Mark dan Haechan sudah selesai mandi dan makan. Kini jam baru menunjukkan pukul 5 sore. Mereka sedang berada di ruang tamu.
"Jadi, kita mau berangkat kapan?" Tanya Mark.
"Hmm sekarang saja, Mark." Ucap Haechan sambil tersenyum lebar.
"Baiklah, ayo kita ambil dulu senjata." Mark berdiri dan berjalan menuju tangga.
"Hee, senjatamu ada dimana?" Tanya Haechan sambil berjalan mengikuti Mark.
"Disini." Mark menekan saklar. Haechan kira itu adalah saklar lampu, ternyata itu adalah saklar untuk membuka pintu rahasia yang berada di balik tangga.
"Waah keren." Puji Haechan.
"Sedaritadi kau memuji rumahku. Tidakkah kau ingin memujiku?" Tanya Mark.
"Nanti saja kalau kasus ini selesai." Jawab Haechan.
Mark mendengus dan langsung masuk ke ruang senjata.
"Senjatamu banyak sekali, Mark." Haechan mulai berkeliling ruangan. Ia memang sering berurusan dengan senjata tajam maupun api, tapi tetap saja ia kagum melihatnya.
"Yaa, kadang kau harus tepat memilih senjata untuk sebuah misi." Ucap Mark sambil memilih senjata yang akan dipakainya.
Misi kali ini cukup berbahaya karena menyangkut mutasi makhluk hidup. Dari video yang ia lihat kemarin, sepertinya akan sangat berbahaya jika ia memakai revolver biasa.
Akhirnya, ia memilih revolver kesukaannya. Tapi, mungkin revolver tidak cukup untuk melakukan misi, akhirnya ia juga memilih shotgun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission Impossible
Science FictionHanya menceritakan perjalanan Mark dan Haechan dalam menangani misi bersama