🚨 Mission 18

1.5K 171 4
                                    

Di helikopter kedua, Jeno berhasil menembak tepat di mata makhluk mutasi besar yang tadi memegang kaki helikopter. Makhluk itu mengerang kesakitan dan melepas helikopter.

"Ini benar-benar gila. Masa Seulgi sempat membuat gas dan menembaknya kemari?!" Geram Jeno.

Jaemin bangkit dan mengambil posisi menembak. "Bisa saja. Kita cukup lama berada di pulau itu dan memberinya waktu bereksperimen." Kata Jaemin.

"Hei, lihatlah helikopter Mark." Kata Jungwoo. "Sepertinya ia sedang menembaki sesuatu."

Lucas menoleh. "Mau hampiri mereka?" Tanyanya sambil mengarahkan helikopter.

Di sisi lain, Mark berusaha menembak makhluk besar itu dengan rudal, dibantu Chenle dan Jisung.

"Cih, jangan bilang cairan Demquid itu sudah dikembangkan dari jenis sebelumnya." Kata Jisung kala melihat makhluk seperti ngengat menghampiri helikopter mereka.

"Benar. Ini lebih gila." Kata Chenle sambil mengisi peluru handgun nya.

Renjun menghela nafas. "Kalian jangan mengomel terus. Ayo, itu tembak ngengat disana!" Kata Renjun sambil menembak para ngengat itu.

"Tunggu, sepertinya ada jaringan yang masuk." Kata Haechan kala headphone yang ia gunakan mengeluarkan suara radio.

"Agen Lee?"

"I-ini Tuan Seo!" Pekiknya senang. "Agen Lee disini!"

"Syukurlah kalian selamat. Ada pemberitahuan untuk kalian semua."

"Apa itu, Tuan?"

"Saya yakin kalian sedang berada di Richmond. Disana sudah terinfeksi, benar?"

Haechan berdehem pelan. "Benar, Tuan. Disini makhluk mutasinya lebih mengerikan daripada di Pulau Moresby." Lapor Haechan.

"Kalian cari gedung pembuatan nuklir. Kalian bisa memakainya untuk meluluhlantakkan kota itu."

Haechan membelalakkan matanya. "A-anda yakin? Disini masih ada manusia!" Kata Haechan.

"Untuk saat ini, kita harus mementingkan kota yang bum terinfeksi. Segeralah!"

🦁

🚨

🐻

Jungwoo yang juga mendengar perintah Johnny terdiam. "Kita... Mengorbankan orang-orang yang masih hidup disini?" Gumamnya.

Lucas melirik Jungwoo. "Mau bagaimana lagi. Yang hidup disini pun belum tentu tidak menghirup gas itu." Kata Lucas dengan santai.

"Lalu, kita bagaimana!?" Tanya Jungwoo.

"Tenang saja. Kita tidak terjangkit virus itu." Jawab Lucas.

"Kak! M-makhluk apa itu?!" Pekik Jaemin kala melihat makhluk mutasi yang sangat besar yang tengah ditembaki oleh helikopter Mark.

"Mau kita bantu?" Tanya Jeno.

"Sebaiknya kalian bantu dengan menembaki makhluk yang menghalangi." Kata Lucas sambil menembak dengan rudal.

"Oh, iya. Gedung pembuatan nuklir. Ada dimana itu?" Tanya Jungwoo.

"Entahlah. Coba tanya Mark." Kata Lucas.

"Aku mendengar kalian. Aku ada kenalan yang tahu cara pembuatan nuklir. Tapi, aku tidak yakin dia masih ada disini karena itu sudah cukup lama."

Mission ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang