Subuh chaeyong membuka matanya. Ia melihat wajah kekasih yang sudah lama tak ia lihat dalam jarak sedekat ini.
Aku rindu
"Kenapa bangun? " gumam taehyung membuka matanya.
"Kepalaku sakit"
Taehyung mendekatkan dirinya dan kembali memeluk chaeyong.
"Tidurlah. " katanya menepuk-nepuk kepala chaeyong.
"Tae. Dari mana kau tau aku sakit? "
Taehyung menghentikan gerakannya.
"Aku tadi bertemu teman kantormu. Dia menanyakan kondisimu, dari situ aku tau"
"Maaf ya. Sudah merepotkanmu datang kesini"
"Sstt.. Apa maksudmu. Aku ini masih pacarmu..jadi wajar aku di sini. Kau yang seharusnya tak menyembunyikan hal ini. Biar bagai manapun, aku tetap punya tanggung jawab untukmu"
"Gomawo" chaeyong memeluk pinggang taehyung.
"Tidurlah. Kalau masih belum sehat. Izin agar kau tak jadi keluar kota"
Oh iya. Aku tadi berbohong ya.
"Eum"
**
Saat pagi tiba. Taehyung pulang tanpa diketahui chaeyong.
Tahyung lebih dulu memastikan suhu tubuh chaeyong sudah menurun dan ia pun kembali pulang.
Dan kini chaeyong berangkat ke kantor.
"Eh. Ada bos. Sedang apa bos?! " ucap chaeyong melihat yonggi yang berdiri di depan pintu apartemennya sendiri.
"Hai anak buah. Berangkat sekarang?! " ajak yonggi.
"Waw.. Bos menungguku? "
"Benar sekali"
Chaeyong tak bisa menahan senyumnya karna tingkah bos sekaligus tetangganya ini.
Mereka pun berjalan menuju lift. Setelah itu berjalan ke parkiran mobil yonggi.
"Ini seriusan tidak apa aku ikut? " ucap chaeyong memasang seatbeltnya.
"Kau sudah duduk dan memasang pengaman, lalu untuk apa anda bertanya" cibir yonggi menyalakan mesin.
"Ya. Kan tetap saja. Kalau dilihat orang bagai mana? "
"Nanti aku turunkan kau di halte"
"Micchinom. Itu kan jauh sekali dari kantor"
"Makanya diam saja dan ikut. Kau turun di basement. Aku tak akan menurunkanmu di depan kantor"
"Ooo.. Baik sekali bosku ini" goda chaeyong. "Yakin tidak menyukaiku?! "
Yonggi menatap malas chaeyong. "Turun yuk. Pasti bisa. Masih ada bus yang lewat" uap yonggi
"Bercanda elah bos"
Akhirnya mobil jalan setelah cukup dipanaskan.
Kadang chaeyong tak mengerti sikap dari bos sekaligus tetangganya ini.
Karna biar bagaimanapun. Chaeyong jelas akan kegeeran dengan sikap yonggi. Tapi chaeyong hanya berusaha terus seperti ini agar apa yang ia curigai itu tak benar. Karna ia sudah terlanjur nyaman dengan hidung bungan mereka yang seperti ini.
*
Sesampainya di kantor, seperti yang yonggi katakan tadi. Chaeyong diturunkan di basement dan mobil yonggi melaju kembali keluar. Sengaja agar para karyawan yang lain melihat yonggi yang datang sendiri. Walaupun satpam kantor akan heran. Tapi memangnya dia peduli.