"Aku tidak punya waktu, son. Urus urusanmu sendiri. Kali ini aku tidak akan melibatkan diri lagi. You ain't teenager anymore."
Ucap seorang wanita di seberang sana yang konon katanya akan selalu mencampuri urusan anak-anaknya sebelum mereka mengucap janji suci dengan anak orang lain. Tapi lihatlah dia sekarang.
"Ayolah, Ma. Ini penting untuk kita tapi aku tidak bisa menghadirinya. Help me out, please?"
"No, thanks. Dengar, son. Saat ini aku sedang buru-buru dan seperti yang aku bilang tadi, aku tidak punya banyak waktu tersisa. Kamu ngerti?"
"Sekali ini saja, aku janji. Ma, aku punya urusan yang sama pentingnya dengan charity party joinan Candrahasa ini. Tidak akan lama. Aku pastikan Mama akan keluar dari pesta itu sebelum jam 10 malam. Okay, Ma?"
"Hey, young man! Kamu kira yang punya urusan penting cuma kamu doang, hah? Talk to the ass of my heels right now, where they are. Lagipula, kamu nggak dengar suara riuh propeller dari sini?"
"Jangan bilang Mama pergi pake helikopter cuma mau belanja di Singapura! Ma, serius? Di saat seperti ini?"
"Stupid son! Menurutmu kenapa aku harus buru-buru kalau hanya ingin belanja? I can buy all of them right then and there. Kapanpun aku mau tanpa harus takut kehabisan!"
Aku memutar bola mata malas. "Okay, maafkan saya Lady Rich. Tapi Ma, Mama mau hubungan baik kita dengan the Candrahasa jelek cuma gara-gara salah satu dari kita nggak bisa datang untuk mewakili Hanggara?"
"Son, sorry but i don't give a shit. Bukan aku yang membuat janji dengan mereka. Kamu yang nggak bisa menghadirinya, kenapa aku yang harus ikut bertanggungjawab? Jadi, tolong jangan ganggu aku dan waktu berhargaku. Got it, handsome?"
"You are such unbelievable, Ma. Mama tahu itu?"
"Aku tahu. So, leave this unbelievable rich lady alone with her own businesses. Dah, ganteng. Jumpa lagi di rumah. Jangan buat masalah, ya!"
Klik.
Panggilan terputus begitu saja menghilangkan suara wanita nomor satu di keluarga Hanggara itu dan suara riuh propeller heli yang menunggunya. Bagus. Bagus sekali. Sekarang apa? Membagi tubuh menjadi dua dan membiarkan mereka menghadiri dua acara dalam satu waktu sekaligus?
Sialan Agara! Kenapa akhir-akhir ini pekerjaannya banyak mengecewakan? Kemarin saja dia melupakan jadwalku untuk rapat last quarter. Dua hari sebelumnya dia hampir saja menghilangkan hard fail pengesahan major proyek yang pria itu sendiri tahu sesulit apa Hanggara mendapatkannya. Dan sekarang dia salah melihat jadwal sehingga aku harus menghadiri kedua acara penting dalam satu waktu. Intinya, pekerjaan Gara benar-benar berantakan. Fokusnya seolah teralih oleh perempuan tanpa ekspresi yang kini sedang berdiri mematung di depan lemari dasi menantikan keputusan apa yang akan aku ambil mengenai pesta WSF—agenda dari Lane yang kini menjadi tanggungjawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Home He Lives In [COMPLETED]
Roman d'amourKinanti Laudyara adalah seorang PA profesional. Jasanya sudah terdengar hingga ke selesar istana para konglomerat tanah air maupun mancanegara. Dalam kurun waktu sepuluh tahun, ia sudah pernah bekerja pada belasan keluarga old-money yang tersebar di...