Eight

394 36 10
                                    


Flashback POV

Nami baru saja keluar dari Cafe yang dari dulu sudah menjadi tempat langganannya itu. Moodnya membaik karena tadi sudah meminum satu cup ice americano, minuman favoritnya sepanjang masa.

Ia tadi sudah sempat menaruh barangnya di apartemen, tetapi masih ingin menghabiskan waktu diluar. Jadi ia memutuskan untuk membeli kopi di Cafe yang berjarak tak jauh dari apartemen nya itu.

Nami kini berjalan di jembatan penyeberangan yang merupakan jembatan terbesar di kota itu. Udaranya sangat sejuk, dan angin sedikit kencang sampai-sampai menerbangkan rambut Nami kesana kemari.

Nami tersenyum, "Luffy pulang jam berapa ya nanti?" Ia membaca ulang pesan di ponselnya yang dikirimkan Luffy tadi pagi tersebut. Pria itu mengirimkan pesan bahwa ia akan datang ke apartemen Nami malam ini.

"Kau kelihatannya sangat bahagia dengan kehidupanmu yang sekarang ya?

Langkah Nami terhenti. Matanya melebar melihat seseorang yang merupakan bagian dari masa lalunya itu, sedang berdiri Dihadapannya.

"a..ace..."

"Aku tidak percaya kalau kau adalah wanita yang sangat dicintai oleh adikku Luffy itu."orang yang dipanggil Ace tersebut berjalan mendekati Nami.

Sekarang Jembatan penyeberangan itu suasananya sedang benar-benar sepi. Hanya ada mereka berdua disana.

"A-apa maksudmu? Kau..kau bukan kakaknya Luffy"

"Memang tidak sedarah, tapi aku yakin ia lebih mempercayaiku daripada wanita yang baru saja dikenalnya ini"

Nami menatap Ace tidak percaya. Kedua kakinya perlahan mundur beberapa langkah, lalu Nami berlari mencoba menghindari seseorang yang  bernama Ace itu.

"Lepaskan aku sialan!"

"Bodoh sekali. bisa-bisanya kau berpikir untuk kabur dariku, Nami. Ah tidak, bagaimana kalau ku panggil Adik Sepupuku saja?" Ace menangkap Nami yang mencoba kabur darinya, Pria itu mengunci tangan Nami.

"Itu kan yang kau ingin dengar dari mulutku dulu? Tapi maaf saja. Aku tidak pernah menerimamu sebagai saudaraku,  karena aku membencimu sejak dari dulu.."

Ace membuang nafasnya kasar. "Tapi Pria itu masih saja mencarimu hingga sekarang, ayahmu itu"

"DIAM!!! DIA BUKAN AYAHKU!" Nami membentak Ace, raut mukanya berusaha menahan emosi.

"Ah benar juga. dia memang bukan ayah kandungmu, dan aku satu-satunya yang memiliki hubungan darah dengannya. Tapi Pria itu selalu saja membanggakan anak angkat sepertimu untuk dijadikan tangan kanannya dibandingkan seseorang sepertiku yang seharusnya mengisi tempat itu"

"Kenapa Nami? Bahkan ibuku lebih Menyayangimu daripada anak kandungnya sendiri, ia juga tak memperdulikan nyawanya hanya demi anak angkat sepertimu. Sekarang ibuku dan aku lah yang menanggung semuanya!"

"Tapi aku melihat bahwa Rouge-San baik-baik saja!"

BUGHH

Ace kehilangan kendali. Ia memukul Nami hingga Wanita itu terjatuh di aspal jalanan. Nami berusaha bangkit lagi, sambil menyeka darah dari sudut bibirnya.

"Tutup mulutmu itu wanita sialan, kau bahkan tidak tahu apa yang sebenarnya dilakukan Pria gila itu pada ibuku"

Nami tidak diam saja, ia lalu melakukan hal yang sama kepada Ace.

BUGHH!

"Lalu kenapa kau malah sibuk untuk mencariku lagi brengsek?! Apa yang kau lakukan saja selama ini sehingga tidak bisa melindungi ibumu sendiri?!!" Nami menarik kerah kemeja Ace dengan kasar menggunakan kedua tangannya itu.

Another LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang