Chapter 15

10K 926 4
                                    

Tiba-tiba...

Brukk!!!

Seorang wanita yang berjalan terburu buru menabrak tubuh Mei membuat barang bawaan Mei jatuh ditanah.

"Jalan itu liat liat dong!" bentak wanita itu.

Bukannya meminta maaf, Mei malah memunguti barangnya yang berjatuhan sambil bergumam seolah olah barangnya akan hilang selamanya.

"Ya ampun hiasan rambut baru kesayanganku... Kotor! Ini juga, sayang sekali." rengek Mei Ling.

Wanita itu terus memperhatikan Mei Ling dan seketika dia sadar siapa yang ditabraknya.

"Mei Ling, itukah kau?" tanya wanita itu.

Mei mendongakkan kepalanya dan melihat wanita yang memanggil namanya.

Wanita itu cukup cantik dan... Sexy.

Tiba-tiba sebuah kilatan ingatan terlintas di otak Mei mengatakan kalau wanita itu adalah teman Mei sejak kecil tapi entah kenapa dia tiba-tiba membully Mei tanpa sebab.

"Aaa... Kau... Cao Cao." tunjuk Mei Ling.

"Ah iya akhirnya kau ingat juga. Sudah lama tidak bertemu." ujar Cao Cao sambil membantu Mei berdiri.

"Iya, benar." jawab Mei Ling gugup.

"Kau sudah banyak berubah sekarang, sangat berbeda. Aku dengar kau mengikuti pilihan calon istri pangeran bukan? Apa kau yakin diterima?" ejek Cao Cao.

Ok. Mei mulai emosi dengan ucapan tajam Cao Cao.

"Kau tenang saja aku tidak berharap menjadi istri pangeran karena aku berencana akan pergi dari tempat ini." balas Mei.

Cao Cao yang sedari tadi menatap heran ke arah Mei pun pergi meninggalkan Mei dengan gaya angkuhnya. Tapi seketika Cao Cao teringat sesuatu, apa maksud dari ucapan teman lamanya itu?

**********

Mia dan Manli sudah siap untuk menjebak Mei Ling. Mereka berdua tampak sedang duduk di taman menunggu kepulangan Mei Ling.

Akhir-akhir ini Mei Ling sering keluar kediaman. Entah apa yang dilakukannya tapi Mei berbeda dari Mei yang dulu.

Dan yang ditunggu tunggupun tiba. Mei datang bersama Wanqi dengan banyak barang di tangan mereka berdua.

"Adik akhirnya kau pulang juga." sapa Manli sembari melangkah mendekati Mei.

Insting Mei sangat kuat, karena Mei dapat mencium bau bau drama disekitarnya. Jadi Mei memutuskan untuk mengikuti drama yang mereka buat.

"Ah iya ada apa kakak ipar? Kenapa kalian duduk di taman? Apa kalian sedang menunggu kepulanganku?" tanya Mei Ling dengan wajah polosnya.

"Ah ya begitulah. Oh ya Mei Ling kau akhir akhir ini terlihat sangat sibuk sekali. Apa yang ada di tanganmu itu?" tanya Mia Ling.

"Oh ini, ini adalah perlengkapanku untuk menjadi istri pangeran nanti." jawab Mei dengan sombong.

Manli dan Mia geram dengan ucapan Mei yang sombong.

Terus saja bersombong, setelah ini kesombonganmu itu akan jatuh menimpamu sendiri! batin Mai Ling geram.

"Adik simpan barangmu, mari kita minum teh bersama." ajak Manli.

Mei mengikuti mereka dan menyerahkan barang barang nya kepada para pelayan.

Di tempat duduk tidak hanya mereka, ada seorang lelaki paruh baya kalau Mei perkirakan mungkin berumur 40 an.

Mei teringat sesuatu, pria itu adalah Zhao Ling adiknya Zhang Ling.

Zhao Ling pria yang cukup mesum. Karena itu setiap malam Zhao Ling selalu bermain dengan wanita malam di luar.

Tiba tiba Mei tersenyum, Oh aku tau apa rencana kalian. Mari kita lihat siapa yang akan dipermalukan batin Mei Ling.

"Ah Mei Ling sudah lama kita tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?" tanya Zhao Ling.

Zhao Ling bangkit menghampiri Mei sambil merentangkan kedua tangannya bermaksud untuk memeluk Mei tapi dengan gesit Mei menghindar dan membuat Zhao Ling tersenyum kecut.

"Terima kasih paman. Sungguh aku baik baik saja." jawab Mei Ling.

"Ayo adik adikku, paman, kita bersulang!" seru Manli.

Manli mulai menuangi teh di gelas Mia, Zhao dan Mei Ling.

Mei diam diam mulai mengamati gelas atau air teh yang diberikan Manli dan ternyata tidak ada yang mencurigakan membuat Mei mengernyitkan dahinya binggung. Di mana mereka meletakkan rencana busuk mereka?

______

Princes (M) Einstein - [Open Po]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang