//Dua minggu kemudian//
Saat jam perkuliahan telah berakhir Gina terburu-buru meninggalkan ruangan. Ia pun berpamitan dengan Soya.
"Yaya, aku duluan ya, bye" Gina mencium pipi Soya, lalu bergegas pergi.
Soya pun melihatnya dengan kesal, berkali-kali ia mengusap pipinya dengan sedikit keras.
"Haiish, dasar gila! Suka kali dia cium-cium ditempat umum," gumamnya. Saking kesalnya ia masih melihat ke arah pintu padahal Gina sudah nggak lagi ada terlihat dari pandangannya.
"Aku mati-matian cari bangku dekat cogan eh malah dia yang dapat cogan duluan. Mana ketemunya udah kayak di novel-novel yang aku baca lagi, iih kesel aku keseeeeel." Soya mengacak-acak rambutnya.
Lalu ia merapikan rambutnya lagi, mengatur nafasnya yang memburu dan mengusap dadanya lembut, "lihat aja, nanti aku pasti ketemu cogan juga. Masa' iya dia terus yang dapat cogan."
"Padahal aku kan juga cantik," sambungnya.
//Diperpustakaan//
Gina celingak-celinguk, ia mengedarkan pandangannya mencari seseorang berpakaian hitam.
"Ah, itu dia," gumamnya. Ia pun segera melangkahkan kakinya menuju meja yang ada di pojok ruangan perpus.
"Sayaaaang." Gina merangkulkan tangannya di bahu Sean.
Sean yang terkejut pun segera menepis tangan Gina,
"Kenapa sih selalu manggil aku sayang? Nanti orang lain bisa salah paham, Na," ketusnya.
Mendengar hal tersebut membuat Gina sedikit kesal dan sedikit menjaga jaraknya,
"Baiklah, aku nggak akan kayak gitu lagi. Tapi nggak tau ya kalau khilaf." Gina tertawa kecil sedangkan Sean menatapnya dengan ekspresi datar.
Lalu sepersekian detik Sean tersenyum, ia menarik kursi disebelahnya lalu menepuknya mengisyaratkan Gina untuk duduk.
"Kamu besok ikut outbound nggak?" tanya Gina, ia menunggu jawaban yang ia harapkan.
"Hah? Nggak tau, sebenarnya sih malas ikut yang begituan. Emang kamu ikut?" jawab Sean dengan bimbang.
"Ikut dong, aku suka yang aktivitas kayak gitu. Apalagi sekarang nggak dikasih tau acaranya apa aja. Jadi pasti lebih seru, bikin penasaran." Menunjukan senyum manisnya pada Sean, untuk menyakinkan Sean kalau itu menarik.
Sean pun kini menatap Gina, "Kalau gitu aku ikut ahh," jawabnya singkat.
"Serius?" tanyanya dengan mata berbinar. Sean hanya menjawabnya dengan anggukan pelan lalu tersenyum.
Seketika Gina kegirangan ia memeluk Sean dengan eratnya, "Yeee!!!! Asik outbound kali ini aku ada bodyguard tampan," serunya.
"Bodyguard?" tanya Sean bingung. Gina hanya tertawa.
"Makasih Sean, sampai ketemu besok. Jangan lupa jemput aku ya!" Gina segera beranjak dari kursinya, namun ia tetap menunggu respon Sean.
"Baiklah ratu," jawabnya singkatnya, dengan cepat senyum manis Gina kembali mengembang dan ia pun pergi dengan riangnya.
Gina dan Sean memang udah sangat dekat sekarang, bahkan mereka memanggil dengan sebutan-sebutan seperti sepasang kekasih. Tak salah bila teman-temannya mengatakan mereka adalah pasangan sempurna. Sean dikenal sebagai seorang cogan yang memiliki postur tubuh yang ideal dan otot yang terbentuk sempurna serta memiliki senyum dan hati bak seorang malaikat.
Sedangkan Gina seorang gadis bermata sipit dengan bulu mata yang lentik panjang dan alis hitam yang tebal serta rambut panjangnya yang selalu terurai indah membuat semua orang terpana saat melihatnya melintas. Tidak salah memang mereka jadi pasangan terfavorit di kampusnya, tapi sayangnya Sean selalu saja menyembunyikan perasaannya. Dia takut kalau suatu saat dia justru meminta hubungan yang lebih pada Gina, dan saat hubungan itu selesai maka dia akan kehilangan sosok Gina dalam hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of You [ON GOING]
FanficSeorang pria bernama Geoff Avran (diperankan oleh Yoongi) sedang mencari teman masa kecilnya untuk menepati janji yang pernah ia ucap dulu. Seiring berjalannya waktu ia menikahi gadis cantik bernama Gina Beatrice (your name). Namun, wanita itu telah...