Pagi ini, chae sudah siap dengan dirinya yang akan berangkat ke kantor.
"Semoga bos belum berangkat"
Chae berniat untuk menumpang, karna ini akhir bulan dan ia harus bisa berhemat.
"Apa aku hubungi saja" chae mengambil ponselnya dalam tas.
"Taehyung?! "
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chaeyong menghembuskan nafasnya kasar.
Saat chaeyong membuka pintu, seketika ia tersenyum melihat punggung namja yang di pirkannya di awal hari ini.
Kenapa aku senyum.. Sinting
Chae kembali menormalkan mimik wajahnya.
"Sedang apa bos? " tegur chae menarik dan menutup pintu apartemennya.
Yonggi membalikan tubuhnya dan membuang puntung rokok dan mematikan rokok tersebut dengan cara di injak.
"Ambil ih.. Buang di tempat sampah" omel chae yang melihat tingkah bosnya ini. Dan tentu saja yonggi menurut.
"Berangkat sekarang? " ucap yonggi setelah membuang puntung rokoknya.
"Eumm" chaeyong bingung bagai mana cara menjelaskannya. Dan entah kenapa ia merasa kesal dengan keberadaan taehyung saat ini.
"Wae? " tanya yonggi. "Tenang saja. Aku akan menurunkanmu di basement. "
"Bukan itu"
Yonggi tau jika yeoja di hadapannya ini enggan pergi bersamanya.
"Bilang saja kalau tidak mau. Jangan takut. Aku tak akan memarahimu hanya dengan itu. Kau berhak menolak. Karna ini ajakan. Bukan perintah" titah yonggi
"Mian"
"Baiklah. Ayo turun sama-sama"
"Kau duluan saja. Ada taehyung di bawah" ucap chaeyong. Dan kini yonggi mengerti alasan chae menolaknya.
*
"Terimakasih sudah mengantarku" ucap chaeyong melepaskan seatbelt nya.
"Nanti aku jemput ya" ucap taehyung.
Chaeyong menatap taehyung "tidak perlu" ucap chae "maaf sudah menolak niat baikmu. Tapi tae,, kau tak perlu melakukan hal ini. "
"Kita bicara nanti saja" potong taehyung seakan takut jika ucapan chaeyong di teruskan dan berakibat buruk untuk hubungan mereka.
