Four

1.2K 211 25
                                    


[Love Scenario]

Jisoo duduk dengan menundukan kepalanya. Dia bagaikan seorang tersangka yang tengah di introgasi dengan penuh intimidasi. Saat ini ia sedang duduk di ruangan petugas keamanan penginapan tempat Bae Irene menginap. Di depannya duduklah seorang Kepala Keamanan yang sedari tadi memojokkannya, belum lagi pria jangkung yang berdiri di sisi ruangan dengan pose melipat tangannya di depan dada seraya menghujamnya dengan tatapan tajam.

"Nona, sebaiknya kau serahkan kameramu agar aku bisa memeriksanya." Ujar Kepala Keamanan itu tegas. 

"Tidak bisa, di- di dalam kamera ini ada foto - foto pribadiku." Susah payah Jisoo mengelaknya.

"Aku tidak akan melihatnya, aku hanya akan memastikan tuduhan Tuan Oh padamu." Jelas Kepala Keamanan itu.

"Bagaimana bisa Anda bersikap seperti ini? Anda bisa kulaporkan sebagai pelecehan jika melihat foto-foto pribadiku." Ujar Jisoo bersikeras, menghindari permintaan Kepala Keamanan itu.

'Aku tidak mungkin menyerahkan berita penting ini.' Gumam Jisoo dalam hati.

Sehun menghela nafasnya, dia sudah muak dengan omong kosong yang Jisoo keluarkan sedari tadi. Dengan tak sabar dia kemudian merebut kamera Jisoo dari tangan gadis itu, hingga akhirnya kamera tersebut terbanting ke lantai. Jisoo tak habis pikir, dia menatap kameranya yang tergeletak tak berdaya di lantai dengan mata melotot. Gadis itu hampir menangis setelahnya, dia tak bisa membendung kemarahannya lebih lama lagi.

"YAK! KAU PIKIR KAU SIAPA HAH?!" Jisoo berseru marah tepat di depan wajah Sehun, membuat pria itu sedikit terkejut hingga mengambil langkah mundur.

"KAU PIKIR KAU SIAPA? KENAPA SEENAKNYA BERLAKU SEPERTI INI HAH?!" Jisoo mendorong dada Sehun dengan kedua tangannya melampiaskan amarahnya, bahkan gadis itu berani mencengkram kerah kemeja pria itu.

"Nona, tenanglah." Kepala keamanan itu menarik tubuh Jisoo untuk menjauhkannya dari Sehun, mencoba menghentikan aksinya.

"Jangan menyentuhku!" Pekik Jisoo makin meradang karena Kepala Keamanan itu menariknya dengan cukup keras.

Padahal sebenarnya Jisoo tergolong orang yang tak begitu suka mengumbar emosinya dihadapan orang lain, namun kali ini seorang Oh Sehun benar-benar sudah melewati batas kesabarannya.

Jisoo masih melemparkan tatapan tajamnya kearah Sehun sebelum akhirnya dia memungut kamera kesayangannya yang sudah tak seperti sebelumnya.

"Aku bahkan menghabiskan gaji pertamaku untuk membelinya." Gumam Jisoo pilu.

Gadis itupun memilih untuk bergegas meninggalkan tempat itu, bahunya sengaja ia tabrakan dengan kasar saat melewati tubuh tinggi pria itu. Sehun terpaku ditempatnya, dia cukup terkejut. Untuk pertama kalinya ada seorang wanita yang berlaku demikian padanya.

[Love Scenario]

Jisoo mengehentakan kakinya yang bahkan tak beralas apapun. Dia kesal sekesal – kesalnya. Masa bodoh dengan orang-orang yang mungkin mengiranya sebagai orang gila saat ini. Mengabaikan tatapan orang-orang yang tertuju padanya, diapun melenggang keluar dari pemukiman penginapan itu menuju penginapannya yang terletak berdekatan.

Jisoo menjatuhkan tubuhnya di bawah pohon yang sebelumnya ia tempati. Ditolehkan kepalanya, syukurlah sepatunya masih ada disana.

"Cih, lagipula siapa yang berminat mengambil sepatuku?" Cibir Jisoo pada dirinya sendiri.

Jisoo kemudian menatap nanar kameranya, dia berusaha menyalakannya namun apa daya kameranya kini sudah rusak. Jisoo menyembunyikan wajahnya diantara kedua lututnya.

LOVE SCENARIO [Sehun Jisoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang