Seven

425 37 8
                                    


Tok..Tok..tok

Seorang Wanita berambut merah paruh baya dengan rokok dimulutnya yang bernama Bellmere itu membuka pintu yang telah diketuk oleh Nami.

"Apa yang membuatmu kemari?" Ucapnya.

"Hanya ingin mengambil beberapa barang lamaku, dan..."

"Barang lama Nojiko" sambung Nami.

Ekpresi kedua wanita itu pun berubah menjadi murung. Bellmere masuk kembali ke dalam rumah, dan duduk di meja makan.

"Silahkan saja, aku tidak keberatan"

Nami mengangguk. Ia berdiri didepan pintu kamar yang sudah terlihat sedikit tak terawat itu. Nami menarik nafasnya dalam dalam.

Ia lalu memasuki ruangan yang dulunya adalah kamarnya bersama Nojiko, saudara angkatnya itu.
Nami mengambil beberapa barang mereka berdua, salah satunya adalah foto masa kecil mereka yang masih terpajang di dinding ruangan itu.

Setelah selesai mengemasi beberapa barang yang ia ambil, Nami lalu keluar dari ruangan itu dan melewati Bellmere yang masih berada di meja makan.

"Aku tahu kau tidak pernah mengunjungi makam Nojiko...tetapi ada baiknya kau mengunjunginya walaupun hanya sekali" ucap Bellmere ketika Nami baru saja akan pergi.

Langkah Nami terhenti. Ia mengepalkan kedua telapak tangannya kuat-kuat, seperti sedang menahan amarahnya.

"Tentu saja, aku akan mengunjungi saudaraku kembali, setelah aku membalaskan penderitaannya, dengan membunuhmu dan juga pria itu" jawab Nami melangkahkan kakinya pergi meninggalkan rumah itu.

Bellmere menghela nafas, ia mematikan rokoknya lalu memijit pelipisnya, seperti mengingat cuplikan memori masa lalunya bersama kedua anak itu.

"Kau benar-benar tidak akan memaafkanku sampai kapanpun juga ya?"

~

Bunyi mesin kendaraan beradu dengan ramainya kondisi di jalan raya kota itu, yang menyebabkan macet berkepanjangan.

Nami kebetulan sedang tidak membawa mobilnya, sehingga ia memutuskan untuk berjalan kaki sebentar melalui jembatan penyeberangan tersebut.

Wanita itu berjalan sambil termenung. Beberapa saat Kemudian, ia tidak sengaja menjatuhkan sebuah foto dari box berisi barang yang sedang dibawanya tersebut. Nami menunduk untuk mengambil foto yang baru saja terjatuh tadi, ia menatap foto itu sebentar. Didalam foto yang dilihatnya itu, Nami dan Nojiko kecil yang sedang tersenyum kearah kamera, dan dibelakang mereka terlihat seorang wanita berambut merah muda dengan bunga hibiscus yang menghiasi rambutnya.

Nami tersenyum, "Rouge-San, aku senang kau dalam keadaan sehat sampai sekarang. Kumohon bersabarlah hingga 2 bulan yang akan datang, aku berjanji akan membebaskanmu dari Pria itu"

Flashback POV

Nami yang masih berpakaian seperti pelayan itu baru saja masuk kedalam mobil. Ia menemukan Carina dan Robin yang sudah berada di dalam mobil tersebut.

"Jadi, apa yang kau temukan,Robin?" Nami memulai pembicaraan.

Robin meresponnya dengan memberikan beberapa foto dan rekaman panggilan yang ia dapatkan dari Arlong, si Mafia yang telah tewas beberapa hari yang lalu itu.

Another LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang