🚨 Mission 13

1.5K 208 3
                                    

Renjun, Chenle, dan Jisung baru saja keluar dari ruang bawah tanah. Tubuh mereka sedikit lengket dengan cairan berwarna hijau.

"Setelah ini aku akan mandi!" Chenle meringis jijik. Berusaha mengelap cairan itu dengan sapu tangannya.

"Ngomong-ngomong, ini dimana, Kak?" Jisung melihat sekeliling.

Mereka seperti di sebuah ruangan kosong. Hanya ada pintu di seberang mereka dan juga jendela yang berseberangan dengan pintu.

Renjun berjalan pelan menuju jendela itu dan melihat keluar. Ia tersenyum. "Sepertinya kita sudah sampai." Kata Renjun sambil menengadahkan kepalanya dan melihat dinding bangunan yang menjulang tinggi.

"Akhirnya sudah sampai. Ayo kita cari yang lain. Waktu kita hampir habis. Aku tidak mau terkena ledakan nuklir." Kata Chenle sambil membuang sapu tangannya.

"Benar. Kita hanya memiliki waktu kurang dari 3 jam." Renjun melirik jam tangannya. "Kita harus cepat."

Mereka pun berjalan menuju pintu. Mencoba mendengar sesuatu dari balik pintu itu. Dirasa aman, mereka pun keluar.

🦁

🚨

🐻

Mark dan Haechan sedikit kesulitan melewati tangga yang sebelumnya di bom oleh Jeno.

"Apa yang dilakukan makhluk sipit itu?! Ini menyusahkan." Gerutu Haechan kala hampir terpeleset jatuh.

"Sudah jangan menggerutu. Ayo sini." Mark langsung menarik lengan Haechan kala merasa pijakan Haechan akan runtuh.

Brugh!!

Benar saja tangga itu mulai runtuh membuat mereka tak bisa turun kembali.

"Terus gimana kita turun?" Tanya Haechan.

"Aku ragu kau itu agen. Kita bisa melompat." Mark langsung mengambil langkah menaiki tangga itu.

"Kau gila? Ini menara dan kau mau melompat?" Haechan tak habis pikir.

"Mau bagaimana lagi?" Mereka pun sudah hampir sampai di atas. Tapi, mereka mendengar keributan disana. Dengan segera, mereka mempercepat langkahnya.

Braakk!!

Mark langsung membuka pintu dengan keras.

"Sudah sampai?"

Mark terdiam kala melihat Jeno yang sudah tergeletak dengan beberapa luka di tubuhnya, Jaemin yang berdiri diam dengan tatapan kosong dan tangan yang memegang pisau, serta sosok wanita dengan tudung berwarna hitam sedang berdiri di belakang Jaemin.

"A-ada apa ini?" Gumamnya.

Haechan baru saja masuk dan terkesiap melihat pemandangan itu. "J-Jeno... Jaemin..." Haechan kehabisan kata-kata.

"Siapa kau sebenarnya?" Tanya Haechan dengan geram.

"Kau tidak mengenalku?" Wanita itu terkekeh. "Benar juga. Sudah 5 tahun terlewati. Kau tidak mungkin ingat aku."

Haechan mengatur nafasnya. Rasa amarahnya sudah sampai puncak jika begini terus.

"Awas kau!"

Mission ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang