••••
Aku baru saja keluar dari kamar mandi setelah membersihkan diriku. Tanganku bergerak mengeringkan rambutku dengan menggunakan handuk. Rasa kesal itu belum sepenuhnya hilang dari benakku. Setiap kali aku berkedip rasanya wajah menyebalkan pria itu terus muncul didepan mataku, membuat rasa kesal ini semakin sulit kuhilangkan.
Aku mematut wajahku di depan cermin, tanganku terangkat menyentuh bibirku. Sekilas aku ingat saat sesuatu menyentuh bibirku sebelum akhirnya aku membuka mataku dan mendapati wajahnya tepat berada di hadapanku. Sial! Kenapa harus pria angkuh itu? Aku mengacak kasar rambut basahku. Semua ini menjadi menyebalkan saat menyangkut dengan dirinya.
Kubanting tubuhku kearah tempat tidur melampiaskan gejolak dalam diriku. Hingga saat kekesalanku teralihkan begitu aku mendengar suara rintihan perutku. Benar sejak siang tadi aku bahkan belum makan apapun, aku benar-benar kelaparan sekarang. Akhirnya aku putuskan untuk keluar dan mencari makanan.
•••
Kulangkahkan kakiku dengan pelan hampir gontai, seraya menapaki jalanan pikiranku berkelana mengingat semua kesialanku hari ini. Aku kehilangan berita besarku, kameraku terbanting ke lantai dan tak bisa menyala, yang terparah adalah aku dipecat dan juga hampir tenggelam namun sialnya juga kenapa harus pria angkuh itu yang datang dan menarikku kembali kedaratan?
Aku mengusap wajahku kasar. Kim Jisoo tenangkan dirimu! Jernihkan kembali otakmu! Aku bahkan masih memiliki lima hari liburanku disini. Aku sudah membayar penginapan sampai lima hari kedepan, akan sangat disayangkan jika aku menyia-nyiakannya. Baiklah mungkin ini merupakan salah satu jalan hidupku, aku akan mengikutinya.
Saat sedang asyik-asyiknya melamun, aku justru dibuat terkejut begitu merasa ada yang menarik kedua tanganku. Seketika lamunanku buyar, dan aku mendapati dua orang pria berjas hitam tengah memegangi kedua tanganku, disisi kiri dan kanan.
“A-ada apa ini?” Cicitku. Jujur saja ini membuatku takut.
“Ikut kami.” Titah salah satu dari mereka.
Mereka kemudian menarikku, aku berusaha meronta semampuku namun sia-sia dan pada akhirnya mereka berhasil mendorongku masuk kedalam mobil mewah berwarna hitam ini. Oh Tuhan.. sekarang apa lagi?
Aku menggedor kaca mobil beberapa kali berusaha membuka pintu mobil, namun hasilnya nihil. Aku mengeluh frustasi, baiklah sebenarnya mereka ini siapa? Kenapa mereka membawaku? Apa mereka merupakan sindikat perdagangan manusia? Apa mereka akan menjualku? Aku bergidik ngeri begitu dugaan-dugaan negatif muncul dalam benakku. Oh ayolah, aku sudah muak dengan segala kesialan ini.
“Kalian akan membawaku kemana?” Kuberanikan diri untuk bertanya pada pria berjas hitam yang duduk disamping kursi pengemudi didepanku. Dia menoleh sekilas kearahku.
“Kami akan membawamu pada Tuan kami.” Jawabnya sekenannya.
Tubuhku diam-diam menegang. Tuan kami? Apa mungkin dugaanku benar? Mereka akan menjualku pada pria tua hidung belang? Oh tidak! Apa salahku sebenarnya hingga harus mengalami kejadian seperti ini? Aku berusaha menahan kepanikanku, rasanya aku ingin melompat dari mobil ini sekarang juga.
Belum sempat aku mewujudkan pemikiranku itu, mobil ini sudah berhenti duluan. Aku menatap keluar kaca mobil, aku bahkan tak tahu dimana aku sekarang, yang jelas sepertinya ini sebuah resort mewah.
Aku sedikit terlonjak saat pria berjas hitam itu membuka pintu mobil di sampingku. Dia menarikku keluar, aku kembali berusaha berontak namun hasilnya masih sama.
Setengah di seret, aku dibawa masuk kedalam bangunan itu, melewati ruangan dengan lantai kayu yang terkesan klasik itu, kemudian mengarahkanku menuju pintu kayu besar di sana.
![](https://img.wattpad.com/cover/229907678-288-k779146.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SCENARIO [Sehun Jisoo]
FanfictionKehidupan Jisoo yang semula tentram lantas menjadi runyam setelah bertemu dengan Oh Sehun, Pria yang terus menarik nya kedalam skenario yang di buat. [19062020] ©hitchoo