Because Of You (Part 1) || Awal Pertemuan

1.3K 53 15
                                    

Musim semi tahun 2013 dimana semua cerita dimulai. Anak-anak kuliah sibuk mempersiapkan pakaian terbaik mereka saat hari pertama kuliah.

Sudah hampir setengah jam Gina mengobrak-abrik lemari pakaiannya, mencari pakaian yang dia sendiri tidak tau inginnya seperti apa. Mulai dari kemeja, kaos, rok, celana semua terlihat jelek kini dimatanya.

"Hmm aku harus pakai apa?" ujarnya frustasi sambil terus mengeluarkan isi lemarinya.

Kini ia berhenti sejenak, tersadar akan kamarnya yang sangat berantakan seakan baru saja terjadi kemalingan.

"Huft..." keluhnya dengan tangan kiri yang sedang menyisir rambut panjangnya dengan frustasi.

"Lagi-lagi aku merepotkan orang lain untuk membereskan semuanya," ia pun segera meraih ponsel yang ada di atas nakas lalu tersenyum tipis.

Gina: Soya!! Kau pakai baju apa besok? (Suaranya menggema di kamar Soya hingga Soya menjauhkan ponselnya).

Soya: Na, bisa ngga suaramu dipelankan sedikit aja, padahal aku cuma loud speaker dari ponselku tapi serasa mendengarmu memakai toak...

Gina: hehehe, maaf Soya sayang..

Soya: aku pakai dress selutut, ayo kita pakai dress biar terlihat anggun di depan senior, Na.


Gina: Oke. Sampai ketemu besok dihalaman kampus yaa....
Muuuach!!!

*Tut Tut Tut* (Gina pun mengakhiri panggilannya)

Seketika Soya melihat layar ponselnya, dan memajukan bibirnya yang menunjukkan dia kesal, "dia benar-benar mengakhiri panggilan disaat keinginannya sudah terpenuhi!"

"haiiish!!! Padahal orang belum selesai bicara," lanjutnya sambil melempar ponselnya ke ranjangnya.

//Keesokkan harinya//

Alarm yang ia setting tadi malam terus berbunyi, tapi tubuhnya sangat sulit diajak kompromi untuk bangun pagi ini akibat semalaman ia membantu para maid membereskan pakaian dan kamarnya yang berantakan.

"Aaah... Kenapa malam terasa sangat cepat," keluhnya sambil menggeliat kesana-kemari.

"Aku masih ngantuk loh, bisa nggak sih aku tidur sebentar lagi huhuhu," rengeknya sambil menarik kembali selimutnya yang terjuntai ke lantai.

Gina terdiam sesaat, ia masih mengumpulkan semua nyawanya yang masih melayang ntah kemana. Hingga akhirnya pipinya perlahan menggembung dan bibir yang sedikit maju seirama dengan nyawanya yang dipaksa berkumpul.

"Ah aku harus bangun agar dandanan ku maksimal," ujarnya.

Dengan tekat kuat, ia pun berjalan ke kamar mandi dengan mata tertutup namun berakhir menabrak pintu kamar mandi yang tertutup rapat. Seketika ia meringis dan membuka matanya lebar-lebar.

"Aduuuh!" ia meringis, matanya seketika terbuka, segar. Seakan nyawanya benar-benar kembali ke raga. Ia terdiam sesaat, memukul dinding yang tak bersalah dan sesaat kemudian Gina bergegas masuk ke kamar mandi dan menghidupkan shower dengan setelan air hangat.

Setelah hampir dua puluh menit di dalam kamar mandi Gina pun keluar dengan wangi strawberry yang menyeruak dari tubuhnya, sabun aroma strawberry ialah sabun kesukaannya. Kini tangannya mulai sibuk merapikan handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya yang basah.

Langkah besar kakinya seolah pertanda bahwa ia sedang terburu-buru seperti dikejar setan yang ia tonton beberapa hari lalu. Berlari kesana kemari untuk mengambil pakaiannya yang tergantung di rak.

Tangannya sibuk mengenakan satu per satu pakaian hingga akhirnya dia bisa duduk tenang di depan meja rias berwarna putih dengan kaca berukuran besar dan berbagai alat tempur kecantikan yang tersusun rapi di rak-rak kecil tertutup kaca bening itu. Dengan cepat tangan lihainya mengoles berbagai macam produk kecantikannya.

Because of You [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang