Chapter 5

13K 1.2K 14
                                    


Saat ini Mei Ling berada di tengah ramainya pasar bersama pelayannya, Wanqi.

Ramainya penduduk membuat Mei yakin kalau zaman yang Mei diami saat ini sangat maju.

Banyak penduduk yang berjalan tergesa-gesa dan ada pula yang sibuk berdagang. Jangan lupa, Mei juga ada melihat beberapa anak kecil yang mengemis serta pemuda yang berusaha merampok.

"Nona apa yang ingin Anda beli? Kalau Anda menginginkan sesuatu biar hamba yang pergi membelikannya." ujar Wanqi.

Mei Ling tampak sedang merencanakan sesuatu yang jahat membuat Wanqi merasakan aura-aura iblis dan membuat bulu kuduknya berdiri.

"Wanqi. Apakah kau pernah melihat gunung meletus?" tanya Mei.

"Tidak. Di sini tidak ada gunung yang mau meletus Nona. Memangnya kenapa Nona bertanya seperti itu?" tanya Wanqi binggung.

Bunkannya jawaban melainkan tawa yang menyeramkan yang didapatkan Wanqi.

"Sungguh membuatku tak sabaran!" gumam Mei Ling.

Mei berbelanja layaknya berbelanja di zaman modern. Mungkin di zaman modern uang belanja Mei di batasi tapi tidak di zaman ini. Mei menggunakan banyak koin hasil dari rayuannya kepada ayahnya.

"Nona sebenarnya kenapa Anda membeli banyak botol kaca yang tebal serta busana yang aneh?" tanya Wanqi.

Mei Ling tersenyum mendengar pertanyaan polos dari Wanqi. "Kau akan mengerti nanti." ucap Mei.

Tiba-tiba mata Mei Ling teralihkan kepada seorang kakek tua yang sedang mengemis. Sungguh kasihan sekali.

Keuntungan berada di pihak Mei Ling. Seorang pemabuk dengan kantong kecil yang berisi koin bergantung di pinggangnya memberi kesempatan besar untuk Mei Ling mengambilnya dengan santai.

Wanqi hanya bisa melonggo dengan aksi Nonanya yang luar biasa.

Wanqi tak menyangka. Selama ini Nonanya itu tampak polos dan baik hati tapi kenapa sekarang? Wanqi semakin binggung dibuatnya.

Mei Ling menghampiri pengemis itu dan memberinya kantong kecil yang berisi koin.

"Gunakanlah untuk hal yang bermanfaat." nasehat Mei Ling.

"Te..terima kasih...Nona..." ucap si pengemis.

Mei Ling pergi meninggalkan si pengemis dengan langkah kaki yang terlihat sangat bangga.

Haha aku tidak sabar melihat bagaimana reaksi mereka semua.

_______

Haduh nona jangan nakal😭

Princes (M) Einstein - [Open Po]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang