🚨 Mission 12

1.6K 209 4
                                    

Mark terkejut kala darah terciprat pada wajahnya. Refleks ia menutup matanya.

"Mark."

Haechan datang dan memeriksa keadaan Mark. "Kau baik-baik saja? Apa ada yang terluka?" Tanya Haechan khawatir.

Mark membuka matanya dan menggeleng. "Tidak. Seharusnya kau khawatirkan Jeno." Kata Mark sambil melirik Jeno yang sedang berdiri di bantu oleh Jaemin.

"Mark, Jaemin juga diberi cairan Demquid." Kata Haechan sedikit berbisik.

"Benarkah?" Mata Mark sedikit membelalak. "Ah, bagaimana dengan tim yang akan membawa anti toksin?" Tanya Mark.

"Tadi Renjun menghubungiku. Katanya mereka sudah sampai. Kita hanya perlu mencari mereka dan juga memberantas orang yang dipanggil 'Nyonya K' itu." Kata Haechan.

"Baguslah. Ayo, kita segera bergegas." Mereka meninggalkan ruangan itu.

🦁

🚨

🐻

Dengan berhati-hati, mereka mengelilingi bangunan megah ini. Sesekali mereka membunuh penjaga yang kebetulan lewat dengan cara memotong leher mereka.

Itu cara ter-efektif sejauh ini.

Kini, mereka sedang berada di sebuah lorong dengan taman di sebelah kirinya.

"Taman ini cukup mengerikan." Kata Haechan saat melihat semak-semak penuh duri disana.

"Bagaimana mereka merawat ini semua?" Gumam Jaemin sambil bergidik ngeri.

"Tidak usah pedulikan itu. Kita harus mencari si 'Nyonya K' ini segera." Kata Mark sedikit kesal karena Haechan dan Jaemin tidak berhenti mengoceh.

"Tapi, selama sejam ini kita tidak menemukan si 'Nyonya K' itu, Mark." Kata Jeno.

"Dan lagi, bangunan ini sangat besar." Kata Jaemin.

"Eh, eh, itu ada orang disana." Haechan menunjuk kecil ke arah menara yang tak terlalu jauh dari tempat mereka berdiri.

Di puncak menara itu, ada seseorang yang tengah memperhatikan mereka.

"Waah apa kah itu si 'Nyonya K'?" Mark terkekeh.

"Mungkin saja. Mau langsung kesana?" Tanya Jeno.

"Lebih cepat lebih baik. Ayo."

🦁

🚨

🐻

Renjun, Chenle, dan Jisung kini sedang berada di sebuah ruang bawah tanah. Mereka menyerngit jijik kala banyak sekali bangkai yang terlihat.

"Ini tempat apa sih?" Tanya Chenle sambil menendang satu bangkai.

"Entahlah. Dilihat dari bentuknya, ini seperti bangkai hewan." Kata Renjun sambil mencoba menyalakan sebuah obor.

"Hewan jenis apa ini? Besar dan ada selaputnya." Jisung bergidik ngeri melihat cairan yang masih keluar dari salah satu bangkai.

"Dari bentuknya seperti-"

Kaakkk!!!

Mereka terdiam. Bahkan mulut Chenle masih sedikit terbuka karena kaget dan tidak melanjutkan kalimatnya.

Mission ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang