Two

609 55 11
                                    

Cr foto : Pinterest

Enjoy!!

☠️☠️☠️

23:00 p.m

"Ingat Nami, Jangan mati!"

Carina memberikan Revolver dan Colt 1911, senjata api yang paling sering Nami gunakan.

"Ay ay bos" jawab Nami sambil memasukkan peralatannya yang lain kedalam mobil. Ia menyalakan mobil tersebut lalu melesat menuju tujuannya.

Diputarnya lagu agar bisa menaikkan sedikit moodnya. Ponselnya tiba-tiba berbunyi. Nami tidak mengangkat panggilan tersebut. Tetapi ia membaca pesannya.

Bellmere

Kuharap kau tidak mengambil pekerjaan mengerikan seperti itu, Nami. Ingat, aku seorang Polisi. Dan aku tidak mau menangkap anakku sendiri nanti. Kuharap kau mempertimbangkannya.

"Lalu apa? Aku hanya anak angkatmu saja bukan? Lebih baik aku mati daripada ditangkap para polisi bodoh itu" Nami berbicara seperti sedang menjawab pesan itu, akan tetapi dia tidak membalasnya melalui ponsel.

Miris memang, keluarga Angkat dan keluarga Kandungnya semua membuatnya muak dan kecewa. Mau tahu kenapa? Akan ku ceritakan nanti.

~

Mesin mobil pun telah dimatikan oleh Nami. Ia membuka pintu mobil, lalu memandang markas mafia Monkey D itu. Ia memarkirkan mobilnya sedikit jauh dari lokasi, sengaja agar tidak ada yang mengetahui aksinya itu.

"Mendapatkan lebih banyak uang atau Mati disini, dua2nya tak masalah bagiku" gumam Nami mengangkat senjata apinya, lalu berjalan mengendap-ngendap kedalam Markas itu.

Nami melihat beberapa orang bersenjata terlihat sedang berjaga disekitar taman. Ia menyusuri taman tersebut dan memutuskan untuk memanjat jendela didekat danau yang ada pada bagian belakang Markas tersebut. Tidak ada penjaga yang berada di sekitar danau tersebut, Nami mengambil alat yang sudah ia persiapkan sejak awal. Ia menaiki bangunan markas itu dan sampai di jendela paling atas bangunan.

Sepertinya mereka sudah menungguku, tidak mungkin penjagaannya tidak seketat ini. Gumam Nami dan memasuki jendela yang tidak terkunci juga tersebut. Ruangan yang dimasukinya itu tampak gelap karena lampu didalam sana tidak dinyalakan.

Nami mengeluarkan kacamata infra rednya. Ia akhirnya bisa melihat di keadaan yang gelap seperti ini. Dan juga, tidak mungkin ia menyalakan saklar lampu yang ada disana. Hanya pencuri bodoh yang bisa melakukannya.

Nami memeriksa beberapa dokumen yang ada didalam ruangan itu. Ia mencoba mungkin untuk tidak menimbulkan suara sedikitpun. Walaupun ia juga sudah tahu ada yang tidak beres yang terjadi disini.

Sudah sekitar beberapa menit ia mencari, dokumen yang di maksud Carina itu akhirnya didapatkannya juga. Ia menyalinnya dan menyembunyikannya di suatu bagian di tubuhnya yang dimana tidak ada seseorang pun tahu. Kemudian Nami bersiap-siap meninggalkan ruangan itu. Akan tetapi..

Klik!

Lampu di ruangan itu pun menyala.
Nami melepaskan kacamatanya itu. Ia tersenyum, seperti yang sudah ia duga.

Another LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang