3

306 60 3
                                    

Sudah cukup sebulan taehyung terus mengabaikan chaeyong.

Walaupun taehyung masih menjemputnya, walaupun pesannya di balas, tapi itu adalah pesan tersingkat selama 6 tahun hubungan mereka.

Kesabaran chaeyong sudah mulai menipis. Ia tak tau lagi akan bersikap seperti apa.

"Setidaknya kau bilang jika ingin mengakhiri hubungan ini. Jangan seperti ini" ucap chaeyong pada akhirnya.

Mereka masih di dalam mobil depan gedung apartemen chaeyong.

Saat di mobil, chaeyong selalu berbicara dan menanyakan bagai mana hari taehyung.

Bukan hanya malam ini.  Setiap taehyung menjemputnya. Ia selalu mencoba berkomunikasi, tapi tetap saja taehyung menyingkat jawabannya sependek mungkin.

Kini, taehyung hanya diam setelah mendengar perkataan chaeyong. 

"Apa aku berbuat salah? " tanya chaeyong lembut menghadapkan dirinya pada taehyung. "Katakan padaku apa salahku. Aku tak akan membela diri jika aku salah"

Taehyung menatap chaeyong.

"Aku lelah" ucap taehyung singkat.

Chaeyong diam. Ia jadi merasa tak enak. Karna ternyata kekasihnya ini mungkin sedang banyak pekerjaan akhir-akhir ini. Makanya sikap dan kelakuannya seperti ini.

"Oh mian. Maaf sudah menahanmu. Pulanglah dan istirahat. " chaeyong bersiap akan turun.

"Aku lelah dengan kita"

Chaeyong yang baru ingin membuka pintu jdi terdiam. Hatinya sakit.

"Jadi kau ingin kita bagai mana? Putus? " ucap chaeyong masih menatap ganggang pintu mobil. Seakan siap untuk lari keluar dari sini.

Tangan chaeyong yang satu terus meremat tali tasnya. Ia takut.

"Ani" gumam taehyung membuat chaeyong menatapnya.

Taehyung menatap chaeyong dengan ekspresi yang sulit untuk chaeyong pahami.

"Ingin bicara di dalam? Tidak enak dilihat penjaga " ajak chaeyong karna mobil taehyung yang berhenti di depan gedung, membuat pak satpan terus menatap ke mereka.

-

Taehyung duduk di sofa yang sudah lama tak ia duduki.

"Minum dulu" chaeyong memberikan segelas air.

Setelah itu chaeyong duduk disampingnya.

Mereka diam cukup lama.

Bingung ingin mengatakan apa.

"Maaf" ucapan pertama taehyung.

"Tidak. Wajar jika kau lelah. Aku tak maslah. Apapun keputusanmu aku akan terima"

"Wae? "

"Karna tak ada gunanya mempertahankan hubungan jika salah satu dari kita sudah tak memiliki rasa. Iya kan" chaeyong menatap taehyung tersenyum.

"Tapi aku tak ingin putus" ucap taehyung. "Aku hanya lelah dengan hubungan kita. Aku merasa hidupku hanya di lingkaran itu-itu saja. Aku ingin keluar dari lingkaran itu. Tapi jika aku keluar, kau tak akan jadi prioritasku lagi. "

"Bukannya sudah ya?! " taehyung menatapnya. "Beberapa bulan ini. Kau sudah keluar dari lingkaran itu kan? Dan Aku sudah bukan lagi menjadi prioritasmu. "

Taehyung diam. Ternyata tanpa sadar, hal yang ia pikirkan sudah ia lakukan.

"Mian" ucap taehyung kembali menunduk menatap gelas yang dipegangya.

"Tae. Maaf jika kau merasa aku menjadi penghalangmu untuk lebih bisa mengekspresikn siapa dirimu. Tapi tae" taehyung kembali menatapnya. "Selama ini aku tak pernah mengekangmu. Kau ingin kemana, bersama siapa. Aku sama sekali tak pernah melarangmu. Aku hanya ingin kau memberitahukan padaku jika akan melakukan sesuatu agar aku tau kau sedang apa, dimana dan melakukan apa. Hanya itu. Tapi ternyata itu membuatmu merasa di kurung olehku ya?! "

Selama ini chaeyong sama sekali tak pernah mengekang taehyung. Apa yang ingi taehyung lakukan, ia selalu mempersilahkan asal masih dalam kategori aman. Dan chaeyong hanya ingin dikabari saja jika mau keluar tanpa mengajaknya. Hanya itu.

"Tidak. Kau tidak salah. Aku yang salah. Aku selalu merasa tak adil denganmu jika aku keluar bersenang-senang tanpa kau. Aku yang membuat diriku terus berada di lingkaran itu. Kau sama sekali tak salah. Dan aku lelah dengan diriku dan hubungan ini. Aku lelah karna aku yang selalu merasa sulit dan bingung bagai mana caranya agar bisa membahagiakanmu. Aku capek. Karna tidak bisa lepas darimu. " chaeyong menatap tak percaya pada taehyung.

"Beberapa bulan ini aku berusaha keluar sedikit demi sedikit dari lingkaran itu. Tapi aku justru menyakitimu. Aku tanpa sadar menjadi emosian. Tanpa sadar aku menjadi orang yang jahat. Maafkan aku yang sering memarahimu, aku hanya mencoba keluar dari lingkaran itu. Aku tau kau yang selalu menunggu di depan kantor dengn cuaca dingin, tapi aku justru membiarkanmu. Aku ingin tau seberapa lama aku bisa mengabaikanmu. Dan itu hanya bisa sejam. Aku berusaha mengabaikan pesanmu karna ingin tau sejauh mana aku bisa tak perduli denganmu -. "

"Dan itu berhasil" potong chaeyong.

"Iya. Tapi hatiku hancur" taehyung menatap sedih chaeyong. " aku lelah. Aku capek karna kau tak pernah sedikitpun hilang dari pikiranku. Aku jadi takut. Takut jika seandainya, suatu saat kaulah yang menghilangkan diriku darimu. Aku tak bisa membayangkan jika kau akan pergi dariku, aku takut. "

Chaeyong sedih mendengar perkataan taehyung. Ia tak tau jika kekasihnya punya perasaan begitu dalam padanya.

Selama ini, taehyung selalu bersenang-senang. Chae sama sekali tak pernah melarangnya.

Selama ini chaeyong hanya berusaha menjadi seseorang yang taehyung butuhkan. Hanya itu.

Dan chaeyong tak tau jika perasaan kekasihnya seperti ini.

"Lallu. Kau ingin kita bagai mana? " tanya chaeyong.

"abaikan aku untuk sekarang. Jangan mengirimkanku pesan. Jangan menghubungiku. Bantu aku agar bisa keluar dari lingkaran yang kubuat sendiri. "

Chaeyong diam. "Putus ya?! " chaeyong sungguh sudah bersiap akan hal ini.

"Tidak" chaeyong terus menatap taehyung. "Seperti yang kubilang tadi. Aku tak akan minta putus. Aku hanya perlu kau perlahan melepaskanku. Aku akan akan tetap bersikap sebagai pacarmu. Aku akan menjemputmu. Aku hanya perlu kau jangan menghubungiku. Aku yang akan menghubungimu"

"Aku akan kembali padamu. Menjadi seseorang yang seperti dulu. Biarkan aku melepaskan rasa lelahku sendiri. Aku akan berusaha tak memprioritaskanmu. "

Kok rasanya sakit ya.

Chaeyong menghapus air matanya yang tak sengaja lolos.

Taehyung memeluknya. "Maafkan aku. Aku janji perasaan lelah ini tak akan lama. Aku janji"

Chaeyong menangis di bahu taehyung.

Walaupun fakta mengatakan mereka tak akan putus. Tapi hal ini sama saja. Dan rasanya jauh lebih sakit.

Sakit karna merasa ia tak lagi menjadi prioritas. Padahal selama ini chaeyong bahagia dengan hubungan mereka.

***

Author akan usaha lanjut.. Tapi pelan-pelan ya..

intinya semua tergantung dari peminatnya saja sih..

Dan juga Karna ceritanya belum selesai.. Ok

Sekali lagi terimakasih yg sudah mau baca beserta responya🤗

mian kalau masih banyak typo

Gomawo ^^

In BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang