part 1-4

41.8K 1.2K 66
                                    

Ini kelanjutan dari cerita duda menyebalkan 18+ yah guys karena ada kendala yah jadi gini deh

#Duda_Menyebalkan
#part 1

"Ayah ...!" Seorang anak laki-laki kecil berumur lima tahun berteriak kencang dari lantai bawah.

Brak!

Orang yang dipanggil terperanjat kaget hingga terjatuh dari kasur ketika mendengar suara sang anak yang menggema di seluruh penjuru rumah mewah dua tingkat miliknya tersebut.

"Ayah ...!"

Dengan cepat pria itu langsung berlari tanpa menghiraukan apa yang sedang ia pakai saat ini. Suara putra kecilnya membuat dirinya langsung bergegas menuruni tangga dan menghampiri sang anak sembari tangannya yang mengucek-ngucek matanya membuang beleknya yang mungkin akan menghancurkan pesona tampannya.

"Ay-- hahahaha ...." Tawa anak kecil yang sudah bersetelan rapi itu langsung pecah kala melihat pria yang ia panggil dengan sebutan ayah itu datang dalam keadaan telanjang dada serta memakai bokser berwarna pink bermotif kartun Dora.

Melihat sang anak yang tertawa terbahak-bahak membuat pria itu kebingunga. Dikarenakan nyawanya yang masih belum sepenuhnya terkumpul membuat wajah idiotnya terlihat. Dirinya langsung menundukkan pandangan pada celananya.

"Oh, no!" pekiknya.

"Oh, astaga, bisa jatuh martabat ayahmu yang tampan ini jika ada yang melihatku memakai celana andalan ini," ucapnya dan dengan segera berlari lagi ke lantai atas.

"Ayah itu ada yang menonjol!"

"Itu senjata, ayah Nak. Dia ikut kaget tadi!" Sang ayah tak kalah berteriak dalam memberikan jawaban dari lantai atas.

Selang sepuluh menit pria itu kembali sudah menuruni tangga dengan terburu-buru sambil memasangkan jas hitam seharga ginjal itu membalut tubuh kekarnya.

"Ayah sudah siap ayo kita berangkat."

"Berangkat ke mana?" tanya sang anak.

"Aku manggil, Ayah karena mau ngajak sarapan. Ini hari libur."

"Hah? Benarkah? Tau gini, ayah kembali tidur saja. Tidak perlu melepaskan celana kebanggaan, ayah."

"Ayah!"

"Apa, Sayang!"

"Ayo cepat sarapan. Habis itu kita ke pasar membeli bunda yang memiliki wajah imut polos tapi ganas di ranjang seperti mau, Ayah!"

Kalimat itu berhasil membuat langkah sang ayah terhenti. Ia berbalik cepat dan kembali menuruni tangga dan ikut duduk di meja makan bersama anak dan ibunya.

"Kalimatmu itu jaga-jaga. Ingatlah anakmu masih kecil," peringat sang ibu.

"Tidak papa, Buu biar Albi memiliki wawasan yang luas."

"Wawasan yang luas bagaimana itu yang ada membuat dia kelak menjadi pria yang koplak seperti, Ayahnya."

"Bagus dong, berarti didikan yang aku berikan berhasil."

"Ayah, ayo cepat. Teman-temanku bilang di pasar kalau pagi rame. Kalau rame nanti kita bisa ketemu sama bunda yang imut polos tapi ganas di ranjang."

"Baiklah, Nak kita hari ini ke sana dan membeli bunda."

"Memangnya seorang ibu bisa dibeli? Kamu kira manusia itu barang?"

"Ibu. Apakah, Ibu lupa? Aku ini seorang pengusaha kaya raya tujuh turunan jadi membeli seorang ibu untuk, Albi itumah gampang. Tinggal sebut nama pasti langsung dapat."

Duda menyebalkan(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang