27. Kin - Excellent companions

15.2K 1.9K 86
                                    

Enjoy

People said, money can't buy you class

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

People said, money can't buy you class.

Aku setuju. Sepanjang pengalamanku bekerja di industri yang melibatkan orang-orang kelebihan materi, ada satu-dua sosok penting yang nyatanya ber-uang namun sayangnya tidak terlihat berkelas. They may have an uncountable amount of money in their bank account, but class? I can tell, mereka akan kalah oleh Ran saat dia sedang niat. A little touch of fancy dress and jewellery, i bet on her.

Untuk kalangan atas seperti mereka, class should be something as important as their money. Kelas akan membuatmu menjadi seseorang yang layak untuk diperhitungkan, salah satu kualitas diri yang bisa mendongkrak nama belakang, bisnis, dan tentunya memperluas relasi dengan mudah.

People tend to always approach powerful person, don't they?

Dan hal apa sekiranya yang bisa membuat orang itu terlihat berkuasa? Sederhana.

Money, class, intelligence, and last name. Dan Kiran Hanggara memiliki semuanya. Well, setidaknya itulah yang aku lihat selama beberapa kali bertemu dengannya. Termasuk kali ini.

Semua orang yang bekerja di restoran ini sepertinya tahu siapa wanita dalam balutan wine ruffle maxi dress itu. Sambutan langsung dari manajer restoran membuat semuanya tidak memerlukan informasi verbal. Hal itupula yang menjelaskan kenapa aku langsung di bimbing ke area meja paling cantik ini begitu mengatakan 'meja atas nama Kiran Hanggara' kepada salah satu pelayan ketika tiba.

Tapi aku rasa semua ini sedikit berlebihan. Kami hanya akan sedikit mendiskusikan persiapan pesta ulang tahun putra sulungnya itu. Memberi sedikit perintah ini-itu melalui telepon juga sepertinya tidak akan sulit.

And yes, everyone. Nyonya besar meminta diadakan birthday party untuk si Tuan Muda. How sweet. Sebelumnya aku tidak berpikir pesta semacam ini yang Naren butuhkan, but he has a powerful mother who doesn't want to be denied. What else can he do other than give her a yes? Dan aku yakin ada rayuan Rash yang berperan penting dibalik itu semua. Dibanding Naren sendiri, Rash terlihat paling antusias dengan rencana pesta itu.

"Naren membutuhkan pesta yang meriah. Akhir-akhir ini sikapnya sangat menyebalkan. So we need to throw a huge birthday party for him," katanya saat keluar dari kantor Naren di hari yang sama dengan momen fire drill dulu. I know, aku tidak seharusnya menyinggung hal yang satu itu, tapi aku bisa apa? It wasn't something I could easily get out of my mind, okay?

"Birthday party?" Aku pikir kalaupun Naren menginginkan sebuah pesta, pesta bertema ulang tahun akan menjadi pilihan terakhirnya.

"Ya! Pesta ulang tahun untuk pria paruh baya berusia 37 tahun!" Aku masih mengingat tawa puas Rash mengolok usia kakak pertamanya itu. Sebelum benar-benar pergi, ia sempat menambahkan, "I will absolutely make the fun come true. Jangan khawatir, Kinanti. Aku akan mencari sekutu yang akan membuat pria patah hati itu tidak akan membantah."

The Home He Lives In [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang