"Menunggu lagi? " ucap yonggi saat melihat chaeyong yang kembali berdiri di tempat biasanya menunggu taehyung.
Waktu itu chaeyong berbohong mengenai dirinya yang ada perjalanan bisnis selama seminggu. Dan hari ini sudah hari kedelapan yang artinya ia akan kembali bertemu dengan kekasihnya itu.
"Terus saja bos. Jangan singgah-singgah" ucap chaeyong karna malas mendapat ejekan dari bos sekaligus tetangganya ini.
"Kasihan. Dah~" yonggi melajukan mobilnya.
"Ha~" desah chaeyong karna sudah hampir setengah jam ia menunggi di sini.
Tak lama mobil taehyung pun terlihat. Chaeyong tersenyum karna akhirnya ia tak perlu berdiri lagi di sini.
Chaeyong masuk dan langsung duduk memasang seat beltnya.
-
"Bagai mana perjalanan bisnisnya? " tanya taehyung.
"Baik. Semuanya lancar. " ucap chaeyong.
"Oh ya" cibir taehyung.
Chaeyong menatap taehyung karna tak senang dengan nada bicara kekasihnya itu.
"Wae? " tanya chaeyong.
"Anii.. Aku hanya bertanya" taehyung sama sekali tak menatapnya.
"Apa yang membuatmu marah? Aku mengenalmu selama 6 tahun. Dan nada bicaramu aku tau ada hal yang tidak kau sukai. " ucap chaeyong. Ia tak ingin lagi bersikap terus mengalah. Ia sudah terlanjur lelah menghadapi taehyung akhir-akhir ini
"Kapan kau pulang? " tanya taehyung.
"Semalam. " ucap chaeyong berbohong.
"Dengan siapa saja perginya? "
Ok. Kenapa nanti sekarang baru ditanyakan.
"Kenapa nanti sekarang kau bertanya? Kenapa tidak di hari aku mengatakan aku akan pergi. Apa yang kau dengar? " tanya chaeyong.
Mereka sudah sama-sama dewasa. Dan perkataan yang dilontarkan taehyung, bukanlah hal yang pantas.
Dan kini taehyung hanya diam. Ia tak mau menjawab pertanyaan chaeyong.
-
Sesampainya di apartemen chaeyong. Chaeyong langsung membuka seatbelt nya dan membuka pintu mobil.
Grab.
Tangan chaeyong di tahan saat dirinya akan turun.
"Apa dia lebih baik dariku? " chaeyong menatap taehyung saat mendengar kalimat tersebut. "Kenapa kau berbohong? Karna sudah mendapatkan yang baru?? "
"Apa maksudmu? "
"Tidak perlu berpura-pura. Kau sengaja kan berbohong padaku kalau kau akan keluar kota. Wae? Apa karna aku mengatakan aku butuh waktu. Makanya kau berhak mencari yang lain" ucap taehyung menahan emosinya.
"Mwo? "
"Jangan sok suci. Aku tau kau tak ada perjalanan bisnis. Kau bilang kau pergi dengan tim kantormu? Omong kosong. "
"Sok suci? " hati chaeyong terasa sakit. "Bagai mana bisa-"
"Apa?? Pergi berduaan di busan cih" cibir taehyung "wae? Kau butuh sentuhan makanya kau mencari namja lain? Karna kau tak mendapat itu dariku? "
Plak
Chaeyong menampar pipi taehyung. Matanyanya berembun. Ia tak menyangka namja yang tau luar dalammnya seperti apa malah berkata seperti itu.
Taehyung memegang pipinya. Pertama kali dalam 6tahun hubungan mereka. Chaeyong menampar pipi taehyung.
"Apa yang kau pikirkan tentang aku?? Serendah itu pikiranmu tentangku?? " air mata chaeyong lolos begitu saja. "Aku tak tau skenario apa yang kau tulis di otakmu. " chaeyong menghapus air matanya "memang benar aku membohongimu. Tapi aku tak sepenuhnya berbohong. Hari di mana kau melihat atau mendengarku ada di busan bersama seorang namja. Itu hari terakhir aku di busan untuk perjalanan bisnis. Dan namja yang kau katakan itu, ia bosku di kantor. Aku pergi bersamanya. Kalau kau tak percaya. Kau bisa datang ke kantorku dan tanyakan pada teman kantorku. Aku hanya berbohong mengenai waktu. Aku hanya 3 hari di sana. Dan sisanya aku pakai untuk menenagkan diriku karna kau. Mengerti. " chaeyong keluar dari mobil dan berjalan cepat menuju lift.
-
Saat pintu lift terbuka di lantai apartemennya, ia tak sengaja berpapasan dengan yonggi yang akan membuang sampah.
Chaeyong tak sengaja bertemu mata dengan yonggi. Tapi ia langsung berjalan cepat melewati yonggi begitu saja.
-
Chaeyong menangis sedari tadi di dalam kamar. Ia tak menyangka jika taehyung mengatakan hal serendah itu tentangnya.
Ceklek
Chaeyong mengangkat wajahnya yang sedsri tadi ia sembunyikan di antara bantal.
Mata bengkaknya menatap sosok yang membuatnya begini.
Chaeyong memposisikan dirinya duduk. Ia menghaous air matanya.
"Wae? " tanya chaeyong.
Taehyung mendekat dan langsung memeluk tubuh chaeyong.
"Mian. Jinjja mianhe. Maaf kalau perkataanku sangat kasar. Aku-aku hanya cemburu. Aku takut kehilanganmu chae. Aku minta maaf. Jangan menangis lagi. Aku mohon" ucap taehyung ikut menangis.
Chaeyong membalas pelukan taehyung. Semudah itu ia memafkan apa yang taehyung lakukan, padahal hatinya masih sakit.
Dan malam ini mereka kembali tidur bersama.
*****