7

206 35 0
                                    

Di hari pertama ini, pertemuannya dengan klien berjalan dengan sangat lancar.

Chaeyong benar-benar menguasai apa saja yang akan mereka bicarakan pada klien pertama hari ini.
Dan yonggi sedikit bangga.

Karna biasanya, jika ia membawa satu orang untuk perjalanan bisnis, kadang ia yang banyak menjelaskan dan banyak juga memendam emosi karna kurangnya pengetahuan mereka.

Tapi ini, tiap kali yonggi menyerahkan pada chaeyong untuk berbicara, chaeyong langsung menjelaskan sedetail agar maksud pertemun mereka ini jelas. Dan tentu saja bagian pentingnya akan langsung dijelaskan oleh yonggi.

-

"Kakiku sungguh sakit" ucap chaeyong duduk di sofa dan melepas sepatunya.

Yonggi ikut duduk di samping sambil menatap chaeyong. "Besok tak perlu berpakaian kantor. Pakai pakaian senyamanmu saja yang penting sopan dan jangan memakai sendal. " saran yonggi.

Chaeyong menatap yonggi "tapi aku hanya membawa baju kantor. " jawab chaeyong.

"Yasudah. Pakai itu saja besok" yonggi berdiri dan mulai berjalan menuju kamarnya

Chaeyong menatap malas "saran yang bagus" cibirnya "ish.. Kenapa aku bisa salah bawa sepatu. " chaeyong menendang sepatunya.

-

Chaeyong sudah selesai membersihkan dirinya. Dan kini ia sedang duduk dilantai yang beralaskan karpet dan menyandarkan punggungnya di kursi sofa sambil memutar tv dan membuka-buka berkas untuk besok lagi.

Ceklek

Chaeyong menatap pintu.

Kapan anak itu keluar.

Yonggi datang dari pintu masuk.

"Nih. " ia melempar sebuh paper bag besar ke arah chaeyong.

"Tidak ada sopan-sopannya" cibir chaeyong melihat yonggi yang menuju meja makan.

"Apa ini? " tanya chaeyong membuka isi paper bag tersebut. "Ini buatku? " chaeyong menatap yonggi yang sedang membuka makanan.

"Bukan. Itu buatku"

"Oh. Aku baru tau kalau selera bajumu seperti perempuan" ejek chaeyong. "Apapun itu. Terimakasih bos" chaeyong tersenyum senang melihat beberapa pakaian dan satu flat shoes yang begitu cantik.

"Sini makan" panggil yonggi.

Chaeyong berdiri dan berjalan menuju meja makan. Makan malam hari ini adalah ayam. Hanya sekedar cemilan malam saja. Karna sebelumnya mereka sudah makan dengan klien tadi sebelum pulang.

"Kau tak membeli soju atau bir? " tanya chaeyong hanya melihat satu botol besar cola.

"Tidak. "

"Wae?? "

"Bahaya" ucap yonggi melanjutkan makannya menatap chaeyong.

Walaupun chaeyong mengerti. Tapi ia tidak ingin suasana menjadi kikuk.

"Ooo~ kau takut kelewatan batas ya" goda chaeyong.

"Anii... Aku takut kau yang akan kelewatan batas. " cibir yonggi membuat chaeyong berdecak kesal.

Yonggi hanya tersenyum melihat chaeyong kesal.

Mereka lalu sedikit membahas tentang profil klien mereka besok.

-

Dalam kamar chaeyong menatap ponselnya.

"Ia tak menghubungiku sama sekali" sedih chaeyong karna sadar sejak kemarin taehyung tak pernah menghubunginya.

In BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang