Geo mengangguk sambil tertawa. Sedangkan Gina menghela nafas panjangnya.
"Dah, lah. Terserah kamu aja, makin kesal aku samamu! Nyebelin!"
"Aku tidur seperti ini aja ya," ujar Geo sambil mendekap erat Gina.
"Terserahmu," jawabnya singkat.
Geo bisa merasakan suasana hati Gina yang masih kesal, ia pun berusaha mendekapnya lebih erat hingga nggak ada ruang diantara mereka. Tangannya melingkar di perut Gina sambil mengusapnya lembut, ia mencoba memberikan kehangatan agar kesalnya Gina sedikit mereda. Dalam heningnya malam, Geo berbisik lembut, "Maafkan aku, sayang."
Gina masih terdiam, matanya terpejam, namun perlahan ia mulai merasakan ketenangan. Tapi tetap saja ia masih enggan menjawab permintaan maaf Geo. Sekali lagi Geo berbisik, "Sayang, maaf ya."
"Hm..." deheman Gina membuat Geo terpaksa berpindah posisi hingga membuat Gina terkejut dan membuka matanya saat merasakan tubuh kekar Geo mengukungnya sesaat. Sepersekian detik kini mereka sudah saling berhadapan.
"Cuma hmm doang?"
"Kamu sekesal itu?" sambungnya.
"Iya," jawabnya singkat sambil mengalihkan pandangannya.
"Yaudah maaf, besok-besok nggak gitu lagi," janji Geo sambil meletakkan tangan kirinya di bawah kepala Gina.
Gina tersontak kaget, ia mematung. Entah kenapa tubuhnya tiba-tiba seperti ada aliran listrik yang membuatnya menegang, ia bahkan menahan nafasnya. Gina bisa merasakan hembusan nafas Geo yang meniup pucuk kepalanya dengan lembut. Ada rasa hangat yang menjalar di tubuhnya. Perasaan hatinya yang tiba-tiba berubah nyaman membuatnya terdiam hingga Geo menarik tubuhnya lebih dekat untuk mendekapnya erat.
Kini seperti tak ada ketakutan di hati Gina, ia justru merasa nyaman dengan perlakuan Geo padanya. Perlahan tangannya pun melingkar di pinggang Geo, ia menatapnya sambil tersenyum. Pipinya merona seakan baru saja menggunakan blush on berwarna pink di pipinya. Jantungnya berdegup lebih cepat, ia hanya bisa menyembunyikan wajahnya di dada Geo yang tepat diwajahnya. Ia malu, tapi ia suka dengan perasaan ini. Perasaan yang belum pernah ia dapatkan dari siapapun.
Pukul 10.00 pagi
Geo terlambat tiba di kantor, ia jalan terburu-buru menuju ruangannya. Tadi pagi dia dan Gina terlambat bangun, kalau bukan karena dering panggilan dari Jungkook mungkin mereka belum juga bangun saat ini. Beberapa karyawan melihatnya diam-diam berlari kecil, hingga membuat mereka tertawa tanpa suara. Bagi mereka ini adalah hiburan sesaat sebelum Geo kembali seperti biasanya.
"Kamu kemana aja kemarin sama Gina?" tanya Geo sesaat ia membuka pintu ruangannya.
Jungkook pun menoleh, "nemenin Gina belanja aja, kenapa?"
"Nggak apa-apa, cuma nanya aja," jawab Geo sambil merapikan jas hitamnya yang terbuka.
Jungkook meletakan tangan kanannya sambil melihat Geo dengan seksama.
"Tumben telat tanpa kabar," celetuknya dengan tatapan heran.
Geo hanya diam, ia membuka laptopnya seolah sedang fokus. Jungkook hanya tertawa kikuk hingga membuatnya mendapat tatapan tajam dari Geo.
"Kenapa ketawa?"
"Nggak apa-apa, lucu aja," jawab Jungkook.
"Nggak ada yang lucu!" bentaknya
"Tuh, kerjakan tugas lu." Geo melempar beberapa file pada Jungkook hingga membuatnya dengan cepat menangkap file itu.
"Oke, gua kerjain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of You [ON GOING]
Fiksi PenggemarSeorang pria bernama Geoff Avran (diperankan oleh Yoongi) sedang mencari teman masa kecilnya untuk menepati janji yang pernah ia ucap dulu. Seiring berjalannya waktu ia menikahi gadis cantik bernama Gina Beatrice (your name). Namun, wanita itu telah...