Twelve

87 12 1
                                    

"Dia pandai membuatku tersenyum saat mengingatnya" - Kitahara.

Karena sekolahnya sudah membuat aturan, semua murid di sekolah itu tidak boleh memakan jajanan kantin di dalam kelas jika ada seorang siswa yang melanggar aturan itu maka siswa itu akan di hukum.

Dengan cepat Erzan meninggalkan tong sampah itu dan berlari menuju UKS yang ada di ujung koridor. Sesampainya di UKS Erzan melihat ada 2 orang siswi yang berjaga disana, Erzan memanggil salah satu dari siswi itu.

" Hey, lo yang lagi jaga di Uks gue mau minta bantuan"

" iiiya kak apa yang saya bisa bantu"

Seorang siswi itu terlihat sangat gugup saat Erzan memanggilnya.

" Gimana gue bisa minta bantuan kalo lo nya ganyamperin gue coba?"

" Ohh i..i.iya kak maaf saya lupa"

Siswi itu menghampiri Erzan dan masih terlihat gugup, Erzan tidak tahu mengapa siswi itu seperti sangat canggung saat Erzan memanggilnya.

" Gue kesini mau minjem kotak p3k apa boleh gue bawa dulu, nanti gue balikin lagi kalo udah dipake?"

" Emangnya mau dibawa kemana kotak p3knya kak?"

" Tenang aja gue gaakan nyuri kotak p3knya ko"

" Hmm..oke kalo gitu, tapi jangan ada yang hilang yah kak"

" Siap"

Siswi itu mengambil kotak p3k yang ada di dalam sebuah lemari dan memberikannya kepada Erzan. Sebelum pergi,Erzan melihat nametag siswi itu lalu Erzan berterimakasih padanya.

" Thanks ya Rani"

Siswi yang bernama Rani itu pun kaget karena Erzan mengetahui namanya, Erzan melihat kaki Rani seperti bergetar saat dia menyebutkan namanya.

" Rani lo gapapakan?"

" Mmmm i..iya kak gapapa"

" Ohiya sekali lagi thanks ya"

" I..iya kak ss..sama sama"

Erzan yang sudah mendapatkan kotak p3k di tangannya segera pergi meninggalkan UKS dan langsung berlari menuju kelas Kitahara. Kitahara yang sedang duduk seketika terkejut melihat Erzan yang datang secara tiba-tiba, wajahnya sangat di penuhi oleh keringat dan ditangannya dia memegang kotak p3k.

" Nih kotak p3knya udah gue bawain buat lo, sini gue obatin lukanya biar cepet sembuh"

" Gue kira lo gaakan beneran bawain kotak p3knya kesini loh wkwk padahal gue tadi becanda doang biar lo cepet pergi Zan"

" Gue serius Ara, udah cepet sini kakinya, gue lepasin dulu perban yang udah gaguna itu , udah gitu kasih obat merah alias betadine terus udah gitu pake perban plus plester"

" Iyaiyaiya Zan bawel amatt, pelan-pelan buka perbannya itu masih perih tau"

" Iya Ara sayang, ini lagi diusahain pelan-pelan, lo harus tenang harus rileks jangan tegang nanti gue ikutan tegang juga loh"

"Yaudah cepet Zan, keburu bel istirahat bunyi terus nanti temen-temen gue pada balik ke kelas gimana?"

" Kalo lo terus komplen kapan beresnya Ara"

" Iya iya gue diem deh"

Erzan melepaskan perban di kaki Kitahara dengan sangat pelan-pelan agar Kitahara tidak merasa kesakitan,perbannya sangat dipenuhi oleh darah sehingga bagian putihnya pun tidak terlihat lagi. Kitahara hanya pasrah karena rasa sakitnya pun tidak akan hilang saat itu juga untungnya Erzan berhasil melepaskan perbannya itu dan menggantinya dengan perban yang baru.

Tidak Apa-apa,Ara!! [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang