🚨 Mission 11

1.6K 209 4
                                    

Dengan segera, mereka masuk ke lorong itu dan mencoba membuka pintu transparan itu.

"Sial terkunci." Jeno mencoba mendobrak pintu itu.

"Jika seperti itu, kau hanya melukai bahumu." Mark menahan Jeno. "Begini kalau mendobrak pintu." Mark memposisikan dirinya di depan pintu.

Braakk!!

Mark mencoba menendang kenop pintu itu. Haechan dan Jeno menyiapkan revolver mereka.

Braakk!!

Pintu terbuka dan terpampanglah sosok lelaki bersurai coklat yang sedang tertunduk dengan kedua tangan diikat.

"Jaemin!" Jeno langsung masuk dan menghampiri Jaemin.

"Jaemin..." Haechan ikut masuk.

Mark masih diam. Ia meneliti ruangan itu. Ia meraba tembok di sekitarnya. 'Ini ruangan aneh.' Batin Mark.

"Jaemin bangun!" Jeno mengguncang pelan bahu Jaemin.

"Je.. no?" Lirih Jaemin.

"Jaemin! Akhirnya." Haechan tak kalah senang dan memeluk Jaemin. "Aku akan mencoba membuka talinya."

"Waah waah ada tamu tak diundang rupanya."

Mereka sontak menoleh dan mendapati Yuta sedang tersenyum miring.

"Yuta." Geram Mark.

"Bagaimana, Mark? Kau sudah membawa mereka kemari? Kerja bagus."

Haechan dan Jeno menatap Mark tak percaya. " Jangan salah paham. Tujuan kita kesini untuk mencari teman kalian dan memusnahkan cairan itu. Bukan kehendak mahkluk mutasi ini." Kata Mark menahan marah.

"Begitukah? Terserahmu. Sekarang bagaimana rasanya telah mencoba cairan Demquid?"

🦁

🚨

🐻

Di satu sisi, ada sebuah helikopter yang baru saja mendarat di sebuah bukit. Seorang lelaki mungil turun dari sana.

"Huft. Akhirnya aku bisa berdiri." Katanya sambil meregangkan otot tubuhnya.

"Ayo, hyung. Kita harus cepat!"

Lelaki yang bernama Huang Renjun itu menoleh dan melihat lelaki manis berambut coklat ikal yang sedang menyiapkan shotgun miliknya.

"Sabar, Le. Baru juga turun." Kata Renjun dan mengambil revolver miliknya.

"Hyung! Aku lihat ada bangunan besar disana!" Lelaki imut namun tampan itu menunjuk sebuah bangunan yang terlihat cukup jauh disana.

"Pelankan suaramu, Jisung. Nanti ada yang datang gimana?" Kata Renjun.

"Iya, maaf, Hyung." Kata lelaki bernama Park Jisung.

"Le, bagaimana anti toksin nya?" Tanya Renjun.

"Sudah ku bawa di tas." Kata Chenle. "Tapi, ini cuma 2. Apa cukup untuk mereka semua?" Tanyanya.

"Tentu saja tidak, Le." Renjun mengambil granat dan memasukkannya ke tas kecil yang melingkar di pinggangnya.

"Lalu, bagaimana nasib makhluk mutasi disini?" Tanya Jisung.

"Sekitar 5 jam lagi, tim Lucas datang untuk menjatuhkan bom nuklir kemari."

🦁

🚨

🐻

Mission ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang