Three

89 14 0
                                    

"Sudahlah jangan berharap untuk dimengerti karna cuma dirimu sendiri yang bisa mengerti kamu seutuhnya"-Kitahara.

Erzan masih merasa ada yang tidak beres pada adiknya itu.Masalah apa yang Kitahara sembunyikan darinya,Erzan masih berpikir keras agar dia bisa mengingat apa dirinya pernah melakukan kesalahan yang membuat Kitahara marah,tapi seingatnya tidak hubungan mereka baik-baik saja tadi pagi Kitahara juga masih bersikap sama tidak ada yang berubah.Erzan berpikir sikap Kitahara berubah saat dia pulang bersama dan Erzan tidak tahu apa penyebabnya.

Kitahara yang masih berbaring diatas kasur tidak hentinya memikirkan tingkahnya tadi.Erzan pasti akan curiga dengan sikapnya yang begitu jelas menandakan dia tidak baik-baik saja,Kitahara masih terbebani oleh pemikiran tersebut tapi dia berusaha bersikap santai dan seperti tidak terjadi apa-apa itu yang biasa dilakukan Kitahara jika dia ada masalah.Kitahara tidak ingin terus terbebani oleh pemikiran tersebut dia memutuskan untuk mengalihkan perhatiannya ke handphone yang ada di sebelah badannya.

Setelah membuka handphone Kitahara melihat room chatnya,dia berharap ada yang bisa diajak ngobrol dengannya malam ini.Tetapi nihil room chat nya kosong tidak ada yang mengirim pesan untuknya Kitahara hanya tersenyum kecut setelah membuka room chatnya yang kosong dan tidak ada yang mengirim nya pesan satupun padanya.Kitahara mematikan handphone nya dan melempar nya ke kasur yang dia duduki tapi tak terlalu jauh jaraknya.Kini Kitahara berpikir tidak ada orang yang bisa benar-benar mengerti dirinya kecuali dirinya sendiri.

Erzan yang sedari tadi tidak bisa berhenti berpikir akhirnya berhenti juga.Erzan memutuskan untuk pergi ke kamar Kitahara dan berniat untuk mengobrol sebentar,tanpa pikir panjang Erzan langsung melangkah ke kamarnya Kitahara yang jaraknya sangat dekat dengan kamarnya.Kitahara yang tidak tahu kalau kakanya Erzan yang menyelinap masuk ke kamarnya itu sontak kaget melihat Erzan sudah ada di depannya plus senyuman jahil yang selalu tampak di wajah Erzan saat itu.

"Lah sejak kapan lo disitu?"

"Barusan ko Ara baru aja sampe sini ko"

"Ih gasopan masuk kamar orang gaketuk pintu dlu, dasar gasopan"

"Yamaaf lagian gue kesini pengen ngobrol sama lo Ara"

" Sama gue?gasalah,ada apa Zan gabiasanya lo pengen ngobrol sama gue"

"Jangan banyak tanya lo dengerin aja gue cerita,baru nanya"

Kitahara sangat merasa jengkel karena sikap Erzan yang keras kepala.

"Mau cerita apaan sih penting banget emang?"

"Iya Ara ini penting ini menyangkut lo"

"Tentang apaan sih Zan?"

"Kenapa lo gamau pergi ato pulang bareng gue? Apa ada yang salah sama gue? ato penampilan gue yang bikin lo malu?

"Bukan gitu, Zan ada alesan tertentu gue gamau cerita sama lo dan gue belum siap ngomong sama lo"


"Lah terus kapan lo siap ngomong smaa gue Ara? Mau sampe kapan lo sembunyiin itu dari gue kakak lo ini?"

Kitahara hanya bisa diam mendengarkan kakaknya berbicara.Kitahara tidak tahu harus menjawab apa,Erzan sangat ingin tahu apa yang di sembunyikan nya tapi Kitahara tidak mau kakaknya salah paham.Erzan berusaha membujuk adiknya agar mau menjawab pertanyaanya.Dan akhirnya Kitahara mau menjawabnya tapi Kitahara masih ragu.

"Sebenernya,gue ganyaman aja kalo pulang bareng sama lo zan"


" Apa alesannya Ara ,apa gue pernah bikin lo ganyaman ya?"


" Ngga bukan zan,tapi ...."

" Tapi apa Ara gue pengen tau apa alesannya"


" Zan apa gue harus jujur sama lo?"


" Ya harus jujur lah gue abang lo, jangan lupa itu!"

" Semenjak gue masuk sekolah,dan liat cewe-cewe yang ada di sekolah ini termasuk kelas gue itu suka sama lo"


" Lah terus apa masalahnya Ara? Apa lo gasuka klo gue banyak disukain cewe?"

" Bukan itu maksud gue Zan,salah satu senior yang seangkatan sama lo pernah ngomong sesuatu yang omongan nya itu ke gue"

" Apa yang dia omongin sampe lo gamau bareng sama gue kalo di sekolah? Apa omongannya nyakitin lo?"

Kitahara tersenyum kecut saat Erzan menanyakan pertanyaan terakhir.Kitahara sangat yakin perkataan kakak kelas perempuan itu untuk Kitahara.Karena seniornya itu mengatakannya hanya saat Erzan bersama Kitahara saja dan Kitahara sangat yakin senior itu mengatakannya tepat di telinganya.Kitahara tahu apa yang dimaksudkan seniornya itu akan tetapi Kitahara hanya bisa diam seperti biasa, Kitahara tidak bisa melawan.


Bersambung....
Ketemu lagi di next part
Jangan lupa vote and coment💚

Tidak Apa-apa,Ara!! [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang