1

982 77 4
                                    

Dalam sebuah hubungan pasti akan ada terasa yang namanya Sayang di awal berkenalan, Cinta di saat sudah mulai menjalin hubungan, Bosan jika sudah mulai menyadari bahwa hubungan yang di jalani hanya seperti ini, dan Jenuh saat dalam sebah hubungan salah satu dari mereka mulai bingung dengan arti sebuah Hubungan yang mereka jalani sebenarnya.

Akan seperti apa, bagaimana dan akan di bawa kemana hubungan tersebut?

Begitu juga dengan sepasang kekasih yang sudah menjalin hubungan selama 6 tahun lamanya, dan salah satu dari mereka mulai menyadari.

Apa yang sebenarnya mereka cari dengan hubungan ini.

Mereka berdua sudah menjalani semua rangkaian hubungan dari rasa suka/sayang, sampai pada tahap bosan.

Dan kali ini, salah satu dari mereka sudah merasakan jenuh.

Entah arti jenuh dalam perjalan hubungan mereka yang akan ke mana?!
Atau
Arti jenuh yang sudah melibatkan hilangnya perasaan kupu-kupu yang dulu mereka rasakan.

*

Chaeyong diam menunggu sang kekasih datang menjemputnya.

Rasanya terlalu lelah ia berdiri dan memainkan kakinya di udara dingin malam ini.

Entah sudah berapa kali ia membalas sapaan pamit dari teman-teman kantornya.

Dan sudah cukup satu jam setengah ia berdiri di sini.

"Kalau capek duduk. Jangan berdiri terus. Aku yang capek lihat kau yang sedari tadi berdiri di tempat ini" cibir seseorang teman kantor chaeyong.

"Kalau aku duduk yang ada dinginnya terasa" balas chaeyong.

"Kalau dingin, ya masuk. Sudah tau udara sedingin es batu. Masih saja betah di sini"

"Diamlah Min Yonggi. Kau tau kenapa aku memilih di sini dari pada di dalam"

Yonggi merangkul pundak chaeyong.
"Alasanmu untuk menunggunya di sini dengan cuaca seperti ini, sudah cukup membuatku percaya" chaeyong menatap dan mengernyitkan alisnya ingin tau apa lanjutan dari perkataan yonggi. "Percaya jika kau sangat bodoh. Hahaha. Eits.. Tidak kena"
Chaeyong ingin menendang kaki teman kantornya itu, tapi yonggi dengan cepat mundur.

"Sudah ah.. Aku pulang, aku akan makan malam dengan pacarku. Dadah" yonggi berjalan menjauh.

"Cihh.. Denganku kau menunjukan sifat aslimu. Sedangkan di dalam berlagak sok galak. Dasar"

Chaeyong mengenal yonggi bukan karna mereka satu kantor. Tapi karna mereka tetanggaan di apartemen yang sama sekitar 3 tahun lalu. Saat awal chaeyong baru terdaftar sebagai karyawan diperusahaan ini.

Dan hubungan pertemanan mereka bisa di bilang sangat aneh karna yonggi yang notabennya atasan chaeyong, tak sengaja melihat penampilan yonggi yang sebenarnya. Yang berbeda 180° saat di kantor. Apalagi saat di apartemenny, tak sengaja ada seekor tikus. Membuat yonggi dengan wajah ketakutan dan memohon agar chaeyong menghilangkan tikus tersebut.

Karna itulah yonggi hanya menunjukan sifatnya yang sebenarnya pada chaeyong

Sedangkan alasan kenapa chaeyong lebih memilih menunggu sang kekasih di luar kantor. Karna ia tak ingin kena marah lagi seperti sebelumnya. Kekasih chaeyong sangat tak menyukai yang namaya menunggu. Dan chaeyong cukup tau bagai mana sikap keras kekasih yang sudh 6 tahun bersamanya itu.

Tiinn tiinn

Sebuah mobil membunyikan klakson dan menurunkan kaca mobilnya.

Chaeyong tersenyum merasa senang karna akhirnya ia bisa merasakan hangatnya di dalm mobil.

Ia berjalan cepat dan masuk.

"Maaf aku lama" ucap namja yang terlihat sangat tampan dengan kemeja dan kaca mata yang dikenakannya ini.

"Iya. " chayeong membuka jeketnya.

Mobil pun jalan menuju apartemen chaeyong.

Setelah sampai, chaeyong menatap kekasihnya "kau tidak masuk? "

"Aku lelah. Mian. Nanti saja"

"Oh. Baiklah. Istirahat kalau sudah sampai. Jangan begadang. Ok" chaeyong melepaskan seatbeltnya.
Ia berusaha tersenyum walau hatinya sedikit kecewa.

Sudah hampir sebulan kekasihnya ini tak lagi mau masuk ke apartemennya.
Padahal chaeyong hanya ingin merasakan di sayang saat dirinya lelah sedari kantor.
Ssperti dulu.

"Terimakasih" chaeyong membuka pintu.

Tapi tangannya ditarik dan kekasihnya menangkup tengkuk chaeyong sehingga ia bisa mencium bibir mungil chaeyong.

Chaeyong menutup matanya menikmati apa yang kekasihnya berikan. Rasanya sudah lama mereka tak melakukan ini. Dan chaeyong sangat merindukan hal ini.

Tapi saat chaeyong ingin membalas. Ciuman mereka terputus.

"Masuklah. Kau pasti lelah" ucap kekasihnya mengelus pipi chaeyong.

"Iya. Hati-hati di jalan"

Chaeyong pun turun. Ia melambaikan tangannya pada mobil yang sudah pergi menjauh.

Ia membalikan tubuhnya dan berjalan masuk ke lobby apartemennya.

Ia memasukan pasword dan masuk ke gedung besar ini. Chaeyong berdiri di depan lift sambil menghela nafasnya.

Berfikir di mana letak kesalahan dari hubungan mereka. Karna seingat chaeyong mereka masih baik-baik saja dua bulan lalu. Dan dua bulan sekarang, semuanya berbubah.

Taehyung, kekasih chaeyong. Tak pernah lagi mau jika chaeyong mengajaknya jalan, taehyung juga jarang atau bahkan sudah tak pernah membalas pesan chaeyong.

Apa dirinya melakukan kesalahan? Tapi apa?

Seharusnya taehyung bisa memberitahukan padanya jika dirinya melakukan kesalahan.

Hubungan mereka bukan sepasang kekasih yang baru menjalin hubungan satu atau dua bulan. Ini sudah 6 tahun dan seharusnya mereka bisa lebih mudah mengeluarkan isi hati jika ada yang mengganjal.

Chaeyong masuk ke lift saat terbuka.

"Sudahlah. Mungkin aku harus sabar"

***

Yang kebetulan baca.. Terimakasih ya

ceritanya masih dalam proses..

Dan ini juga masih dalam tahap pengetesan... Soalnya author BELUM MAU melakukan promote untuk ff ini..

Masih dalam tahap pemantauan dulu.. 😁

Sekali lagi terimakasih yang sudah mau baca...

Akan ada part selanjutnya kok.. Tapi mungkin yang di up baru dua part.. Lihat sikon dulu

Gomawo

Kalau masih ada typo.. Maaf ya

In BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang