Fourteen

302 28 15
                                    


!!!Violence Trigger Warning!!!


Normal POV

Pagi hari yang cerah. Luffy baru saja menikmati secangkir kopi yang akan mengawali pekerjaannya pada hari ini. Ia mengisyaratkan pelayannya untuk membuka tirai jendela agar sinar matahari memasuki ruangannya.

Krett..

"Luffy, beberapa bawahan yang dikirim sebagai perwakilan Mr.Marco itu sudah sampai"

Zoro membuka pintu masuk ruangan kerja Luffy dengan perlahan. Ia mengecek apakah Luffy sudah bersiap ataukah sebaliknya.

"Baiklah, suruh mereka segera masuk"

Luffy berdiri dari kursi kerjanya, bersiap menyambut perwakilan rekan kerjanya itu. Pria itu mengenakan jas monokrom pemberian,
uhm kekasihnya? Ataukah mantan kekasihnya?

Sekelebat ingatan tentang Nami terpikir oleh Luffy.
Ia menghela nafasnya pelan hendak ingin memikirkannya, tetapi pintu ruangan telah terbuka lebar dan kedua bola matanya menangkap sosok kedua orang yang memasuki ruangan kerjanya tersebut.

"Silahkan duduk" ucap Luffy mempersilahkan mereka berdua untuk duduk.

Seorang pelayan menghampiri mereka bertiga sambil mendorong sebuah troli yang berisi sebotol Martini berserta gelas kaca yang berisi beberapa buah es batu berbentuk kubus di masing-masing gelasnya.

Botol berisi alkohol itu dituangkan dahulu di gelas Pria topi jerami tersebut, kemudian barulah dituangkan kepada kedua gelas yang tersisa.

"Segelas Martini sebelum memulai pembicaraan?"

Luffy menawarkan minuman kepada kedua pria Dihadapannya. Ia mengangkat gelas alkohol setinggi wajahnya tersebut, mengajak kedua orang itu untuk bersulang bersamanya.

Sesaat sebelum terjadi sesuatu, Luffy sempat memperhatikan sebuah sinar laser berwarna merah yang berada tepat di kening salah satu dari kedua pria tersebut.

whoosh!

Kedua pupil Pria topi jerami itu melebar.
Kaca Jendela ruangannya tersebut terlubangi dengan sangat rapi serta meninggalkan retak pada pinggirnya, seperti seseorang baru saja melemparkan sesuatu hal kedalam ruangannya.

Tidak, tunggu. Bukan lemparan sepertinya, melainkan tembakan sebuah sniper dari jarah jauh.

Peluru yang ditembakkan tepat menembus kening kedua pria yang merupakan bawahan rekan kerjanya itu. Mereka berdua tewas ditempat dengan raut wajah yang terkejut dan mata yang terbuka lebar.

"Apa yang terjad-"

Zoro membuka pintu ruangan secara terburu-buru, ia tidak menyelesaikan kalimatnya setelah melihat wajah Luffy yang terkena percikan darah. Lalu tatapannya terkejut memandangi jasad kedua pria yang setengah jam lalu baru saja memasuki ruangan tersebut.

Luffy berdiri dengan tergesa-gesa. Ia mengambil suatu benda dari laci meja kerjanya, lalu menyalakan semua cctv yang tersebar diseluruh markasnya.

Pria itu menatap tidak percaya apa yang baru saja dilihatnya di semua layar cctv nya itu.
Seluruh pengawal bersenjatanya yang berjaga didepan markasnya tersebut telah tewas ditempat, hanya menyisakan satu orang wanita dengan sebuah mobil truk yang sedang memperhatikan pergerakannya dari luar sana.

Another LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang