10

183 35 7
                                    

02.00 pagi

Chaeyong menarik bajunya dan mengenakan pakaiannya.

Ia menatap taehyung yang tengah tertidur.

Chaeyong tau ia sangat bodoh karna bisa memaafkan taehyung semudah itu. Tapi ia juga tak tega saat melihat saat taehyung menangis.

Chaeyong menutupi tubuh polos taehyung dengan selimut. Ia kemudian keluar kamar.
Chaeyong mengambil sekaleng bir dan berjalan menuju balkon rumahnya.

Ia duduk di kursi gantung sambil menyesap bir tersebut menatap langit yang hitam tak ada bintang satupun.

"Sudah baikan? " ucap suara dari sebelah apartemennya.

"Kau belum tidur? " tanya chaeyong. Chaeyong berdiri berjalan dan berdiri di samping tembok pembatas.

"Masih ada yang harus kukerjakan" ucap yonggi.

"Mau bir? "

"Aku ada" jawab yonggi. "Jawab dulu pertanyaanku. " cibir yonggi kesal.

Chaeyong terkekeh "kenapa kau sangat penasaran yonggi-ssi"

"Kau pikir saja sendiri. Saat namja tampan berniat membuang sampah dan tak sengaja bertemu dan melihat seorang yeoja yang menangis waktu lift terbuka dan berlari melewatimu. Kau korban drama. Menangis dan sok cuek" cibir yonggi di akhir.

"Dan juga. Saat namja tampan itu berniat kembali ke apartemennya. Ia tak sengaja melihat satu sosok namja berlari dan tak menggunakan lift. Pasti kakinya sakit itu" masih sempat sempatnya ia komen. "Siapa yang tak penasaran"

Chaeyong terkekeh mendengar bahasa aneh yonggi.

"Yonggi-ah"

"Hm"

"Jangan pernah kau tunjukan sifat abstrakmu ini pada orang lain. Cukup denganku. Cukup aku yang menderita. " mohon chaeyong karna merasa cukup dirinya saja yang menderita dan hilang ekspetasi dari sosok yonggi.

"Brengsek. Jawab dulu"

"Sudah" jawab chaeyong.

"Chae" panggil taehyung tiba-tiba.

Chaeyong memutar tubuhnya "hei~ pakai dulu pakaianmu. "Ucap chaeyong saat melihat taehyung yang keluar kmar tak memakai baju.

"Apa yang kau lakukan disini? " taehyung menghampiri chaeyong. 

"Hanya minum bir. Mau? "

"Tidak. Ayo masuk. Ini sudah larut. Dingin"

"Iya. Duluan saja"

Taehyung pun masuk kembali ke kamar.

"Kau masih disebelah? " tanya chaeyong tapi tak ada respon. "Sudah pergi ya" chaeyong lalu ikut masuk kedalam rumah. Mematikan lampu dan masuk ke kamar.

****

chaeyong bangun. Ia terlebih dulu menyiapkan Sarapan untuk dirinya sendiri sebelum memulai kegitan bersih-bersihnya di hari minggu ini.

Setelah kejadian dimana dirinya dan taehyung marahan dan baikan. Paginya taehyung sudah tak ada dalam kamar. Ia pergi tanpa mengucapkan pamit kepada chaeyong.

Dan entah kenapa, semenjak hari itu. Chaeyong sudah tak terlalu memikirkan apapun tentang taehyung. Ia tak lagi segalau sebelumnya. Mungkin karna masih sakit hati atau memang ia sudah tak ingin perduli lagi.

Tokk.. Tokk. Tokk

Chaeyong baru akan duduk setelah bersih-bersihnya kini menatap ke arah pintu.

In BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang