Sixteen

300 27 28
                                    




Flashback POV


Luffy meletakkan gelas kopinya diatas nampan yang baru saja dibawa oleh salah satu pelayannya tersebut.

Si pelayan merasakan bahwa semua orang yang berada didalam ruangan itu menatapinya seakan - akan merasa terganggu akan kehadirannya. Ia pun segera membawa dirinya serta sebuah gelas kopi yang sudah kosong tersebut secepatnya untuk keluar dari ruangan itu.


"Kau bisa mulai, Nami" ucap Luffy kemudian.


Nami bangkit dari sandaran kursinya, berjalan ke tengah-tengah ruangan yang terdapat sebuah meja besar sudah berada disana. Ia mengeluarkan sebuah gulungan kertas, lalu membuka isi gulungan tersebut. Kertas itu tampaknya berisi gambaran denah suatu markas yang sangat detail.


"Dengarkan baik-baik, kalian semua" ucapnya mulai berbicara.


Nami menatap semua orang yang hadir diruangan tersebut, ia kali ini tidak hanya berdua saja dengan Luffy. Semua orang yang berada didalam sana selain Zoro, Sabo dan Sanji, adalah aliansi Luffy yang ingin bekerja sama dengan mereka berdua untuk menumbangkan pemimpin mafia Portgas D.
Siapa lagi kalau bukan Si Akagami itu.


"Kita semua akan menyusup didalam pesta Mafia Akagami No Shanks besok malam, tetapi kita tidak bisa langsung menyerangnya karena sebenarnya pesta ini sendiri adalah jebakan yang sudah disiapkan oleh Shanks antara untuk menangkapku, atau membunuh Luffy.."

"Namun Bisa jadi keduanya" lanjutnya.

Nami kemudian menunjuk salah satu rute yang akan diambil oleh Team yang sudah terbagi dalam tugasnya masing-masing itu. Tentu saja ia tidak akan berada dalam satu Team dengan Luffy, itu akan menjadi terlalu mencolok untuk penyamaran mereka nantinya.

"Tujuan kita dalam rencana ini adalah untuk memukul mundur para aliansinya yang akan hadir juga disana nanti, dan kemudian menyudutkan Shanks serta memastikan bahwa ia tidak akan meledakkan markasnya sendiri dengan merebut detonator miliknya, karena itu sama saja akan membuat kita semua yang berada di daratan akan mati"

"Yang Terakhir, Kita juga akan memastikan bahwa ia tidak melarikan diri dengan cara apapun itu"

Flashback POV end

~~~~


Normal POV


"Semua sudah dalam posisi" ucap Seseorang dari seberang panggilan.

"Lakukan sesuai rencana" respon Nami kemudian mematikan panggilan lewat earphonenya tersebut.

Wanita itu kini berbalut gaun putih polos dengan kedua tali yang melingkari bahunya. Ia juga mengenakan sebuah topeng, karena pesta yang saat ini ia hadiri memiliki sebuah tema. dimana tema tersebut yaitu adalah pesta topeng.

Shanks cukup pintar dengan rencananya untuk menjebaknya. Tetapi Nami bersumpah bahwa peristiwa saat itu tidak akan terulang kembali, ia akan benar-benar menjebak Pria itu sekarang atau tidak sama sekali.



Nami melangkahkan kakinya memasuki sebuah Ballroom, tidak. Kurang tepat kedengarannya.

Nami melangkahkan kakinya memasuki markas utama rumah mafia Portgas D atau bisa disebut juga sebagai tempat tinggalnya bersama Ayah Angkatnya selama hampir 20 tahun tersebut.

Beberapa pelayan menyambutnya dengan berbagai macam minuman yang dibawakan diatas nampan masing-masing, tetapi Nami menolaknya dengan halus.

Another LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang