursi tak jauh dari mereka. Meletakan nya di belakang Mark lalu naik. Sehingga tubuhnya lebih tinggi dari Mark.

Mark terkejut Karina tiba-tiba muncul di belakangnya dengan kedua tangannya yang memegang tangan Mark. Membantu Mark mengatur posisi senapannya. Terpaan nafas lembut Karina membuat jantung Mark berdegup kencang.

"Fokus ! pikirkan target itu adalah orang yang paling ingin kau habisi", kata Karina tepat di telinga Mark.

"Oh man ! Bagaimana aku bisa fokus kalau dia menempel padaku ? ini terlalu dekat !", batin Mark.

"Mark Lee ! Kau mendengar ku ?"

"Iya, aku tidak tuli !"

Mark mengikuti saran Karina. Membayangkan orang yang paling ingin dibunuhnya dan...

Dor...

Kelinci yang menjadi target langsung ambruk dengan kepala berlubang terkena peluru.

"Good boy !"

Karina menegakkan kembali tubuhnya masih berdiri di atas kursi.

Mark berbalik dan memeluk Karina. Mengangkat gadis itu berpindah ke meja penyanggah senapan.

 Mengangkat gadis itu berpindah ke meja penyanggah senapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Dek sultan lele, pinjem dulu fotonya)


Posisi duduk di atas meja membuat wajah mereka sejajar. Karina menampilkan smirk-nya. Bukan Mark kalo tidak mencuri kesempatan.

"Kau tidak memikirkan Changmin ahjussi saat menembak kan ?", tanya Karina sambil mengelus rahang kokoh Mark membuat si empunya memejamkan mata menikmati sentuhan gadis cantik di depannya.

Black Rose (Complete) | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang