2

2K 228 3
                                    

Jangan lupa vote dan coment ya
.
.
.
Happy reading thuk khon☉🌻❤




"Apa yang kau lakukan?" Sapaan selamat pagi mew saat melihat gulf mengobrak abrik lemari dapurnya.

"Apa kau tak pernah makan dirumah? Tanya gulf karena dia melihat kulkas dan lemari pria itu kosong melompong tak ada bahan makanan. Dia hanya menemukan minuman kaleng dan makanan ringan sejauh ini. Dan ya, mie instan,sesuatu yang bisa dimasak sejauh ini yang gulf temukan.

"Aku selalu makan di luar. Di kantor."

"Cihh,bahkan kesehatannya tidak terjamin!"

"Sejauh ini aku baik-baik saja,tidak usah banyak bicara. Kondisi kesehatanku sama sekali bukan urusanmu!. Aku pergi." Ucap mew ketus lalu pergi meninggalkan gulf.

Gulf menghembuskan nafas kesal mendengar ucapan mew. '

"Apa-apaan ini,bahkan belom sehari aku tinggal disini tapi lihatlah dia sama sekali tidak bersahabat,shiaaa woihh!! Kenapa aku harus satu atap dengan orang sepertinya sih'' ucap gulf marah setelah mendengar suara pintu yang terempas beberapa detik yang kemudian.

"Cihh,untuk apa juga aku perduli dengan kondisi dapurnya ataupun kesehatannya,bahkan dia sendiri saja tak memperdulikan hidupnya" lanjut gulf lalu pergi dari dapur itu.

*****

"Maaf tante,gulf sudah merepotkan tante" ucap gulf pada Sukhorn ibunya mew

"Tak masalah gulf, oh iya ini pertama kali kita bertemu dan tolong panggil aku mae ya supaya kita semakin akrab" ucap sukhorn sambil tangannya tetap memilih bahan makanan.

Ya saat ini mereka sedang di supermarket,mencari bahan makanan dan peralatan memasak yang dibutuhkan. Gulf menghubungi ibu mew untuk meminta bantuan karena gulf tidak pernah makan diluar rumah,dia selalu makan di rumah bersama kakak nya. Tapi dia harus menelan kekecewaan bahwa teman satu atapnya tak memiliki peralatan memasak atau bahan makanan dirumah.

Ck!Teman katanya? Bahkan mereka saja tak sedekat itu untuk mengakui bahwa mereka berteman. Dia berinisiatif untuk baik kepada mew lalu bertanya pada mae mew.

"Mae khab." Mulai gulf

"Kha luk"

"Eumm...apa yang phi mew sukai dan tidak sukai, eum maksudku makanan iya makanan." Tanya gulf sedikit gugup.

"Aouhh,apa kau mulai tertarik dengan mew? Haha"

"Eum tidak mae bukan itu,hanya saja gulf tidak dapat menemukan makanan sehat di apartemen phi mew jadi gulf berfikir untuk memasakkannya sesuatu." Ucap gulf memberi alasan.

Tertarik? Hah lebih tepatnya membenci pria seperti mew,dia hanya tak ingin teman serumahnya mati hanya karena makanan instan.

"Oh begitu,Mew suka masakan perancis dia juga suka masakan thailand masakan rumah juga dia suka tapi dia tidak suka udang,timun,masakan pedas dan pepaya,"

"Ohh seperti itu, khobkhun khab mae"

"Kha luk,"

"Oh iya,mew selalu menghabiskan banyak waktu untuk memasang dasi."

"Haaa? Phi mew tidak bisa memasang dasi?"

Sukhorn menggeleng "Bisa,tapi kesulitan."

"Lalu kenapa mae memberitahukannya padaku?"

"Tidak,hanya saja mungkin kau bisa menolongnya kalau kau mau."

*****

Gulf terduduk lesu di depan pintu apartemen mew dengan barang-barang belanjaannya. Dia lupa menanyakan nomor pin apartemen kepada mew,dia ingin menelepon dan bertanya pada mew namun sialnya,dia tak memiliki nomor telepon mew,bisa saja dia memintanya kepada ibu nya mew tapi dia tak enak karena gulf takut ibunya mew berfikir bahwa mereka belum bisa akur walau sebenarnya itu benar adanya.

Pria malang itu merasa bosan lalu berdiri beberapa menit kemudian. Dia tidak tau jadwal kerja mew saat ini dan kapan pria dingin itu kembali ke apartemennya.

"Oihhh!! Seharusnya aku menanyakan nomor pin apartemennya tadi jadi aku tak harus menunggunua di depan pintu seperti ini layaknya orang yang telah di usir dari rumah,"kesal gulf

"Ai sat!!,pria es tua itu juga,kenapa tak memberitahukannya padaku. Ohh tuhan ujian apa yang kau berikan pada ku." Geruru gulf tak henti-henti.

*****

"PHI MEW!!!!" teriak gulf

"Sedang apa kau disini?" Tanya mew

"Menunggu kepulanganmu. Aku tidak tahu nomor pin apartemenmu,jadi aku tak masuk. Kau juga bilang aku tak boleh mengganggumu,jadi aku tak menelepon mu. Dan aku juga tak tahu nomor ponselmu."

"Phi mew!!" Panggil gulf lagi karena mew hanya diam menatapnya.

Iya mew menatap gulf melongo karena terpesona dengan gerakan bibir penuh gulf saat sedang bicara panjang lebar.

"Ahh..iya?" Jawab mew gagap

"Kenapa diam?"

"Tidak ada,"

"Kau..belanja?"

"Hmm. Aku akan memasak makanan sendiri di apartemen mu karena aku tidak terbiasa makan di luar,dan iya mae menyuruhku untuk masak untuk mu juga karena mae tidak ingin kesehatanmu terganggu karena kau sering makan di luar." Jelas gulf

"Mae?..kau memanggil mae ku dengan sebutan mae?" Bingung mew

"Hmm, mae sendiri yang menyuruhku memanggilnya seperti itu."

"Aku sudah bilang jangan mencampuri urusanku. Kalau kau ingin memasak,masak saja untuk dirimu sendiri. Tak usah memikirkanku."

"Siapa juga yang memikirkanmu,aku hanya menyampaikan apa yang mae amanatkan padaku. Kau tak tuli kan?"

Gulf dengan kesal merebut belanjaannya dari mew dan langsung masuk apartemen setelah mew membuka pintunya.

"Ai sat!,kenapa jadi dia yang kesal padaku?" Tanya mew pada dirinya sendiri yang heran melihat tingkah gulf.

*****

"Kenapa denganmu?" Tanya mew pada gulf yang sedang merapikan belanjaannya di dapur dengan kasar

"APA!!" Bentak gulf

Mew yang kaget hanya bisa berbicara pelan.

"Dasar anak aneh kenapa jadi dia yang marah-marah padaku"

"Aku bisa mendengarmu,katakan saja langsung padaku jangan berbisik seperti kentut" ucap gulf ketus

"Jika kau marah padaku katakan jangan kau lampiaskan pada barang-barang itu,dan ya ini sudah malam aku mau istirahat,lakukan sesukamu tapi jangan membuat kegaduhan atau akan kusuruh kau tidur didepan pintu apartemen" ucap mew berlalu meninggalkan gulf dan masuk kamar

"Ai sat!!,persetan dengan ucapanmu tua bangka,aku akan melakukan apapun sesukaku dan walaupun aku gaduh ku jamin kau tidak akan berani menyuruhku tidur di depan pintu apartemen" ucap gulf setelah kepergian mew dari hadapannya.

Tbc.

MY SUNFLOWER [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang