"Cantik..." bisiknya lembut sambil menyentuh lembut pipi Gina. Hal itu membuat Gina sedikit mendorong tubuh Geo diikuti senyuman tipis melengkung di sudut bibir Geo.
"Kamu malu?" sambung Geo sambil mengangkat kedua alisnya.
"Hehe..." Gina mengangguk.
"Kamu suka gaunnya?"
"S-suka..." Matanya kembali melihat gaun yang ada di ujung.
"Yaudah, jadi fix itu ya?"
Gina pun mengangguk pelan, jauh di dalam hatinya ia ingin gaun putih yang dipajang di pojok itu. Namun hal itu membuatnya teringat akan Sean. Ia membayangkan gaun itu saat bersama Sean, jadi bagaimana mungkin ia sanggup memakai gaun itu sedangkan ia akan menikah dengan laki-laki yang belum ia kenal sama sekali. Gina kembali menghembus nafas panjangnya sebelum ia keluar dari butik itu.
Kini mereka sudah berada di dalam mobil, Geo pun mulai menghidupkan mobilnya, "mau makan dulu, nggak?" tanya Geo.
"Terserah," jawab Gina singkat.
Gina sengaja memperlama dirinya saat memakai safety belt untuk menghindari tatapan mata Geo, Karena sejak tadi ia terus berusaha menahan airmatanya. Sean terus saja lalu lalang di pikirannya, semua percakapan yang pernah ia angankan bersama Sean seketika terus terngiang di telinga. Semua yang pernah mereka lakukan bersama seolah sedang berputar seperti siaran televisi di kepalanya. Hingga akhirnya Geo melajukan mobilnya ke sebuah restoran mewah. Makanan yang lezat terasa biasa saja bagi Gina, tidak ada raut wajah Bahagia yang terpancar dari wajahnya. Sejak tadi ia hanya diam sambil mengunyah makanannya, giginya seperti nggak berfungsi. Beberapa kali ia hampir tersedak oleh makanannya sendiri. Kini mereka dalam perjalanan pulang, Geo tiba-tiba menarik tangan Gina. Ia menggenggam erat tangan Gina.
"Nangis aja kalau mau nangis," ujarnya.
Tanpa menoleh Gina pun seketika menangis, airmatanya yang sedaritadi ia tahan akhinya mengalir deras. Untuk beberapa saat hanya suara tangis Gina yang terdengar di dalam mobil. Geo hanya terus menyetir sambil mengelus punggung Gina dengan lembut untuk menenangkannya.
"Aku nggak bermaksud mengambilmu dari orang lain."
Gina menoleh.
"Kalau kamu keberatan kamu bisa meminta pada ayahmu sendiri untuk membatalkannya," sambungnya.
"Kamu tau aku punya pacar?"
Geo mengangguk,
"Maaf aku nggak bisa berbuat apa-apa, aku udah coba mengatakan untuk membatalkannya namun ayahmu tetap ingin kita menikah."
"Kalau gitu kenapa awalnya kamu terima!"
"Karena aku nggak tau, Gina."
"Halah, bohong aja. Nggak mungkin kamu nggak tau. Sedangkan aku aja sering upload kegiatanku sama Sean."
"Ya kan aku aja baru kenal kamu kemarin, gimana aku tau kalau kamu sering upload hubungan kalian."
"Halah, udahlah nggak guna. Kalau ayah bilang A ya harus A." Gina menghapus airmatanya, ia pun membuang pandangannya ke luar jendela.
Mobil pun seketika kembali hening, hanya terdengar suara mesin yang lembut. Hingga akhirnya mereka tiba di rumah Gina.
"Ikut aku masuk ke dalam," pinta Gina. Geo pun hanya bisa mengikuti perintah Gina, ia berjalan mengikuti Gina yang ada di depannya.
"Yah, aku sama Geo sepakat untuk batalin pernikahan," ujar Gina berdiri di depan ayahnya yang sedang beristirahat duduk di taman.
Ayahnya hanya meliriknya dengan bingung, ia melihat Gina lalu melihat Geo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of You [ON GOING]
FanfictionSeorang pria bernama Geoff Avran (diperankan oleh Yoongi) sedang mencari teman masa kecilnya untuk menepati janji yang pernah ia ucap dulu. Seiring berjalannya waktu ia menikahi gadis cantik bernama Gina Beatrice (your name). Namun, wanita itu telah...