Jungkook pun pergi, sedangkan Geo hanya tersenyum tipis sambil kembali memutar kursinya melihat ke arah luar jendela. Dari dalam ia bisa melihat warna jingga menyelimuti gedung di depannya. Perlahan langit berubah warna menjadi oranye keemasan yang mampu menciptakan siluet yang tenang. Namun tidak dengan pikiran Geo, kini pikirannya sedikit berisik. Terlintas bagaimana semalam ia memperlakukan Gina dengan kasarnya. Padahal ia bisa mendengar pasti kalau Gina memohon padanya, memintanya untuk berhenti. Namun yang ia lakukan justru tidak mengindahkan permintaan Gina padanya.
Pukul 21.30
Gina terlihat gelisah, ia berjalan kesana kemari mengelilingi ruang tamunya. Sebentar ia duduk namun sesaat kemudian ia kembali mengelilingi ruang tamu yang luas itu. Kedua tangannya ia lipat di antara dada dan perutnya. Berkali-kali ia melihat jam dinding, berkali-kali pula ia mencoba menghubungi Geo, suaminya. Namun tak jua ada jawaban. Makan malam yang telah ia masak pun sudah dingin kembali.
"Kamu dimana sih sayang?" risaunya.
"Udah jam segini belum pulang juga," sambungnya
Gina kembali duduk di sofa, ia bersandar dengan kedua kakinya menyila. Kakinya sama sekali nggak bisa tenang, tangannya terus memilin ujung bajunya.
"Apa aku telepon Jungkook aja ya?" tanyanya.
"Nggak biasanya banget dia kayak gini," gumamnya.
Dia diam sesaat. Sungguh perasaannya nggak bisa tenang sama sekali. Bukan tanpa sebab, tadi pagi Geo meninggalkannya begitu saja tanpa mau menyantap sarapan yang udah dia buat. Kini sudah beberapa jam berlalu dari jadwal pulangnya Geo tak juga memberikannya kabar. Dengan cepat ia membuka layer ponselnya dan mencari nomor Jungkook. Panggilan itu pun tersambung.
"Halo Noona, tumben banget nelpon malam-malam," jawabnya.
"Apa Geo hyung melukaimu?" sambungnya.
"Enggak! Noona mau nanya aja, apa kamu sama hyungmu?" tanya Gina.
"Kalian lemburnya ya?" sambungnya.
"Nggak ada, kami nggak lembur juga. Apa hyung belum pulang?" jawab Jungkook.
"Iya, tapi mungkin dia lagi belanja kali ya. Makasih ya Jung."
*Tut Tut Tut*
Gina langsung mengakhiri panggilannya. Ia pun semakin gelisah, air matanya sudah menggenang di kedua matanya.
"Kamu dimana sih sayang?" lirihnya.
"Jangan kayak gini terus, aku mohon..." Airmatanya mengalir.
"Kenapa juga sih handphone mu dimatiin! Aku jadi tambah risau, loh!"
"Haiish," Gina melempar handphone nya, ia pun menangis karena merasa bersalah.
"Seharusnya aku nggak ngomongin hal kayak gitu sama Jungkook," kesalnya.
Perasaan merasa bersalahnya kian memuncak, ia hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri. Gina kira dengan bercerita seperti itu bisa membuatnya lega dan tenang, karena dia ternyata bisa perlahan menerima Geo. Namun semua itu salah, ia tidak melihat situasi yang ada. Ia bercerita saat di rumahnya, tanpa memikirkan Geo yang ternyata sudah pulang dan mendengar semua ceritanya. Kekonyolan yang membuat Geo marah besar bahkan kini ia enggan untuk pulang.
"Mama, apa mama juga akan memarahiku?" gumamnya.
Gina masih terus menunggu Geo di sofa, hingga akhirnya ia terlelap.
Pukul 23.30
Handphone Gina berdering, ia segera mengangkatnya dan melihat layer ponselnya.
"Sayang!" ujarnya. Gina pun bergegas duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of You [ON GOING]
FanfictionSeorang pria bernama Geoff Avran (diperankan oleh Yoongi) sedang mencari teman masa kecilnya untuk menepati janji yang pernah ia ucap dulu. Seiring berjalannya waktu ia menikahi gadis cantik bernama Gina Beatrice (your name). Namun, wanita itu telah...