Yonggi masih berdiam diri dalam ruangannya. Sepertinya ia akan lembur malam ini.
Tok tok
Ia menatap pintu yang kini terbuka. Yonggi mengerutkan keningnya dan melihat jam dipergelangan tangannya.
"Kau belum pulang?" Tanya si bos.
Chaeyong masuk dengan secangkir kopi di tangannya. Ia berjalan pelan mendekati meja Yonggi.
Entah kenapa, rasa penat Yonggi seketika hilang saat melihat wajah Chae.
"Istirahat dulu ya"
Bukannya mendengarkan Chaeyong, ia malah melanjutkan pekerjaannya. "Kalau aku istirahat, yang ada nanti aku lama pulang" jawabnya.
Chae mengangguk dan berbalik badan. "Kalau begitu lanjutkan. " Ucapnya membuat Yonggi keheranan. "Padahal kalau kau mau istirahat dulu. Niatnya mau kutemani. Tapi yasudahlah. Aku pulang ya"
Yonggi terkekeh. Ia tau maksud ucapan Chaeyong.
"Padahal kalau kau memaksaku. Aku akan berhenti dan istirahat sejenak."
Chae yang memang sengaja memelankan langkahnya berbalik. "Dih.. maunya di paksa. Ingat umur bos"
"Kau juga ingat umur. Sudah tua juga masih sindir-sindir"
Ini kenapa mereka berdua jadi saling menyalahkan ya.
"Yasudah. Jadi mau istirahat atau mau lanjut kerja. " Tanya chaeyong melipat kedua tangannya di dada.
"Kau maunya bagai mana?"
"Ya aku maunya kau istirahat dulu . Jam berapa pun kau selesai, nanti aku temani." Ucapnya.
Yonggi tersenyum kembali dan berdiri dari tempatnya. Ia berjalan pelan menuju ke arah Chaeyong.
Chae jadi bingung. Ini kenapa bos nya malah berdiri dan berjalan ke arahnya ya!
"Ta-tapi kalau kau tidak mau istirahat. Bukankah lebih baik aku pulang? Stop" ucap tegas chaeyong di akhir saat Yonggi semakin dekat. Dan si bos pun berhenti. "Jangan mendekat lagi. Aku belum selesai bicara" ucapnya Karna selain bingung, Chae juga masih belum terbiasa dengan sikap bosnya yang terlihat seperti rem blong ini.
Yonggi lalu memasukan kedua tangannya ke saku celana. "Lanjutkan"
"Kalau kau kerja, aku nya nanti di cuek. Jadi aku akan pulang kalau kau tidak mau istirahat"
Yonggi mengernyitkan alisnya. "Kata siapa aku akan mencuek mu. Memangnya pernah kejadian? Memangnya kita pernah lembur berdua?"
"Ya, Tidak sih. Tapi kau kan gila kerja. Mana bisa fokusmu terbagi jika ada aku. Yang ada nanti aku malah jadi patung di sini"
"Oh,,tidak mau jadi patung" goda Yonggi. "Yasudah. Coba sini dulu. " Yonggi memanggil Chaeyong mendekat dengan isyarat anggukan kepalanya.
"Kenapa jadi aku yang mendekat?" Cibir Chae tapi tetap mematuhi arahan Yonggi berjalan mendekat walaupun dirinya bingung.
"Itu Karna kau melarangku mendekat" jawab si bos saat mendengar cicitan Chaeyong.