One

184 19 3
                                    

"Ada orang yang bilang padaku saat itu,jika kita ditakdirkan untuk bertemu maka itu akan terjadi". -Kitahara.

Tepat saat jarum jam menunjukan pukul 06.00 am,Kitahara dan Erzan menuruni anak tangga bersama dengan membawa tas di punggung masing-masing.Mereka bangun lebih awal karna ingin sarapan lebih banyak pagi ini. Kitahara segera melepaskan tas dan menyimpannya di bawah kursi makan begitu juga dengan Erzan.

"Eh Zan kira-kira mama masak apa hari ini ya?"

" Mana gue tau mama masak apa gue juga kan baru nyampe sini kan"

"Yaelah gue cuma nanya doang kali jawabnya gausah ngegas bisa gasih"

"Yeee gue cuma becanda aja kali Ara jangan dianggap serius"

Mereka sering kali bertengkar tapi hubungan adik kaka diantara mereka masi terjalin dengan baik dan tidak pernah bermasalah.Mereka terkesan seperti teman karna usia mereka hanya berbeda sedikit. Setelah sarapan mereka berpamitan dan pergi bersama-sama.

Kitahara sering menolak pergi bersama dengan Erzan karna dia tidak mau jadi pusat perhatian di sekolah berhubung Erzan sangat populer di sekolahnya. Kitahara sangat tidak suka berjalan bersama-sama dengan Erzan saat di sekolah tapi kali ini ayahnya tidak bisa mengantarnya karna ayahnya ada urusan yang sangat penting sehingga Kitahara terpaksa setuju berangkat bersama dengan Erzan.

Erzan tidak menggunakan mobil walaupun ayahnya telah memberinya fasilitas mewah untuknya tapi dia menggunakan motor kesayangan nya dan kebetulan Kitahara sangat tidak suka naik motor yang Erzan punya karna dia merasa tempat duduknya hanya sedikit untuk ukuran badan Kitahara yang bisa dibilang lumayan besar.

"Cepetan naik Ara nanti keburu telat lama amat sih"

"Iya iya tunggu ini susah banget duduknya,lagian jok motornya kecil amat sih"

"Lah kalo itu emang badan Ara aja yang emang gede jadi, jok nya juga gamuat wkwkwk"

"Ihhh dasar pakboi ya ngatain adiknya sendiri gendut gitu hah?"

"Ehh ehh siapa yang ngatain gendut lagian Ara sendiri yang bilang tadi"

Kitahara sangat jengkel dengan sifat kakanya yang kadang membuatnya kesal,sementara Erzan sangat suka menggoda adiknya tapi lebih tepatnya mengejek adiknya itu.Mau tidak mau Kitahara naik dengan bersusah payah memposisikan badanya agar bisa duduk nyaman di jok motor yang sangat kecil itu.Erzan hanya tertawa kecil saat Kitahara naik dengan wajah cemberut yang kali ini tidak di buat-buat.

****

Selama diperjalan tidak ada yang saling berbicara,mereka berdua hanya diam Erzan maupun Kitahara tidak ada yang mau menanyakan nya lebih dulu.Mereka akhirnya sampai di gedung sekolah dan melewati gerbang Erzan tidak lupa untuk menyapa satpam yang ada di pos nya saat itu.Dan langsung memarkirkan motornya di parkiran sekolah.

Benar saja apa yang Kitahara pikirkan tadi pagi,saat sudah sampai di sekolah banyak orang yang melihatnya.Kitahara sangat tidak suka itu tapi Erzan terlihat tetap santai melihat adiknya yang terlihat sangat risih.Kitahara sangat membenci keadaan nya saat ini,saat dia melirik Erzan dengan tatapan sangat ingin mencakarnya Erzan mengerti dan langsung tersenyum jahil.

Saat mereka berjalan melalui gerbang dan mulai memasuki koridor, Kitahara sudah ingin pergi dia tidak ingin berlama-lama berjalan bersama Erzan jika dia di sekolah.Erzan tetap tidak menyadari Kitahara yang masih risih Erzan malah berniat mengantarkan adiknya itu ke kelasnya.

" Apa perlu gue anterin sampe kelas Ara?"

"Ya ngga perlulah Zan ,lo mau nganterin gue sampe kelas emangnya gue anak TK apa"

Tidak Apa-apa,Ara!! [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang