🚨 Mission 21

1.3K 137 11
                                    

"M-makhluk apa itu?"

Gumaman Haechan membuat semua langsung tersadar dan menyiapkan senjata mereka. "Padahal sedikit lagi." Geram Mark sambil mengarahkan hand gun miliknya.

"Tidak apa, kita pasti bisa menghabisi makhluk ini." Kata Lucas dengan shotgun yang sudah siap menembak.

"Kau yakin? Bahkan dia punya machine gun begitu." Balas Chenle sedikit takut.

"Gakpapa, kita pasti bisa." Kata Jeno.

Setelah itu, keadaan mulai hening. Mereka masih memantau pergerakan si makhluk mutasi itu yang tengah bermain dengan pelatuk dari machine gun itu.

"Apa kita masih harus menunggu?" Bisik Jaemin sambil memperhatikan makhluk itu.

"Kita serang kala dia nyerang." Balas Renjun yang berjalan perlahan mundur untuk menjaga jarak.

Grrrakhh..

Makhluk itu menggeram dan mengarahkan machine gun nya pada mereka semua. "Berlindung!" Teriak Mark.

Dor! Dor! Dor!

Suara machine gun terdengar dan pelurunya melesat cepat ke arah mereka. Beruntung mereka semua berhasil bersembunyi di balik reruntuhan bangunan.

"Kita akan sedikit kesusahan jika begini." Kata Jungwoo sambil balas menembak makhluk itu.

"Kita perlu mengaktifkan nuklir itu kan biar musnah makhluk disini?" Tanya Jisung yang ikut menembak.

"Tidak semudah itu." Balas Mark. Ia menarik pelatuknya hingga menembus dada sebelah kiri makhluk itu. "Jika kita tidak bisa memprediksi daya ledak dan waktu untuk kabur, kita akan mati."

Haechan melemparkan granat yang ia dapat dari Chenle. "Lalu, kita harus apa?" Tanya Haechan yang sedikit menolehkan wajahnya agar tak terkena ledakan.

Raawwrr!!

Makhluk itu menghampiri sisi bagian Jungwoo, Lucas, Jisung, Jaemin, dan Jeno. "Berpencar!" Teriak Jeno.

Makhluk itu menembak habis reruntuhan bekas mereka pakai untuk berlindung.

"Kita harus mancing dia. Satu orang masuk ke rumah itu untuk mengaktifkan nuklir dan membawa helikopter." Kata Mark sambil mengisi ulang pelurunya.

"Helikopter?" Tanya Renjun.

Mark mengangguk. "Aku ingat, dia punya helikopter yang ada di halaman belakang rumahnya." Kata Mark. Ia melirik Renjun.

"Kau cukup kecil untuk berlari cepat dan menyelinap masuk ke sana." Kata Mark sambil menembak makhluk itu yang masih sibuk dengan kelompok sebelah.

"Kok aku!?" Protes Renjun tak suka.

"Turuti saja, Njun. Ku yakin kamu bisa." Kata Haechan sambil menepuk bahu Renjun.

🦁

🚨

🐻

Beralih di Korea Selatan, keadaan mulai riuh karena para agen telah mencoba mengamankan seluruh rakyat sebelum Seulgi yang telah bermutasi datang.

"Ini ada apa, ya?" Hyunjin yang tengah menatap keluar tentu bingung kenapa para warga berlarian.

Tak lama, sosok lelaki berperawakan tinggi datang. "Kau, tolong evakuasi semua orang yang ada disini dan ikut saya." Kata sosok itu, Jaehyun.

Mission ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang