15

131 17 0
                                    

Bukannya menerima dan sudah memaafkan.

Tapi.

Semua ini karna perkataannya sendiri yang berjanji tak akan meninggalkan namja ini, walaupun hubungan mereka telah berakhir.

Sudah 3 kali dalam seminggu ini taehyung terus datang ke apartemen chaeyong. Ia telah kembali menjadi dirinya yang memang seperti ini dulunya.

"Memangnya kau tak lelah pulang kntor langsung kesini? " chaeyong duduk di samping taehyung yang sibuk menonton tv.

"Kalau aku lelah, aku akan pulang. "Jawabnya "eotte?? Enak? " tanya taehyung saat melihat chaeyong yang makan kimbab yang dibelinya.

Chae mengangguk "rasanya sama dengan tempat yg dulu kita kunjungi saat masih kuliah" ucap chaeyong.

"Kan memang disitu"

Puk

Chae memukul punggung taehyung "lalu kenapa kau bertanya pak. Jelas saja enak" cibir chaeyong.

"Siapa tau rasanya berubah. Kan kita sudah lama tak kesana"

"Kau benar" chaeyong kembali makan.

-

Chaeyong mengantar taehyung yang sudah pamit pulang.

Dan tak lupa kebiasaan baru taehyung selama 3 kali kunjungannya setelah putus. Memeluk tubuh mungil chaeyong dan membisikan sesuatu.

"Maafkan aku" itulah kata yang selalu taehyung ucapkan.

Walaupun pelukan itu tak pernah di balas chaeyong.

-

Chaeyong baru saja keluar kamar setelah mandi dan mengganti bajunya. Tapi bel apartemennya berbunyi.

"Siapa" gumam chae berjalan ke arah monitor. "Mau apa anak ini " cibir chae berjalan ke arah pintu.

ceklek

"Kebetulan yang bagus" ucap yonggi menatap chaeyong.
Chaeyong mengernyitkan alisnya, tak mengerti maksud ucapan namja di hadapannya ini.
"Sudah mandi kan."

"Tau dari mana? " cibir chaeyong berjalan masuk ke dalam di susul yonggi.

"Rambutmu itu masih basah. "

"Oh.. Lalu ada urusan apa anda ke sini bos?! " chaeyong berjalan ke arah kamar berniat mengeringkan rambutnya.

"Temani aku. Sekarang" ucap tegas yonggi.

"Kemana? "

"Nanti aku jelaskan. "

"Ini sudah malam"

"Yang bilang siang siapa. Cepat sana ganti baju"

Chaeyong yang tadinya berniat langsung tidur malah tertunda karna tamu tak diundangnya ini.

**

Cafe

"Dalam rangka apa kau membawaku kesini?! "Tanya chaeyong duduk manis sedari tadi.

"Bantu aku putus dengan pacarku"

"Micchinom " umpat chaeyong seketika. "Kenapa harus membawaku"protes chae.

"Karna aku akan mulai serius mengejarmu sekarang"

"Apa hubungannya? "

"Pokoknya ada hubungannya" jawab yonggi.

"Orang gila.. Bisa-bisanya menyukai yeoja lain sedangkan dia sendiri punya pacar" omel chae "kenapa juga aku bisa lupa kalau dia punya pacar isshhh"

"Aku bisa mendengarmu"

"Sengaja" cibir chae.

chaeyong mulai tak merasa nyaman sekarang. Bagai mana bisa ia mengiyakan dan tetap duduk manis di sini hanya untuk merealisasikan ide gila yonggi dengan membawanya.

Sedangkan ia putus dengan taehyung karna adanya yeoja lain.

"Aku ke toilet"

"Ok. Jangan lama" ucap yonggi.

Chae tak menjawab ucapan yonggi. Ia berjalan terus ketoilet.

Saat dirinya akan belok menuju ke belakang cafe, ia sempat melirik yonggi. Ada sosok yeoja yang menghampirinya.

"Apa itu pacarnya?! " gumam chae. "Semoga saja ia.. Biar saat aku kembali yeoja itu sudah pulang"

Chae memang berencana akan lama di toilet. Ia tak mau menjadi orang ketiga dalam hubungungan orang lain. Walaupun memang tak ada hubungan.

**

Dalam mobil mereka berdua hanya diam saja. Tadi chae mendapati tinggal yonggi sendiri dan yeoja itu telah pergi. Tapi setelah itu mereka langsung pulang .

Chaeyong merasa aneh dengan suasana ini. Ia tak suka berdiam diri saat bersama seseorang.

"Jadi sudah putus? " ucap chae basa basi.

"Kau sengaja kan lama-lama di toilet" ucap yonggi.

"Eum" gumam chae tak ingin berbohong.

"Bagus"

"Ne? "

"Aku tau apa yang kau pikirkan. Aku juga tak ada niat melibatkanmu dalam hubunganku. Aku tadi hanya ingin ditemani olehmu saja. "

"Maksud anda? " tanya chae masih bingung.

"Kau tak ingin kan di jadikan orang ketiga atas putusnya hubungnku. Dan dari awal aku tak akan melibatkanmu. Bagai mana bisa aku menjadikanmu orang ketiga dalam hubunganku, sedangkan kau sendiri putus karna adanya orang ketiga"

Chaeyong sempat berfikir kenpa yonggi tau apa yang ia pikirkan tadi. Tapi chaeyong juga tau jika yonggi bukanlah orang bodoh. Ia namja terpintar dalam hal apapun yang pernah chaeyong temui.

"Lalu kenapa kau mengajakku. Bukannya kalau yeoja itu liat kau bersamaku tetap saja akan menimbulkan prasangka negatif? "

"Kau benar. Tapi aku hanya ingin saja ditemanimu. Dan awalnya justru aku yang akan pindah tempat jika mantanku tadi datang. Tapi kau malah maju duluan dengan beralasan ketoilet. Jadinya aku diam saja"

"Makanya kalau ada rencana itu katakan. Tau begitu aku tak harus nongkrong di toilet. Mana horor lagi" omel chae mengingat suasana toilet di cafe tadi.

Yonggi hanya terkekeh mendengar omelan chaeyong.

"Kau marah-marah terus. Lagi dapet ya" cibir yonggi.

"Iya. Tau saja lagi" ucap heran chae yang seakan yonggi tau apapun tentang dia.

"mau makan yang hangat-hangat? " tawar yonggi.

"Ok" jawab chae mengiykan karna ia memang butuh itu.

***

Sesampainya di rumah. Chae langsung masuk ke kamarnya. Entah kenapa ia merasa senang hari ini.

entahlah..  rasanya senang saja. Mungkin ini efek Karna ia sudah lama tak mendapatkan perhatian dari lawan jenis setelah Taehyung mulai bertingkah aneh.

***

Haiii...
Maaf ya baru bisa update. Dan sekalinya update malah cuma sedikit. Hehe

Tapi di part berikutnya bakalan panjang kok.

Oh iya ... Mungkin cerita ini bakalan nge gantung di sini. Tapi aku usahain bakal tetap update

Maksudnya "di sini" itu. Ff ini bakalan aku gantungin di Wattpad. Entah sampai di part berapa nanti. Belum tau

Tapi Tenang. Tetap di lanjut.

Hanya platform nya saja yang beda.

FF ini bakalan aku lanjutin ceritanya di aplikasi FIZZO.

Jadi yang masih berminat membaca lanjutannya nanti. Kalian bisa langsung ke FIZZO ya.

Nama judul dan nama authornya masih sama kok.

Dan tentu saja di FIZZO cerita ini bakalan lebih berkembang dan lebih banyak di tiap part nya.

Gomawo ^^

In BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang