Ten

75 15 1
                                    

"He, I and my feelings will never be able to understand what is happening right now, more precisely in my heart." -Kitahara

Kitahara selalu senang jika bisa membuat Revin tertawa. Baginya itu momen yang sulit di temukan dari diri seorang Revin. Karena Revin menutup dirinya dari banyak orang. Di depan Revin Kitahara selalu menjadi orang gila agar bisa menghiburnya.

Revin sangat menyukai anime, Kitahara sangat tahu jika Revin menyukainya,dan Kitahara juga pernah punya keinginan untuk menonton anime bersama dengan Revin hanya saja selalu tidak ada waktu yang tepat.

Revin selalu ada setiap Kitahara membutuhkan seorang teman, walaupun kerap kali respon yang Revin berikan seperti tidak menanggapi apa yang Kitahara bicarakan tetapi Kitahara tetap berbagi senang maupun susahnya kepada Revin. Seringkali juga Revin memberikan sebuah saran yang sangat membantu bagi Kitahara untuk menghadapi masalahnya.

Kitahara hanya memiliki sedikit teman yang peduli kepadanya. Hingga Kitahara berpikir teman yang mana yang selalu ada untuknya. Impian Kitahara dalam pertemanan hanya satu, Kitahara hanya ingin dianggap seorang sahabat oleh temannya.Hanya saja tidak ada satupun temannya yang menganggapnya sebagai sahabat.

********

Akhirnya Kitahara sampai di dekat kelasnya, Kitahara tidak mau digendong sampai kelasnya jadi dia meminta Erzan menurunkannya sebelum sampai dikelasnya. Erzan yang sudah sangat banyak mengeluarkan keringat karena kelelahan akhirnya bisa bernapas lega,bahkan keringat bercucuran di dahi dan juga dilehernya tidak membuat senyum di wajah Erzan hilang.

Kitahara yang melihat semua itu merasa sangat merepotkan Erzan,jika dia tidak setuju untuk digendong oleh Erzan pastinya Erzan tidak akan seperti ini. Erzan selalu tersenyum kepadanya sepanjang waktu, jika Erzan bersama Kitahara tidak pernah senyum itu hilang dari wajahnya. Tatapan matanya yang redup membuat hati Kitahara damai untuk sesaat.

" Ara beneran gamau digendong sampe kelas?"

" Iyaa Zan, gue pengen turun disini aja, gue kasian sama lo yang uda keringetan gitu"

" Santai aja Ara gue gapapa, padahal tanggung tinggal beberapa langkah lagi sampe ko"

" Gapapa Zan gue bisa jalan sendiri ko"

" Yauda kalo gitu, gue tetep liatin lo sampe masuk kelas"

" Yaampun gausah Zan lo harus cepet-cepet sampe dikelas, ini Uda telat banget nanti lo telat masuk gimana?"

" Oke deh gue langsung ke kelas lo ati-ati ya"

" Iyaa, eh tunggu Zan"

" Ada apa Ara?"

Kitahara mengeluarkan sapu tangan di dalam tasnya dan langsung mengelap keringat yang ada di dahi dan lehernya Erzan.

" Nih pake saputangan gue Zan biar lo gakeliatan keringetan kaya gitu"

" Hmm oke thanks ya"

Erzan mengambil saputangan yang diberikan Kitahara dan langsung pergi dengan terburu-buru. Kitahara hanya bisa tersenyum saat melihat punggung Erzan mulai menjauh dari pandangannya. Akhirnya Kitahara berjalan menuju kelasnya dan untungnya belum ada guru disana.

Kitahara memasuki kelasnya dan menemukan teman-temannya yang terlihat kaget oleh kedatangannya.

" Gue kira lo gaakan sekolah Ara"

"Iya Ara tumben banget Lo datengnya telat, biasanya juga suka nyubuh tuh"

" Wkwk gue dateng telat karna kaki gue sakit kei"

Tidak Apa-apa,Ara!! [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang