Eight

1K 184 12
                                    


••••

"Mimpi buruk itu.. telah datang.." - batin Jisoo nelangsa.

Sehun menyuruh para pengawalnya untuk menunggu diluar rumah. Sedangkan dia dengan angkuhnya melongos masuk kedalam rumah bahkan tanpa meminta persetujuan Jisoo.

Gadis itu hanya mematung, membiarkan Sehun bertingkah sesukanya. Namun dia sempat meruntuk dalam hati karena Sehun tidak melepaskan sepatunya dan menginjak lantai yang kemarin baru dibersihkan olehnya.

Jisoo tetap menunduk, sambil diam-diam berdiri membuntuti Sehun.

"Ma-maaf, ada keperluan apa Anda kemari?" Jisoo bertanya, berpura-pura polos lebih tepatnya.

Padahal dia sudah tahu dengan jelas apa tujuan pria ini, tapi toh dia sebenarnya memang tak melakukan apapun.

Sehun menarik salah satu sudut bibirnya, kemudian membalikan tubuhnya berhadapan langsung dengan gadis yang tingginya bahkan hanya sebatas dagunya.

"Lama tidak bertemu, Nona Kim Jisoo." Sehun menyapa Jisoo dengan senyuman tipisnya yang justru membuat Jisoo merinding sekaligus salah tingkah.

"Hanya beberapa hari." Gumam Jisoo meralat. Sehun hanya menyeringai singkat mendengarnya.

"Kau merindukanku?" Tanya Sehun mengambil satu langkah lebih dekat, membuat Jisoo seketika mengangkat wajahnya dengan raut terkejut.

"Mau bernegosiasi denganku?" Sehun memposisikan tubuhnya merunduk menyetarakan bibirnya tepat disamping telinga kiri Jisoo.

"lagi." Tambahnya.

•••

Jisoo duduk dengan menundukan kepalanya dan menautkan kedua tangannya yang ia taruh diatas paha.

Segelas jus jeruk tersaji diatas meja diruang tengah yang merangkap menjadi ruang tamu itu. Syukurlah kemarin Chaeyoung tidak menghabiskan jus kartonan nya. Walau bagaimanapun pria ini tamu, kan?

Matanya bergerak melirik sekilas pria angkuh yang duduk disofa nyamannya, sedangkan dia duduk dikursi bantal karakter pikachu kesayangannya. Baiklah jangan permasalahkan hal itu saat ini Kim Jisoo.

"Jadi? kau masih mau berpura-pura tak tahu tujuanku datang kemari?" Sehun mencondongkan tubuhnya menautkan kedua tangannya dan memberi tatapan intens kearah Jisoo.

Jisoo masih bungkam, bahkan tak berani membalas tatapan mengintimidasi itu.

"Baiklah. Kemarin aku menemukan sebuah artikel. Artikel tentang diriku di Internet, namun sayangnya aku tak menginginkan artikel itu. Tapi aku ingat dengan jelas, aku pernah mengatakan jika artikel seperti itu sampai muncul.." Sehun menggantungkan kalimatnya.

"Kau akan menjadi orang pertama yang aku cari." Lanjutnya. Jisoo menelan ludahnya susah payah. Dia kemudian mengangkat wajahnya setelah meyakinkan dirinya.

"Kau mungkin bisa menuduhku, tapi aku bersungguh-sungguh bukan aku yang melakukannya." Ujar Jisoo dengan raut putus asa berusaha membela dirinya yang memang tak melakukan kesalahan apapun.

Sehun mengangkat sebelah alisnya kemudian menghela nafasnya.

"Memory card kameraku bahkan raib entah kemana. Jadi jangan men-"

"Tapi foto itu adalah hasil jepretan kameramu kan?" Sehun memotong kalimat Jisoo.

Jiseol bungkam seketika. Foto itu memang hasil jepretannya, namun dia bukan orang yang memosting artikel itu atau menyebarkannya.

"Jawab aku Nona Kim." Titah Sehun dengan penuh penekanan.

"I-iya itu hasil jepretanku, tapi kan sudah kubilang memory card kameraku hilang jadi bukan aku yang memostingnya." Jisoo terus berusaha melepaskan dirinya dari lingkaran tuduhan yang merujuk padanya.

LOVE SCENARIO [Sehun Jisoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang