Because you 2

1.2K 170 20
                                        

Hai!!! Selamat datang di ff author. Tanpa menunggu lama lagi, silahkan kalian baca.

Satu aja peringatan dari author selama buat cerita Chaennie....kalian bisa berimajinasi sesuka kalian tapi jangan sampai terbawa suasana oleh karakter di cerita ini.

Ini cuman fanfiction yaa....⚠️ Bacalah sebagai hiburan diri. Okey!?

ENJOY READING
ABAIKAN TYPO
JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT ATUPUN FOLLOW AUTHOR AGAR TIDAK KETINGGALAN CERITA LAINNYA....

LET'S GO!!!

•°•°•°•||||•°•°•°

Badan berputar disaat tangan kanan di genggam mengudara. Lalu posisi kembali balik ke semula sambil memeluk leher cowok yang fokus sama dansanya.

" Kamu kok kaku?" Tanya Jennie.

" Kalau aku luwes, kamu terpesona nanti." Jawab Rosie.

Jennie senyum. Dia ikutin arah gerak Rosie karena dia yang mengendalikan dansa sebagai cowok!

" Lakukan putaran bersama. Luaskan gerakan." Kata coach Yang keliling melihat perkembangan dansa Rosie sama Jennie yang benar-benar udah lihai banget sekarang bahkan sejak mereka masih umur 15 tahun lalu.

" Kalian bagus sekali! Perfect!!" Puji coach. Jennie sama Rosie memberi tundukan sebagai rasa sopan untuk berterima kasih pada coach.

" Coach, kami bakal lakuin dansa saat kak Jisoo ultah nanti." Kata Jennie buat Rosie ngelirik dan dia sedikit kaget. Soalnya Jennie nggak ada tuh konfirmasi sama dia soal ini. Mendadak banget.

" Mendadak banget." Ucap Rosie saat dia jalan menuju parkiran mobil untuk pulang ke rumah karena hari udah mau malam.

" Kamu nggak mau ya?"

" Nggak gitu. Tapi kamu mendadak banget bilang gitu sama coach. Kita nggak ada konfirmasi sebelum nya."

" Emang harus ya ngomong dulu?" Tanya Jennie, raut wajah kecewa terlihat.

Rosie peka dan dia segera bungkam lalu memberi gelengan.

" Aku mau dansa sama kamu di depan banyak orang. Nggak mau ya?"

" Mau kok. Banget malahan." Jawab Rosie yang mengubah opininya agar Jennie merasa lebih baik.

" Beneran? Nggak terpaksa kan?" Jennie nanya gitu sambil nunduk lesu.

Rosie memberikan senyum. Dia deketin Jennie terus dia cangkup pipinya.

" Aku mau. Kapan aku bilang terpaksa?"

" Kamu kayak nya nggak-"

" Sstt~~aku mau. Kita dansa nanti. Dengan Lim juga." Kata Rosie yang tersenyum lalu mengundang simpul pipi chubby Jennie.

" Uhh!!" Rosie cubit-cubit pipi Jennie. Terus dia rangkul buat jalan deketin mobil di parkiran ujung.

•••

Jennie keluar dari kamar malam ini. Dia perlahan melangkah setelah melihat cewek duduk di sofa terus ada Jisoo juga disana yang kayak ngomong penuh keseriusan gitu sambil nunduk-nunduk di samping dia.

" Kamu dengerin aku dulu."

" Nanti aku--"

Omongan cewek ini terhenti karena menemukan Jennie yang mandang dia dari jauh.

Jisoo langsung noleh ke belakang. Dia pun senyum ke Jennie yang diam aja terus buang muka sambil berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas susu di kulkas.

J'R ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang