Sean yang melihatnya dicium oleh Geo pun langsung memalingkan wajahnya, tangannya mengepal kuat ingin rasanya ia menghajar Geo sekuat tenaga. Namun ia sadar semua hanya sia-sia.
"Maafkan aku sayang, ini semua salahku..." gumamnya lirih sambil mendongakkan kepalanya agar airmatanya tidak jatuh di pipinya.
"Ini semua salahku yang tidak bisa menjagamu dengan baik..."
"Seharusnya malam itu aku langsung datang ke rumahmu, harusnya aku lebih berani menentang pernikahan ini..."
"Maaf aku telah gagal menjaga janji kita, aku telah gagal menjaga hubungan yang telah kita jalani selama dua tahun ini sayang..."
Penyesalan-penyesalan terus terlontar dari bibirnya, andai ia lebih berani mempertahankan Gina saat itu mungkin saja pernikahan ini tidak pernah terjadi.
"Karena aku tidak punya kekuatan untuk melawan ayahmu, kamu berhak membenciku..", ujarnya lirih.
Dengan berat hati dan langkah yang tertatih ia meninggalkan aula pernikahan Gina dan Geo lalu airmata pun tak lagi bisa ia tahan, sesekali airmatanya jatuh karena tidak sanggup menahan kesedihannya. Sean pergi tanpa tau arah kemana akan dituju karena tempat permberhentiannya telah hilang, kini ia hanya mengikuti jalan yang ia lihat. Hingga malam telah larut, akhirnya ia berhenti disebuah supermarket lalu membeli banyak minuman dengan harapan akan membuatnya lupa tentang hari ini. Hari dimana ia harus melupakan semua cerita tentang Gina, sosok yang ia cintai.
Sean pun segera pulang dan meminum minumannya tanpa memikirkan kondisi tubuhnya yang lelah. Minuman itu dengan cepat telah mempengaruhinya hingga ia bisa dengan bebas menangis dan berteriak sesukanya. Semua rasa sakitnya tertumpahkan tanpa ada yang tersisa. Meja makannya kini telah beralih fungsi, semua pakaiannya ia letakkan disana Bersama dengan botol-botol yang berserakan.
"Sayang... Akhirnya kamu datang juga. Jangan tinggalkan aku lagi yank, aku mohon," ujarnya dengan tubuh yang goyah. Tak lama setelah itu Sean pun tak sadarkan diri.
Keesokkan harinya Sean terbangun dengan rasa mual dengan tubuh yang berjalan sempoyongan ia berlari ke kamar mandinya. Ia berdiri di depan westafel, melihat seluruh tubuhnya yang sangat berantakan.
"Kemarin aku pakai kemeja, kenapa sekarang malah pakai baju ini," tanya nya heran. Ia memukul kepalanya.
"Gina semalam datang?"
Ia tertawa kecil sambil menggeleng, "pasti tanpa sadar aku yang pakai ini sendiri, kan? Mana mungkin Gina datang."
Sean memukul kepalanya berkali-kali, ia mencoba menyadarkan dirinya bahwa Gina nggak mungkin dating ke apartny. Matanya pun melirik tajam kesana-kemari melihat keadaan sekitar, lalu ada perasaan kecewa di hatinya bahwa Gina tak memang nggak ada disampingnya.
"Haa, ternyata semua hanya ilusi ku saja."
"Aku masih berharap kalau kamu benar-benar datang semalam," ia tersenyum getir.
"Tapi kenapa semalam semua terasa sangat nyata, aku merasa kamu benar-benar ada disini," sambungnya.
"Ha... hentikanlah pikiran anehmu Sean, mana mungkin Gina kesini sedangkan semalam hari pernikahannya." Sean pun menenggak air putih yang barusan ia ambil.
Malam Pernikahan Gina
Setelah membersihkan tubuhnya ia pun segera keluar dari kamar mandi dan melihat Geo yang tiba-tiba sudah berdiri di depan pintu.
"Yaak! Kau ngapain disini?" teriaknya kaget.
"Aku juga mau mandi," jawab Geo singkat sambil mengangkat alisnya. Geo menatapnya dari atas hingga bawah membuat bulu kudu Gina seketika merinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of You [ON GOING]
FanfictionSeorang pria bernama Geoff Avran (diperankan oleh Yoongi) sedang mencari teman masa kecilnya untuk menepati janji yang pernah ia ucap dulu. Seiring berjalannya waktu ia menikahi gadis cantik bernama Gina Beatrice (your name). Namun, wanita itu telah...